ANTARIKSA|| HARAPAN

687 38 1
                                    

Seorang pria dengan tampang sangar nya sedang menahan amarah nya.
Wajahnya sudah memerah karena menahan amarah yang telah memuncak.

"Kenapa lho ga kasi tau gue kalau Bulan itu koma haahhh??" Bentak Bintang pada Fajar.

Semua orang disitu terkejut saat mendengar bentakan Bintang.Tidak biasanya Bintang marah seperti ini.

Fajar sedikit terkejut saat mendengar bentakan Bintang "ya kalau gue bilang pasti kalian ga akan percaya juga"

"Ga percaya kata lho??hello Fajar,kita ini sahabat nya Bulan,,lho udah bego atau gimana sih" sinis Aster.

"Bego lho itu udah ketutulan tau gaa!!" Lanjut Mentari.

"Ya emang bener kan apa kata gue,,kalian itu udah kebawa hasutan nya si Gemi,,nah kalau gue bilang dengan kalian pasti kalian ga akan percaya juga" jawab Fajar tegas.

"Jar,,iya emang kita udah percaya sama Gemi,,tapi kalau bahas masalah ini kita ga bakal ga percaya dengan lho jarr..." Ucap Venus.

Pelangi memandang jengah terhadap pemandangan nya kini,,suasana tegang dengan beberapa adu mulut yang terjadi "udah deh,,kalian lihat kan kalau kalian lagi berkelahi di ruangan nya Bulan??,,ini semua salah kita sama sama,,ga ada yang benar dalam masalah ini" lerai Pelangi.

"Tumben lho bijak" sela Laskar.

"Laskar,,kita ga butuh otak ngenes lho disini" peringat Bumi.

Laskar pun terdiam membeku "yaa gue kan ingin mencairkan suasana"

"Lho itu salah menilai waktu bego!!lihat aja nih suasana tegang kayak gini lho mau bercandain" ucap Langit memperingatkan.

Semuanya terdiam,berada di pikiran masing masing.

Sampai suatu suara terdengar.

Kriukkk
Kriukkk

Mentari mengerutkan dahi "suara siapa sih??"

Laskar pun menyengir lebar "hehehe gue laper guys,,makan dulu yuk"

Fajar pun mengangguk "kita makan dulu,,manatau setelah ini otak kita akan berjalan lancar dan nyelesain semuanya"

Bintang memasang sewot ke arah Fajar "otak lho aja yang ngelag"

🌎🌍🌏

Sekarang mereka telah berada di kantin rumah sakit ini.
Tampak semuanya sedang menikmati makanan nya tanpa ada suara sedikit pun.

Hanya suara dentingan sendok yang bergeseran dengan piring.

Melihat suasana yang bisa di bilang tegang,Pelangi akhirnya membuka suaranya "ehem..jadi ga boleh egois"ucap nya spontan.

Semua orang melirik ke arah Pelangi.

Fajar menghela napasnya kasar " gue sampe ga kepikir kalau kalian itu nganggap gue pacaran sama Bulan"

Mentari yang tersinggung pun mulai angkat bicara "lho aja main kabur saat kita minta penjelasan"

"Gue ga kabur tapi belum saatnya"

"Bacot lho Jar,,bilang aja lho terlalu takut untuk bilangin ke Mentari" sela Langit.

Suasana makan pun telah di isi oleh adu mulut yang tidak bermutu.

"Seharus nya lho itu kasi tau bege!!ya kalo ga dikasi tau manatau kami" tegas Bintang.

Fajar menggusar rambutnya kasar "iya iya gue ngaku salah!!"

ANTARIKSA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang