Chapter 32 : Apakah Aku Anak Kandungnya?

83 7 0
                                    


Chapter 32 : Apakah Aku Anak Kandungnya?

Kebanyakan murid di SMP yang mulai memiliki perasaan dengan lawan sejenis. Zhou Lei berpenampilan tampan, bagus dalam olah raga dan di atas rata – rata dalam pelajaran. Zhao Yu sangat bangga memiliki teman sebangku yang begitu hebat.

Tetapi ketika Zhou Lei bertentangan dengannya dan berbicara untuk Qiao Nan, perasaan Zhoo Yu menjadi tidak baik.

Zhou Lei melihat Zhou Yu dengan tidak senang, "Aku yang harusnya bertanya padamu. Qiao Nan tidak punya masalah denganmu, kenapa kau tidak menyukainya? Apa kau senang bergosip tentang Qiao Nan ? apakah kau akan mendapat sesuatu dari ini? Aku sungguh tidak mengerti pikiran wanita. Jika kau pikir Bahasa Inggris Qiao Nan lebih baik darimu, kalau begitu dapatkan nilai lebih baik nanti. Tidak kah kau pikir bergosip itu jelek?"

"Zhou Lei kau, kau sangat membela Qiao Nan, apa kau menyukai Qiao Nan?" wajah Zhou Yu berubah merah karena marah.

"Apa kau gila?" Zhou Lei memutar pandangannya dari Zhou Yu dan tidak ingin berbicara padanya lagi.

Qiao Nan tidak tahu setelah dia pergi Zhao Yu dan Zhau Lei, sepasang teman sebangku, berargumen karenanya. Dia langsung mendapatkan perhatian dari semua guru saat memasuki kantor.

"Guru Chen."

"Qiao Nan, kau di sini, duduklah dekat sini." Didekat sana terdapat benda untuk Qiao Nan duduk.

Qiao Nan duduk. Setelah berfikir, dia merasa, sepertinya Guru Chen memanggilnya karena masalah yang dikatakan Zhao Yu tadi.

"Qiao Nan, apakah kau ada berandalan yang mengganggumu akhir – akhir ini dan meminta uang?"

Setelah mendengar perkataan Guru Chen, Qiao Nan bernafas lega dan merasa lebih baik. Ini karena dia tahu Guru Chen berkata seperti itu karena dia percaya dengannya.

Qiao Nan menggelengkan kepalanya. Setelah itu dia menceritakan apa yang terjadi kemarin. "Aku tidak tahu siapa mereka."

"Seserius itu?" Guru Chen terkejut. "lelaki yang dipukuli itu, apa kau tahu siapa itu?"

"Tidak, laki – laki itu sudah dipukuli, wajahnya bengkak dan di tutupi oleh darah. Aku tidak tahu siapa dia."

Memikirkan bagaimana menyedihkannya orang yang dipukuli, Qiao Nan merinding.

"uhh.." Ketika para guru mendengar ini mereka juga kaget. Para berandalan itu sangat kejam.

Jika bukan karena Qiao Nan yang mencari pertolongan orang dewasa, laki – laki itu akan kehilangan nyawanya.

Guru Chen belum memutuskan. Dia tidak tahu apakah harus memuji Qiao Nan yang sangat berani membantu orang lain yang membutuhkan, ataukah memarahinya karena tidak memikirkan keselamatannya sendiri.

Sekelompok berandalan bertarung dengan seorang gadis kecil, yang tidak memiliki cara untuk melindunginya sendiri, berani ikut campur dalam urusan mereka, dia sungguh memiliki keberanian yang luar biasa.

"Guru Chen Qiao Nan melakukan hal yang benar pada masalah ini. Dia pintar dan tidak tergesa – gesa.. bukankah dia mencari seseorang untuk meminta bantuan?" di sisi lain, seluruh guru dikantor setuju Qiao Nan sudah benar dalam mengatasi masalah situasi seperti itu. Dia tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga orang lain. Tidak ada yang salah dengan itu.

Jika Qiao Nan pergi sendiri untuk menghentikan mereka, maka dia pantas di kritik.

Guru Chen sedikit batuk, dia akan membela muridnya sendiri. "Apa yang terjadi dengan laki – laki itu?"

"Polisi membawanya ke rumah sakit."

"Benar, kau boleh pergi, kau tidak perlu memikirkan tentang gosip yang beredar di sekolah sama sekali. Dan jangan pedulikan dengan yang orang lain katakan.

Ketika murid kelas 3 melihat Qiao Nan kembali dari kantor Guru Chen, dia tidak bersembunyi melainkan terlihat cerah dan senang serta ada senyum di wajahnya.

Melihat ini, Qiao Nan tidak seperti habis dimarahi oleh Guru Chen.

Pada pelajaran matematika kali ini, Guru Chen dengan sungguh – sungguh dan hati – hati menggunakan menit awal pelajarannya untuk mengajarkan masalah yang bersangkutan dengan Qiao Nan. "Kalian semua adalah murid SMP, kau harus bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Aku harap kalian tidak akan ditipu oleh rumor. Kita adalah sebuah tim. Kita terhubung. Aku percaya para muridku dan kalian juga harus percaya dengan teman sekelas kalian. Untuk rumor yang di sebarkan dikelas lain, aku akan mencari solusi untuk menanganinya. Tapi aku harap tidak melihat kelas kita memiliki masalah dan punya konflik internal kalian mengerti?"

"Mengerti."

Walaupun Guru Chen tidak mengatakan nama Qiao Nan tapi semua orang tahu siapa yang di maksud.

Guru Chen sudah menentukan siapa yang akan dia dukung. Seluruh murid dikelas sudah tidak mencurigai Qiao Nan.

Di sekolah, merupakan masalah serius mengenai mencuri kertas ujian. Rumor tentang Qiao Nan hanya beredar sehari dan sekolah tidak mengambil tindakan. Ini merupakan minggu yang tenang.

Dalam waktu pendek lima dan setengah hari rumor tentang Qiao Nan sudah tidak ada disekolah.

Di sekolah cukup tenang tapi tidak dirumah.

Entah bagaimana, Qiao Zijin yang berada di SMA Affiliated to Renmin University Of China mengetahui rumor ini. Qiao Zijin sampai rumah tidak lama dari Qiao Nan. Sesampainya di rumah, dia mulai memarahi Qiao Nan dari lubuk hatinya segera setelah dia meletakan bukunya. "Nan Nan, walau kau tidak ingin melanjutkan sekolah, kau harusnya tidak melakukan hal seperti ini. Jika kau menjelaskan dengan baik ke pada Ayah dan Mama tidak kah mereka akan mengerti? Ayah dan Mama tidak berharap kita menjadi sangat sukses, tapi kita harus berkecukupan, dan melakukan hal yang benar. Kelakuan burukmu, untuk mendapatkan nilai bagus hanya bisa bertahan sesaat, apa bisa bertahan selamanya? Kau bisa melakukannya sekarang, tetapi ketika kau di ujian kelulusan SMP, kau pikir bisa menggunakan hal curang seperti ini?"

Ketika dia dimarahi oleh Qiao Zijin, Qiao Nan mengambil satu langkah ke belakang. Wajahnya dingin. Dengan tidak senang dia mengarahkan tangannya ke wajahnya dan membersihkannya.

Qiao Zijin sudah menyemprotkan liurnya ke suruh wajah Qiao Nan!

Bukankah sangat menjijikan?!

"Zijin, apa yang terjadi?" melihat putri tertuanya sangat merah, Ding Jiayi dengan cepat bertanya.

"Ayah dan Mama, tidakkah kalian tahu masalah tentang Qiao Nan, dia membuat kita semua kehilangan muka. Nilaiku mungkin tidak bagus tapi tidak buruk juga. Aku pikir seseorang harus jujur dan tahu batasannya sendiri. Seseorang harus jujur pada dirinya sendiri! Tapi Qiao Nan? Untuk mendapatkan nilai bagus, dia berteman dengan berandalan yang merupakan sampah masyarakat, dan membuat mereka mencuri kertas ujian untuknya. Hatiku sakit memikirkan hal ini!"

Memikirkan Qiao Nan menunggunakan metode ini untuk mendapatkan nilai lebih baik selama bertahun – tahun, Qiao Zijin sangat marah.

Dia benar – benar berfikir Qiao Nan memang lebih pintar darinya, tetapi ternyata dia menggunakan cara seperti itu.

"Nan Nan jelaskan dirimu. Karenamu, Mama dan Ayah sering bertengkar. Kau jarang membuat Mama marah, tapi karena mu, Mama selalu marah beberapa kali dalam sebulan ini. Kau adalah anak dari Mama dan Ayah, mereka yang membesarkanmu, apa kau masih punya kesadaran?"

"apa, ada hal seperti itu?" Ding Jiayi langsung mempercayai kata – kata putri pertamanya. "Kau sangat nakal!"

Setelah mengatakan itu, Ding Jiayi mengangkat tangannya ke arah wajah Qiao Nan.

Qiao Nan menundukan wajahnya, cepat secepat monyet, dia berlari menuji Qiao Dongliang dan bersembunyi di belakangnya. "Kalian berdua sangat bagus, satu adalah Ibu kandungku dan satu lagi Kakak kandungku, kau percaya dengan apa yang orang lain katakan. Kau bahkan tidak bertanya padaku atau mengizinkan aku untuk menjelaskan? Ayah, apa benar mereka orang terdekatku?

Rebirth To a Military Marriage : Good Morning ChiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang