Chapter 29 : Masing - Masing Mengambil Satu

78 7 0
                                    


Chapter 29 : Masing – Masing Mengambil Satu

Qiao Nan sangat puas, Qiao Zijin hanya sebagai anggota komite bahasa dan seni dan Ibunya sangat bangga dan memujinya.

Qiao Nan curiga Qiao Zijin berhasil menjadi anggota komite karena uang dari Ibunya.

Di SMA, Bahasa dan Seni tidaklah populer, sedikit aktivitas yang bisa dilakukan semakin bagus. Bahasa dan Seni memiliki pekerjaan yang paling sulit tetapi tanpa hasil, kecuali Qiao Zijin tertarik untuk berkarir di bidang ini.

Kalau tidak, kapanpun ada aktivitas disekolah, Anggota Komite Bahasa dan Seni akan bertanggung jawab, apakah dia akan dihargai atau di ejek? Itu sama sekali tidak terbesit dipikirannya.

"Nan Nan, sebagai apa kamu di komite?" Qiao Dongliang tersenyum, untuknya menjadi anggota komite disekolah adalah hal yang bagus.

"Wakil Komite dikelas. Ayah aku selalu menjadi wakil di kelas. Setiap semester aku akan membawa sertifikat penghargaan karena menjadi tiga besar contoh murid teladan dan terbaik anggota komite."

"Wakil Komite?" Qiao Dongliang kaget. Dia tidak tahu putri kecilnya selama ini menjadi wakil komite selama bertahun – tahun. "Dimana sertifikat penghargaan itu? Aku tidak pernah melihatnya di rumah sebelumnya."

Tiga besar contohmurid teladan dan terbaik aggota komite, penghargaan itu pantas dibanggakan!

Setiap tahun, ketika Qiao Dongliang melihat anak orang lain menerima penghargaan dan bukan anaknya sendiri, dia selalu menghibur diri sendiri tidak masalah. Selama Putri tertuanya penurut dan pengertian dan putri kecilnya baik dalam belajar itu bukan masalah besar.

Baru terfikir oleh Qiao Dongliang hari ini bahwa anaknya sebenarnya benar – benar menerima penghargaan sebelumnya dan penghargaan terbaik. Tiga bersar contoh murid teladan dan anggota komite. Itu bukanlah penghargaan yang bisa diberikan pada Tom, Dik ataupun Harry.

"Itu Cuma wakil bukan ketua. Apa bagusnya dengan itu." Wajah Ding Jiayi terlihat canggung.

"Bukankah kau sangat senang saat Qiao Zijin menjadi anggota komite bahasa dan seni? Jangan bilang kau pikir sebagai wakil lebih buruk dari pada sebagai anggota bahasa dan seni." Qiao Dongliang tidak bisa berkata – kata. Apa yang dipikirkan Ding Jiayi?

Jika ini terus berlanjut walaupun putri tertuanya berbau tidak sedap. Ding Jiayi akan merasa bahwa itu sangat wangi.

"Nan Nan, 4 semester telah berlalu, dua sertifikat di setiap semester, kau harusnya paling tidak menerima 8, tunjukan padaku aku ingin melihatnya!"

Anaknya adalah pemenang penghargaan!

Dimasa mendatang ketika rekan – rekannya dari departemen yang sama bertanya, dia akhirnya punya sesuatu untuk dibanggakan selain nilai bagus putri kecilnya.

"Bukankah itu Cuma beberapa lembar kertas, tidak perlu dilihat. Ini sudah terlambat, apa tidak mau makan?" Ding Jiayi menyela Qiao Dongliang dan sesegera mungkin menyajikan makanan.

Selama Qiao Zijin tidak ada di rumah, Ding Jiayi sebenarnya tidak ingin mebeli daging. Lagipula keuangan keluarga sangat sedikit.

Tapi Qiao Dongliang memintanya, jadi Ding Jiayi tidak punya pilihan selain menyiapkan daging untuk makan malam hari ini.

Untuk membuat Qiao Nan diam, Ding Jiayi memenuhi mangkuk Qiao Nan dengan daging menggunakan sumpitnya. "Cepat dan makan, kemudian kembali ke kamarmu untuk mengerjakan PR mu. Jangan sia – siakan uang yang digunakan untukmu pergi ke sekolah."

Mata Qiao Nan penuh dengan kritikan, dia tidak berdebat dengan Ibunya dan mulai memakan dagingnya.

"Apa maksudmu?" kemudian Qiao Dongliang mengerutkan dahinya. "Ding Jiayi penghargaan Nan Nan kemana mereka?"

Rebirth To a Military Marriage : Good Morning ChiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang