Chapter 24 : Halangan

80 5 0
                                    


Chapter 24 : Halangan

"Zijin lihat Qiao Nan, seberapa burukpun dia, dia berusaha sangat keras dalam belajar. Kau pintar seperti aku, jika kau berusaha lebih keras lagi, kau pasti lebih baik dari pada Qiao Nan. Aku akan melakukan apapun untukmu. Kau harus berjuang dan berusaha keras jadi aku bisa menghadapi ayahmu!"

Dia sudah memberikan segalanya untuk mensuport putri pertamanya. Dia harus sukses dan membuktikan bahwa dia selama ini benar.

"Aku mengerti mama. Jangan khawatir aku akan belajar dengan giat. Ketika aku masuk ke SMA aku akan mengerjar ketinggalanku dan pasti membuatmu bangga." Qiao Zijin merasa sedikit bersalah karena menggunakan seluruh tabungan keluarganya.

"Baik, sekolah akan dimulai besok. Ingat perbanyak membaca, hal terburuk apapun yang terjadi cobalah terus mengingat pelajaranmu. Jika Qiao Nan bisa melakukannya kau juga pasti bisa."

Ding Jiayi penuh dengan percaya diri. Dia seperti sudah melihat hari dimana putri tertuanya masuk kuliah.

"Ok." Qiao Zijin tersenyum bahagia. Tapi dia kembali galau ketika kembali ke kamarnya.

Tidak peduli apakah Ding Jiayi senang atau tidak, ruang kerja ayahnya berubah menjadi kamar baru Qiao Nan dan kamar Qiao Nan sekarang menjadi ruang kerja Qiao Dongliang.

Walaupun Ding Jiayi bertengkar dengan Qiao Dongliang karena ini, melihat ayahnya sudah membuat keputusan, malam itu dia langsung merapikan ruang kerjanya yang baru.

Keesokan hari Qiao Donglian pulang lebih awal dari biasanya. Sesampainya dia dirumah, dia ke kamar Qiao Nan melihat kunci didalamnya dan memasang kunci bagian luar kamarnya. Ding Jiayi penuh dengan kemarahan,

Untuk apa kunci itu? Untuk menjaganya dari siapa?

Itu pasti bukan untuk menjaga dari pencuri, tapi menjaganya dari dia!

Qiao Nan yang sedang berada disekolah tidak tahu sama sekali. Kembali ke kelas, orang – orang berdiskusi tentang hasilnya yang tidak biasa di ulangan terakhir.

Guru Chen ingin berbicara dengan Qiao Nan. Tapi ketika melihat bagaimana wajahnya ingin menolak, dia tidak bisa berkata apa – apa. "Qiao Nan, walau pun kau tidak mendapat hasil yang memuaskan sekarang, kau memiliki pondasi yang kuat dan hasilmu tetap bagus dikelas. Hanya saja kau tidak menjaga standart nilaimu biasanya. Jika kau punya masalah dengan belajarmu, silahkan tanyakan saja padaku, ok?"

Qiao Nan tidak pernah mendapat nilai di bawah 90 untuk ulangan matematika, normalnya dia mendapat nilai penuh.

Kali ini dia mendapat nilai 85 untuk orang lain mungkin itu nilai yang sangat baik tapi untuk Qiao Nan itu adalah nilai terendahnya.

Pada ulangan kali ini, ada lebih dari 240 murid dari kelas 3. Qiao Nan biasanya masuk tiga besar namun sekarang dia rangking antara 70 – 80.

Jika bukan karena Guru Chen yang memperhatikan nilai Qiao Nan dan berikeras untuk melihat nilainya tersendiri, Qiao Nan tidak akan pernah tahu rangking berapa dia di sekolah.

Guru Chen berfikir sejenak dan berjalan menuju Qiao Nan. "Qiao Nan bagaimana kau menghabiskan libur musim panasmu? Apakah kamu belajar?"

Sebelumnya, Guru Chen tidak pernah khawatir dengan pelajaran Qiao Nan, tapi kali ini dia kaget dengan nilai Qiao Nan.

Qiao Nan tidak tahu apakah dia harus merasa sedih atau lega. Nilai terbaik di kelas adalah 92 dan nilainya 85 bisa di bilang di atas rata – rata.

Melihat apa yang biasa dipelajari di sekolah tidaklah hal mudah. Qiao Nan merasa sedih.

"Semua buku pelajaranku tidak ada."

"Tidak ada?" Guru Chen melihat Qiao Nan kaget. "Kemana mereka pergi?"

"Ibu saya menjual semuanya."

Setelah terlahir kembali Qiao Nan sudah berfikir. Dia tidak akan lagi menyembunyikan semua yang telah Ibunya lakukan. Tidak, dia tidak ingin mendapatkan simpati, tapi dia berfikir orang lain perlu tahu dan mengerti situasinya sehingga mereka akan membantu saat dia membutuhkannya nanti.

Dia benar – benar butuh bantuan dari Gurunya untuk memberikan dia pengarahan agar dia bisa bekerja keras untuk mendapat nilainya seperti biasa.

Guru Chen tidak bisa berkata apa – apa. Orang – orang akan mengulang kembali pelajaran kelas 2 SMP mereka pada kelas 3. Tidak ada pengetahuan baru di sana. Ujian kelulusan SMP sebagian besar berisi tentang pelajaran kelas 2.

Orang tua macem apa yang menjual seluruh buku anaknya ketika mereka tahu anaknya akan segera mengikuti ujian akhir? Apakah ini sengaja?

Berfikir dengan apa yang dia dengar selama ini Guru Chen bertanya, "Qiao Nan aku dengar Kakak mu masuk ke SMA Renmin Affiliated University of China?"

ke SMA Renmin Affiliated University of China adalah sebuah sekolah yang bagus, tapi tidak mudah untuk masuk kesana.

"Iya, hari ini haripertama masuk, dia akan mulai belajar disana." Qiao Nan kaget untuk sesaat. Apa yang orang katakan memang benar, berita baik tidak terlihat ketika berita buruk menyebar dengan luas.

Membeli nilai dengan uang mungkin biasa 10 tahun lagi, tapi tidak dengan sekarang. Lagipula ibunya menggunakan uang untuk membuatnya masuk bukan dengan membeli nilai.

Jika ayahnya tahu Ibunya pergi mencari Kakek itu semua untuk Qiao Zijin dia akan marah besar.

Wajah Guru Chen menunduk.

Jika seseorang bilang Qiao Nan bisa masuk SMA Renmin Affiliated University of China, dia akan percaya tanpa ragu, tapi Qiao Zijin? Dia tidak mempercayai itu. Lagipula sulit menerima kenyataan Qiao Zijin yang biasa saja nilainya, tidak mungkin dia bisa masuk ke SMA itu.

Guru Chen tidak berharap untuk memikirkan bagaimana Qiao Zijin bisa masuk ke SMA itu, apalagi memikirkan Ibunya Qiao Nan yang dengan sengaja menjual semua buku pelajarannya.

Guru Chen bingung ketika Qiao Nan hanya dapat nilai 85 di ulangannya. Tapi sekarang dia mengerti dan kasihan padanya. Tidak apa jika kau tidak punya buku pelajaran lagi. Aku akan mencari solusi. Pondasimu sudah bagus, masih ada waktu satu tahun lagi, kau pasti bisa mengejar ketinggalanmu. Kau tahu jalan ke rumahku. Kapanpun kau punya pertanyaan, silahkan datang mengerti?"

"Terima kasih guru." Qiao Nan tidak lagi kehilangan semangat. Dia mengumpulkan keberanian dan berkata, "mengenai buku pelajaranku, aku sudah menyelesaikan masalah itu."

"Bagaimana caranya?"

"Aku pergi ke toko barang bekas dan membeli satu set buku pelajaran. Aku sudah mulai membacanya. Aku pasti akan mencarimu jika ada sesuatu yang aku tidak mengerti."

Guru Chen tersenyum. "Tidak masalah, Qiao Nan jangan terlalu memaksakan diri. Kau harus mengerti untuk menyeimbangkan antara belajar dan istirahat, mengerti?"

"ok, aku mengerti."

Hasil matematika sudah keluar, selanjutnya bahasa China dan Inggris.

Nilai Qiao Nan untuk bahasa China hampirsama dengan matematikanya. Dia mendapat nilai di atas 80. Itu nilai rata – rata. Untuk pertanyaan yang membutuhkan hapalan, dia mendapat nilai 0 semua.

Murid – murid yang tidak tahu alasan sebenarnya kaget ketika mereka mengetahui Qiao Nan tidak bernilai bagus untuk dua mata pelajaran sekaligus. Beberapa orang bergosip mereka berfikir bahwa pasti ada yang salah dengan Qiao Nan antara Qiao Nan menjadi bodoh atau dia jadi gila.

Murid terbaik yang mereka perhatikan jatuh dari tempatnya hanya dalam waktu satu liburan musim panas? Murid terbaik bermalas – malasan selama dua bulan?

Bahasa China di ajarkan oleh seorang guru cantik yang baik.

Guru Lee galau ketika melihat nilai Qiao Nan. Dia tidak bisa tidur nyenyak semalam, pikirannya penuh dengan bagaimana bisa dia memahami Qiao Nan. Dia tidak ingin Qiao Nan merasa karena nilainya bagus jadi dia tidak perlu bekerja keras. Dia sangat kecewa dengan hasil yang di dapatkan Qiao Nan.

Rebirth To a Military Marriage : Good Morning ChiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang