ANTARIKSA||KOMA

757 32 8
                                    

Mobil sport hitam yang di dalam nya berisikan delapan orang tersebut melaju membelah padat nya jalan kota.

Tempat yang di tuju saat ini adalah rumah sakit.
Tidak peduli lampu merah menyala atau tidak,Langit membawa mobil itu sangat cepat.
Menyempil berbagai mobil lain nya,dan melewati semua lampu merah.

"Yawloh...kalo mobil ini ditangkap nanti sama polisi,dan kita semua dipenjara,gue cuman mau pinta satu harapan,semoga gue satu sel sama Pelangi" Mohon Laskar yang berdoa di dalam mobil yang ngebut itu.

Pelangi pun melotot menatap wajah pucat Laskar.

"Apaansih Laskar gue ga mau masuk penjara yaa!!" Sinis Pelangi yang terombang ambing karena laju nya mobil Langit.

"Langiiiiiittttt......bisa gaaa ga ngebut gitu...gue jantungan nantiii" histeris Aster berteriak.

"Duduk diam,tenang okeee...gue fokus nyetir nihhh" suruh Langit yang semakin melajukan mobil.

"Langit,kalau lho ngebut kek gini,yang ada kita di dalam sini jantungan semua" ucap Mentari yang memegang kuat tangan Venus.

"Iya Langit,sumpah gue takut" lnjut Venus.

"Gue ga bisa melanin ni mobil,,kalian lihat aja kebelakang,polisi lagi ngejar kita"

Refleks semua nya melihat kebelakang kaca mobil,,dan benar di belakang sana terdapat mobil polisi dan suara nya yang memekakkan telinga.

"Langit...gue ga mau ditangkap" ucap Bintang dingin.

"Gue jugaaa....gue ga mau malu-maluin orang tua guee yaaa..." Bumi pun berbicara.

"Huaaaa....gue ga mau masuk penjara......" Histeris Pelangi.

"Gapapa Pelangi,,jika ini takdir kita,kita pasti sati sel tahanan" ucap Laskar ngawur

Pelangi meringis melihat kelakuan pacarnya satu ini.

Mobil polisi semakin mendekat dan terpaksa Langit menaikkan laju mobil nya lagi.

"Mau ga mau gue harus jadi pembalap hari ini" ujar Langit yang menancapkan laju mobil nya sehingga membuat semua orang berteriak.

"Langit gue mau muntah"  cicit Pelangi

🌏🌍🌎

Mobil sport berwarna hitam tersebut sudah terparkir rapi di parkiran sebuah tempat bertuliskan Kantor Polisi.

Kedelapan orang tadi terpaksa harus singgah di tempat yang tidak di harap kan ini.

"Ini semua karena lho Pelangi..kalo lho ga muntah,gue ga akan berhenti kan itu mobil" sinis Langit.

"Ya salah lho juga lahh...,,ga berhenti juga gapapa" Pelangi pun melawan.

"Mau muntah dimana lho haa??gue ga mau mobil mahal gue kotor gara tu muntah lhoo" tegas Langit.

"Tinggal di bersihin aja!!itu aja susah!!!"

"Lho tau kan itu mobil mahall?amit amit kalo kena itu kotoran lho!!!"

"Udaaaahh!bisa diem gaa!!ini lagi di kantor polisi,,nanti kita di marahin kalau ribut ribut begini..." Mentari pun mencegah adu mulut Pelangi dan Langit.

Langit melongos kasar,,ini yang ia takut kan sedari tadi.
Ditahan di kantor polisi dan mungkin akan berakhir dengan pertanggungjawaban seperti di penjara???
Arrgh tidak!!Langit tidak mau jadi napi saat usia muda.

ANTARIKSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang