ANTARIKSA|| MERASA BERSALAH

629 34 0
                                    

Gadis tersebut berjalan lunglai memasuki kamar nya.
Mata yang masih sembab karena tangisan atas penyesalan nya tadi.

Dia mengambil handphone berlogo apel tergigit itu dan langsung membuka semua media sosial nya.

Dia tersenyum getir melihat semua foto yang tanpa izin masuk ke galeri nya.

"Gue bodoh yaa...masak dengan adek sendiri gue cemburu sih" ucap Mentari melihat foto Fajar dan Bulan.

"Seharus nya gue peka,kalau Abang lho yang maksud Dirga itu adalah Fajar,tapi ya bagaimana lagi,gue ga bisa peka" lirih nya.

Air mata membanjiri nya lagi.
Rasa takut dan merasa bersalah menghantui nya.

Akibat dia memukul Bulan,Bulan pingsan,,dia tidak tau keadaan Bulan sekarang.

"Selama satu bulan ini,kita belum cerita apa apa" sendu Mentari melihat bingkai foto di samping nakasnya dan terlihatlah lima perempuan sedang berswa foto disana.

"Gue terlalu terbawa emosi,,sampai sampai cerita Gemi itu gue percaya" lirih nya lagi.

"Gue emang temen yang bego lan..gue begoo!!" Monolog Mentari.

Matanya berair dan berkaca kaca lagi.
Cairan bening itu entah berapa kali menetes di pelupuk matanya.

Ceklek

Terlihat disana telah ada Aster,pelangi,dan Venus.

Aster langsung berhamburan ke dalam pelukan Mentari.

"Tari...." Sendu nya.

"Gguee ga sadar kalau kita dibohongin" lirih Pelangi.

"Gue udah sadar dari awal,,makanya gue menjauh" ucap Venus duduk disamping Mentari.

"Tar,,kita akan perbaiki semua ini yaa tar" ucap Aster yang menenang kan Mentari.

Mentari mengangguk lesu memberi senyuman tipis kepada teman teman nya.

"Kita harus cari tau kemana Bulan sekarang"

🌏🌍🌎

"Biaya nya cukup mahal pak" ucap seorang diseberang sana.

"Saya tidak peduli,, terpenting saya mendapatkan pendonor itu" tegas Om Mete.

"Oke,semuanya akan saya urus"

Om Mete tersenyum lega dan mulai mengotak atik handphonenya nya lagi.

Drrrttt..

Panggilan masuk dan dia langsung mengangkat nya.

"Musuh Anda lima tahun yang lalu lah,yang membuat anak kesayangan Anda menjadi begini" ucap seorang disana.

"Bukan kah ibunya telah dipenjara??" Heran Om Mete.

"Ibu nya juga ular berbisa,,anak nya pasti berbisa juga"

"Kumpulkan semua bukti dan langsung cari anak nya sekarang" perintah Om Mete.

"Dia juga yang sudah menabrak Bintang,dan menuduh Dirga yang melakukan semuanya" ucap seorang itu lagi.

"Apa???!!" Rahang Om Mete mengeras dan lain ia mendaratkan pukulan nya ke tembok

"Kamu harus dapatkan anak ular itu!!!" Ucap om Mete lalu mematikan telfon itu

ANTARIKSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang