Chapter 35 : Kesombongan Ayah
Qiao Zijin akhirnya punya kesempatan untuk bertemu dengan Kakek Lee, dan dia dia selalu tersenyum ketika melihatnya. Dia sangat bangga melihatnya disukai banyak orang. Baru saja dia ingin mengatakan "Iya" tetapi kata – katanya terhenti di tenggorokannya.
Kenapa Kakek Lee menanyakan Qiao Nan saat dia baru mulai berbicara?
Qiao Nan yang selalu tidak baik dalam berkata – kata, dia tidak banyak disukai seperti dirinya. Kenapa Kakek Lee salah mengenalinya dan menganggapnya sebagai Qiao Nan?
Kata – Kata Qiao Zijin tersangkut di tenggorokannya dan akhirnya dia mengeluarkan suara pelan. Kakek Lee merasa bahwa pernyataannya benar.
Ketika dia melihat anak ini melihat ke arahnya, dia menjadi lebih ramah, "Qiao kau sungguh membersarkan putri dengan baik. Dia benar – benar seperti putri seorang tentara, penuh dengan rasa kebenaran."
"Tapi Qiao kau harus lebih memperhatikan kesehatan anakmu, Nan Nan apakah kau masih kaget dengan insiden sebelumnya? Apakah kau sakit sehingga suaramu terdengar aneh?"
Seluruh keluarga tidak bisa berkata apa – apa.
Qiao Zijin berkata "Oh" tanpa sengaja. Dia mencoba untuk menahannya, tapi berakhir dengan suara aneh. Dia tidak mengakui bahwa dia sakit.
"Paman Lee, kau salah. Ini Putri Pertamaku Qiao Zijin dan ini putri kecilku Qiao Nan. Nan Nan kau pasti belum bertemu Paman Lee sebelumnya, sini dan beri salam pada Kakek Lee."
Qiao Dongliang tidak tahu kenapa Kakek Lee ke sini hari ini, tapi dia sangat menghormatinya.
"Kakek Lee." Qiao Nan menyapanya dengan sopan.
Qiao Nan juga bingung kenapa Kakek Lee datang dan langsung menyebut namanya.
Tentu saja, Qiao Nan tidak marah dengannya karena salah orang. Sebenarnya dia senang. Qiao Zijin membuat dirinya sendiri terlihat bodoh.
"Oh jadi kau Nan Nan, kau sangat cantik. Qiao kau membesarkan anak yang baik. Nan Nan mungkin pendiam, tapi dia seorang pekerja keras. Seperti kita, dia punya dasar dan prilaku seperti seorang tentara."
Kakek Lee sadar dia salah orang. Dia memberikan senyuman dan tidak terlalu mempedulikannya.
Semenjak Qiao Dongliang keluar dari tentara, dia tidak pernah datang ke rumah Kakek Lee. Kakek Lee tahu masalah ini membebani pikiran Qiao Dongliang. Sebagai orang yang lebih tua, dia tidak hanya kecewa dengan Qiao Dongliang, hasilnya mereka akhirnya kehilangan komunikasi.
Kakek Lee pernah sekali menggendong Qiao Zijin saat dia masih kecil. Tetapi dia tidak pernah melihat Qiao Nan dari ia lahir.
Kedua saudari sangat mirip, wajar Kakek Lee tidak bisa membedakannya.
Ini adalah pertama kalinya dia bertemu Kakek Lee. Dia sepertinya orang yang menyenangkan.
Qiao Dongliang sudah terbiasa dengan gaya Kakek Lee. Dia tersenyum dan berkata, "Paman Lee, putri kecilku sungguh anak yang baik. Dia selalu baik dalam pelajarannya. Tidak hanya dia Wakil komite, setiap tahun dia akan mendapat penghargaan sebagai 3 besar contoh murid teladan dan Anggota komite. Sayang istriku terlalu ceroboh karena tidak sengaja membakar semua sertifikatnya."
Membahas Qiao Nan, Qiao Dongliang menjadi orang tua yang sombong, suaranya menunjukan rasa bangganya.
Semenjak dia keluar dari tentara, Qiao Dongliang tidak berani berhadapan dengan Kakek Lee. Keinginan terbesarnya adalah Kakek Lee tetap sehat, dan kedua putrinya sukses dan memiliki prospek yang baik.
Dengan itu, dia bisa membawa putrinya ke depan Kakek Lee dan memberitahunya dengan bangga, "Paman Lee, aku tidak membuat keputusan yang salah sebelumnya, aku tidak membuatmu kecewa."
Dia tidak sukses, tapi dia akan membuat putrinya lebih sukses dari pada dia!
"Paman Lee, aku yakin kau tidak tahu. Nan Nan sudah kelas 3 SMP. Dia ujian China dan Matematikanya pada hari pertama sekolah tidak bagus. Guru China nya sampai marah karena nilainya di kurangi padahal dia mendapat nilai sempurna harusnya tapi karena dia dikurangi karena dia tidak mengerjakan soal yang membutuhkan hafalan dengan baik. Dia hanya bisa saja mendapat nilai 99 tapi akhirnya menjadi 85. Tapi untung untung saja Nan Nan mendapat nilai sempurna di pelajaran Bahasa Inggrisnya. Dia satu – satunya yang mendapat nilai sempurna di sekolahnya."
Setelah mengetahui Qiao Nan tidak hanya menjadi wakil Komite, tapi dia juga menerima penghargaan dan stabil dengan prestasinya setiap tahun, Qiao Dongliang mulai intropeksi diri dan mulai memberikan perhatian pada sekolahnya.
Rabu ini Qiao Dongliang izin tidak bekerja selama 1 jam. Dia pergi ke sekolah Qiao Nan dan berbicara ke gurunya yang mengajar pelajaran utama, dan bertanya tentang pelajarannya.
Jika dia tidak bertanya, dia tidak akan pernah tahu. Setelah itu, dia tidak bisa menahan rasa bangga terhadap putrinya.
Setiap guru yang mengajari putrinya penuh dengan memuji Qiao Nan.
Walaupun Guru Lee merasa marah dan sakit berbicara tentang hasil ujian Qiao Nan, dia bisa tahu Guru Lee ingin Qiao Nan lebih baik lagi.
Qiao Dongliang bisa tahu dari kritik dan pujian yang Guru Lee maksudkan jika Qiao Nan mempelajari pelajaran 6 bulan sebelumnya, dia paling tidak mendapat nilai 99 pada ujian kali ini.
Nilai 99 untuk China, Qiao Dongliang tidak pernah membayangkan nilai seperti bisa di dapatkan.
Setidaknya Putri pertamanya, sudah mendapat nilai cukup baik yaitu 89 pada ujian China SMP.
Qiao Dongliang penuh dengan rasa malu dengan maksud dari Guru. Tetapi dia tidak menyalahkan putri kecilnya tidak memberitahu gurunya Ibunya menjual semua buku pelajarannya.
Lagipula, apa yang dilakukan oleh istrinya benar – benar berpengaruh dengan nilai yang putri kecilnya dapatkan. Tetapi dia tidak bisa berkata buruk tentang keluarganya di depan umum. Sungguh berantakan!
Hasil ujian Qiao Nan adalah yang terburuk kali ini. Tetapi itu adalah yang terbaik yang bisa dia lakukan. Membuat Qiao Dongliang bisa berhadapan dengan Kakek Lee dengan percaya diri.
"Oh, benarkah?" Kakek Lee merasa kaget. Dia tahu Qiao Dongliang dengan jelas, Qiao Dongliang tidak akan berbohong.
Kakek Lee sudah punya cucu dan mereka semua masih sekolah. Jadi dia memehami tentang SMP, sangat sulit mendapatkan nilai 99 atau 100 dalam ujian. Nilai 95 sudah sangat bagus.
Seperti perkiraannya dia (Qiao Nan) sangat produktiv. Kakek Lee melihat Qiao Nan dengan kasih sayang, seperti dia adalah cucunya sendiri.
Kakek Lee sudah cukup tua. Dia hanya berharap cucunya akan belajar dengan keras dan sukses.
Jadi tentu saja, dia sangat menyukai anak yang bekerja keras seperti Qiao Nan. Selain itu, selain dengan sikap Qiao Nan yang baik dan karakternya saat dia datang ke rumah keluarga Qiao hari ini.
"Qiao apa kau tahu kenapa aku berkunjung ke rumahmu hari ini?"
Qiao Dongliang terhenti sesaat dan berkata, "apakah ada masalah Paman Lee?"
"Aku datang sebagai wakil dari Keluarga Zhu untuk berterima kasih ke keluargamu."
"Keluarga Zhu, keluarga Paman Zhu?" Qiao Dongliang tidak dekat dengan keluarga Zhu. Keluarga Zhu besanan dengan Paman Lee. Anak laki – laki dari keluarga Zhu menikahi putri Paman Lee.
Keluarga Zhu dan Lee semuanya tinggal di daerah yang sama. Mereka memiliki status sosial yang sama. Keluarga Zhu juga sangat terhormat.
"Iya, itu adalah keluarga Paman Zhu." Paman lee menjadi bersemangat. Dia membutuhkan waktu sesaat untuk lebih tenang sebelum melanjutkan, "Kau pasti sudah tahu mengenai apa yang terjadi dengan putriku."
"Paman Lee, ini sudah bertahun – tahun, kau harus menjaga kesehatanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth To a Military Marriage : Good Morning Chief
RomanceNovel Terjemahan !! Di Terjemahkan secara Manual !! Lain dari yang lain xD Qiao Nan : Sampah ! Aku anak kandungmu, tapi aku di perlakukan seperti anak yang dipungut di jalanan. Faktanya kau memperlakukan aku lebih buruk dari pada itu. Ibu Qiao Nan...