Jodoh

71.8K 10.8K 2.6K
                                    

Jangan bosen kalo aku update terus yaw :(

Tap tap ⭐ button-!

Happy reading-!


"ANJING LO SERIUSAN DIJODOHIN MARK?!"

"JEJE BAHASANYAA!" Seruan Tyra terdengar dari lantai bawah.

"Bacot lo Jen." Mark melempar bantal ke muka Jeno.

Jeno ngga marah, Jeno terlalu shock sama kabar kalo Aa'nya dijodohin.

Bayangin aja, Jeno baru pulang sore-sore sehabis ada kelas. Lagi cape capenya, bukannya disambut segelas es buah buatan mommynya, ia malah disambut muka kecut Aa' nya.

Jeno sama Aa' lagi ada di kamar si Aa'. Mark mau curhat katanya. Kamar Mark emang ada di lantai 2 rumah mereka. Kamar Jeno di lantai 1, bersebelahan dengan kamar Daddy dan Mommynya.

Mark sedang mengadakan genjatan senjata dengan Daddy mereka, tentunya karena masalah perjodohannya itu.

"Kok bisa tiba-tiba dijodohin gitu?" Jeno mendekat ke kasur tempat hyungnya duduk lesu.

"Mana gue tau ya bangsat, bokap lo tuh kesambet kali. Tiba-tiba jodohin gue seenak jidat." Mark jadi emosi kalo dia inget lagi.

Jeno tertawa, "Kalo mommy denger lo ngomongin Daddy kaya gini dicoret nama lo dari ahli waris A'."

Mark berdiri, berjalan masuk ke kamar mandi. Mau berendam, mendinginkan pikiran.

"I hate him Jenooo!"

BLAM!

Jeno terkekeh, "Anjirlah Daddy gercep aja jalanin rencana tanpa gue."

——

"Mas..." Tyra memainkan jarinya di dada Jeff, membentuk pola pola abstrak.

"..."

"MAS JEFF ISHH DENGERIN NDA SII?!" Tyra memukul dada Jeff penuh tenaga.

Jeff terbatuk.

Gila, istrinya suka sekali melakukan KDRT.

Posisinya, mereka sedang cuddles di ruang keluarga, sofa depan tv. Jeff tidur menyamping, sedangkan Tyra tidur di pelukannya.

Mereka memang seperti pasangan muda, bermesraan tak tau tempat, tak tau waktu.

"Iyaa sayangg kenapaaaa?" Nadanya mendayu.

"Ish nda tau ah! Nda jadi! Bete adek sama mas!" Bibir Tyra mengerucut kedepan beberapa senti. Ia lalu melepaskan diri dari pelukan suaminya.

Tyra duduk di karpet bawah sofa. Bibirnya masih mengerucut, pipinya menggembung lucu, dan kedua tangannya terlipat di depan dada.

Tyra sedang merajuk.

Jeff menatap istrinya bingung, kenapa istrinya jadi moody sekali?

"Beneran nda jadi ngomong?" Jeff menekan pipi istrinya dengan jari telunjuk.

"Bodo!" Singkat sekali jawabannya.

"Yah yaudah kalo gitu..." Jeff baru mau beranjak dari sofa.

"YA JADI NGOMONGLAH!" Tyra memekik kesal.

Jeff terkekeh, memegang sisi wajah Tyra dengan kedua tangan lalu menggigit pipi kanannya pelan.

Gemas!

Tyra mendelik, tapi ia lelah berteriak. Nanti suaranya serak, dan ia tidak bisa meneriaki kedua anaknya di pagi hari kalo mereka susah dibangunkan. Jadi ia hanya diam menahan marah sambil menghapus jejak liur Jeff di pipinya.

"Mas kok nda bilang kalo mas mau jodohin Aa' secepet ini? Bukannya kata mas nunggu Chandra selesaiin skripsi dulu?" tanya Tyra.

"Dimajuin dek, Jo takut anaknya digodain cowo-cowo ngga jelas." Jawab Jeff sambil memainkan rambut Tyra.

"Mas Jo aja yang over protektif mas. Mana ada cowo badung yang berani deketin Chandra kalo tau dia anak siapa. Lagian terakhir kali Theo cerita, Chandra di chat ala mau pdkt gitu sama anak pengusaha tekstil. Eh sama mas Jo malah langsung ditantang duel muay thai." Tyra menggelengkan kepalanya, tak habis pikir.

"Loh iya? Terus gimana?" Jeff jadi ikut kepo.

"Ya langsung putar haluan lah dia. Mundur. Ngeri sendiri. Tau kan gimana badannya Mas Jonathan?" Jeff hanya mengangguk-angguk.

——

"Chandraa beneran mau nikah?"

Pertanyaan ini menjadi trending topic seharian ini.

Telinga Naiara sampai pengang mendengar pertanyaan ini.

Ditambah lagi dengan jawaban subjek utama dari pertanyaan di atas.

"IYA DONGG! ECHA MAU NIKAH SAMA MAS MAS GANTENG!" Sungguh, cempreng sekali suaranya.

Nana menarik kerah baju Haechan, membawa mahluk cempreng itu ke arah taman fakultas mereka.

"Chan, kamu dijodohin kok malah seneng sih? Kan kalian nda saling cinta..." Nana bertanya. Jujur seharian ini ia heran pada sahabatnya ini.

Haechan menatap Nana, kepalanya dimiringkan, "Kan artinya aku bisa ngerasain pacaran Nanaa! Kata Dad, mas calon suami Echan ganteng kok! Baik lagi! Mau beliin coklat sama eskrim terus!"

"Tapi kan kalian nda saling cinta Chan..."

Haechan tersenyum, manis sekali.
"Kata Dad, dia juga kaya."

"Lalu...?"

"Itu artinya cintaku bisa tumbuh dengan cepat."

Nana hanya menghela nafas sambil mengelus dadanya pelan.

Sabar.


Tbc

Author space :

Halo? Masih pada bangun?

Bosen tida aku update terus? :(

Jangan bobo kemaleman-!

Don't forget tap ⭐-!

√ Keluarga Masa Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang