Belum wisuda, Katsuki sudah diminta datang dan mulai bekerja sedikit di perusahan milik ayahnya yang dikelola suami dari Kitsuna, Ryosuke. Awalnya Katsuki menolak, tapi berkat bujukan Isao, ia menurut juga.
Semua berawal dari pertemuan tidak sengaja Katsuki dan Ryosuke di Departemen Store saat mencari barang untuk perayaan ulang tahun Tamao. Mau tidak mau, waktu itu mereka harus mampir untuk mengobrol di sebuah kafe. Obrolannya seputar kuliah Katsiki, awalnya, dan berakhir dengan tawaran kerja meski belum upacara wisuda.
Sampai di rumah, Katsuki tidak cerita apa-apa. Karena memang malas, pun ia tau reaksi Isao akan seperti apa, tapi salahnya, Kumie menelpon Katsuki tepat saat ada Isao. Kumie sangat antusias dengan cerita Ryosuke yang bertemu dengan Katsuki, berakhir, Katsuki menceritakan semuanya.
"Ya sudah, terima saja. Anggap saja sebagai latihan sebelum kau masuk ke dunia kerja yang sesungguhnya."
"Tapi Isao-"
"Katsuki, tidak semua orang seberuntung dirimu. Termasuk aku. Kau hanya tinggal datang dan kerja, tidak perlu melamar ini dan itu. Aku bicara begini karena untukmu juga Katsuki." senyum Isao mengembang, bahkan ia mengelus pipi Katsuki dengan sayang. "Ingat? Dulu kau selalu diam-diam mengambil pekerjaan agar bisa membantuku, apa kau tidak berpikir kalau hal ini juga salah satu cara untuk membantuku?"
"Iya... tapi.. kan kau tau, apa yang membuatku malas."
"Hanya Ayah kan? Di kantor kan hanya ada Ryo-san, Ayah masih di rumah kan? Kau tetap akan jarang bertemu dengan Ayah. Lagipula, mau sekarang atau nanti setelah wisuda sama saja, kau akan tetap bekerja disana. Kan?"
"Umm."
"Untuk Mao juga." dan makin lebar senyuan Isao.
Katsuki melirik, Tamao di sampingnya sedang tiduran sambil meminum susu. Melirik dengan mata bulatnya. "Baiklah.. untuk kalian berdua."
"Begitu dong-"
"Tapi kalau Ayah macam-macam-"
"Sssh!" Isao menyela cepat. "Ayah tidak akan macam-macam. Oke? Pikiranmu itu terlalu jauh dan selalu berpikiran buruk soal Ayah. Sudah ah, jangan selalu berpikiran begitu."
"Baiklah." begitu Katsuki bisa luluh. Hanya karena diiming-imingi soal Isao dan Tamao.
Akhirnya, seminggu setelah perayaan ulangtahun Tamao, Katsuki benar-benar ke kantor untuk bekerja. Hari pertama, tidak banyak yang ia lakukan, hanya mengikuti Ryosuke ke setiap divisi untuk memperkenalkan dirinya sebagai wakil General Manager, pendamping Ryosuke.
Sebenarnya Kyogo, ayah Katsuki, ingin segera memberikan perusahaan sepenuhnya pada Katsuki, tapi berhubung tingkah laku Katsuki yang masih ogah-ogahan, Ryosuke masih diminta untuk membimbing Katsuki. Sebagai kakak ipar yang memang dikenal baik, Ryosuke menerima pekerjaan itu. Pun nanti seandainya Katsuki sudah menjadi pengelola sepenuhnya atas perusahaan, Kyogo sudah punya posisi terbaik untuk Ryosuke.
Padahal di bayangan Katsuki, ia akan liburan setelah wisuda bersama Isao dan Tamao, tapi apa daya... ia malah sudah diperkerjakan lebih dulu bahkan sebelum wisuda.
"Chukii! Chukiii!"
"Iya, itu Katsuki." Isao cekikikan, Tamao di pangkuannya tidak berhenti memanggili Katsuki di layar ponsel.
Malam ini Katsuki tidak pulang, ia harus keluar kota ikut Ryosuke untuk rapat besok. Jadi untuk melepas rindur, Isao membuat video call, dan bagitu layar ponselnya menampilkan wajah Katsuki, Tamao langsung kesenangan memanggil-manggili Katsuki.
Sedikit-sedikit kosa kata Tamao bertambah, meski belum jelas. Tapi tidak seperti sebelumnya yang hanya bisa memanggil Katsuki atau Isao, Tamao sudah bisa lebih banyak, seperti memanggil Usami, bahkan Irumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Odd Baby (BL) [COMPLETE]
FantasíaKatsuki dan Isao tiba-tiba dikaruniai seorang anak. Cerita tentang kehidupan sehari-hari mereka bersama seorang anak jadi-jadian. . . . ❀ 𝕆ℝ𝕀𝔾𝕀ℕ𝔸𝕃 ℂℍ𝔸ℝ𝔸ℂ𝕋𝔼ℝ ❀ BL, Boys Love. update suka-suka, karena nulis ini gak di-draft dan sesuka hati b...