Part 9

390 50 0
                                    

Nb : Jangan lupa bintang


~Pink Episode Yerin~

Daniel sedang ngobrol dengan seorang loper koran di perempatan, saat dilihatnya Yerin datang dengan tunggangan kesayangannya. Yerin berhenti celingak-celinguk saat melihat Daniel melambaikan tangannya.

Setelah basa-basi sebentar Daniel memuji rambut Yerin yang tetap rapi walau tadinya tertutup helm, sementara Yerin menyatakan kekagumannya pada kaos oblong Daniel yang disablon dengan tulisan 'Cowok paling Cool' itu. Mereka lalu segera berangkat.

Daniel terpaksa menahan risihnya karena harus mengendarai motor Yerin yang nota bene sangat feminim itu. Di belakangnya Yerin sibuk menelengkan kepala karena berka-li-kali helaian rambut Daniel yang gondrong menampar pipinya.

Kurang dari setengah jam mereka sudah sampai dipasar yang khusus menjual barang-barang bekas yang diimpor dari luar negeri. Walaupun sebenarnya perdagangan pakaian bekas dari luar negeri itu sempat dilarang oleh pemerintah karena membahayakan produksi dalam negeri, namun ternyata geliat jual-beli barang tersebut tetap tinggi.

"Gue yakin lo gak pernah ke tempat beginian kan?"

Daniel menanyakan pertanyaan retoris saat mereka sudah mulai memasuki kawasan yang dipenuhi oleh pedagang yang sibuk berteriak menjajakan dagangannya.

Pelan Yerin menganggukan kepalanya, "Kalau keparat tradisional gue sering, tapi belum pernah masuk sampai kemari. Bukan apa-apa cuma ngeri aja. Kata orang daerah sini tingkat kriminalnya cukup tinggi"

Yerin memperhatikan sekitarnya. Di suatu pojok terdapat berbagai jenis pakaian bekas aneka rupa yang digantung. Di sudut yang lain ada tumpukan tinggi pakaian bekas sedang diaduk-aduk sejumlah pembeli yang hendak memilih.

Daniel menggamit tangan Yerin, "Hati-hati sama dompet kali di tempat rame kaya begini. Lihat di sela toko yang sempit itu?"

Yerin melayangkan pandangannya menuju sekumpulan orang memenuhi celah di antara dua toki yang ditunjuk oleh Daniel dari tadi.

"Di sana ada jualan apa?"

Daniel tertawa ngajak. "Hahaha... Ups! Mereka bukan lagi jual-beli" sahut Daniel dengan suara yang misterius.

"Terus lagu ngapain?" tanya Yerin penasaran.

"Sssttt..... Mereka lagu berjudi"

"Haaaaah....! Judi?"

Daniel buru-buru memberi isyarat supaya Yerin mengecilkan suaranya.

"Judi hal biasa di tempat-tempat seperti ini. Gak pernah mempan sama kejaran petugas. Yang seperti itu tuh, judi kocok namanya. Ada bandar yang akan mengocok dadu. Tuh, yang perutnya agak tambuh. Lalu ada penjudi yang bertaruh angka berapa yang akan keluar"

Yerin mengangguk-anggukksn kepalanya, "Cukup simpel"

"Memang cara yang gampang buat orang yang pengen mendapatkan uang dengan cara cepat tanpa harus cape bekerja. Tapi juga cara yang cepat untuk membuat orang jadi melarat."

Yerin manggut-manggut.

"Lo tahu, 90% dari penjudi justru tidak bisa kaya dari judi"

 Pink Episode Yerin | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang