Chapter 25 : Emosi Yang Campur Aduk

81 4 0
                                    


Chapter 25 : Emosi Yang Campur Aduk

Guru Lee memandang lembar jawaban Qiao Nan lagi dan lagi. Dia merasa sakit melihat nilainya. Tapi Qiao Nan menjawab dengan baik setiap pertanyaan subjektif. Apalagi jawaban Essaynya sangat bagus.

Sebagai guru Sejarah China, sudah lama dia tidak melihat jawaban essay yang sangat bagus.

Selain dengan tulisan yang rapi, jawaban essaynya sangat bagus dan logic, Sejarah yang dia gunakan sangat sederhana tapi memiliki arti yang mendalam. Semua menjadi satu dia tidak bisa mencari kesalahan didalamnya.

Jawaban yang sangat bagus harusnya mendapat nilai sempurna. Tapi beberapa guru dari pelajaran Sejarah China berfikir Sejarah yang Qiao Nan gunakan sangat sederhana jadi mengurangi nilainya satu.

Apa ini maksudnya kembali ke dasar?

Ini benar – benar dasar!

Sebenarnya Guru Lee tidak setuju dengan pengurangan nilai dan ingin berdiskusi kembali dengan guru yang lain.

Tapi dia galau melihat jawaban Qiao Nan pada pertanyaan selanjutnya.

Bagian soal hafalan dihitung 10. Qiao Nan tidak mendapatkan satupun nilai.

Dan untuk yang lain, semuanya hafalan.

Dengan kata lain, jika Qiao Nan belajar apa yang dipelajari di kelas dan mencoba untuk mendapatkan tambahan nilai, lembar jawaban ini akan mendapat nilai sempurna.

Normal mendapat nilai sempurna untuk Sejarah China. Tapi untuk anak SMP, apalagi kelas 3, bukan hal yang biasa mendapat nilai sempurna pada Sejarah China.

Ini sebenarnya nilai terbaik dari seluruh siswa, nilai sempurna. Tapi Qiao Nan menyia nyiakannya dan berakhir dengan nilai 85, yang biasa saja. Bagaimana Guru Lee tidak merasa marah?

Guru Lee sangat menyayangkan Qiao Nan mendapatkan nilai seperti ini.

Karena Guru Lee tidak tidur semalaman. Dia berfikir apa yang harus dikatakan pada Qiao Nan.

Rebirth To a Military Marriage : Good Morning ChiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang