Bbq

32.7K 5.8K 1K
                                    

Halo! Sha kangen banget sama kalian 😭💖













Happy reading-!







"Dadd, nanti kalo ketahuan gimana?" Jeno masih gelisah. Sedari tadi siang Ia tidak yakin dengan rencana Jeff. Tapi dia juga mendukung rencana Jeff 100%.

"Ya makanya diem-diem. Di dalem rumah juga kok, tetep jaga jarak sama kebersihan juga."

Jeff mengadakan pesta bbq kecil-kecilan di taman dalam rumahnya. Dekat kolam renang dan Tyra's secret garden. Jeff bahkan sudah memasang tenda sebagai hiasan. Ia mengundang Sasoengko dan Mahendra sekeluarga.

Mark si sulung sedang sibuk menyiapkan pemanggang, sedangkan Tyra masih bergelut di dapur. Sekarang sudah pukul 11 siang, seharusnya para tamunya akan segera datang.

"Jupiter itu udah pada dateng! Bukain gerbang sama pintu!" Tanpa menunggu lama, Jeno langsung melesat ke depan.

"Tyraaaaaaa!" Ten, langsung saja heboh ketika melihat Tyra. Tenang saja, mereka langsung mencuci tangan begitu masuk.

"Tennieeeee long time no seee!" Jeno mencibir di belakang, perkumpulan ibu-ibu sosialita.

"Echa sama Dery langsung masuk ajaa ya. Itu A' Mark di belakang." Haechan langsung berlari heboh. Rindu pada tunangannya itu. Padahal juga baru tidak bertemu 3 hari.

Jeno sendiri yang terlihat murung. Sang kekasih hati belum datang. Jeno kan kangen kekasih lemotnya itu, hampir satu minggu mereka nggak ketemu.

Hari ini hari ketiga lebaran. Para ibu-ibu sosialita berjanjian untuk berkumpul. Sekaligus membicarakan rencana berbesan kedepannya.

Mark dan Haechan sudah sepakat untuk menikah dalam waktu dekat. Ayo ucapkan selamat, akhirnya Jo memberikan kemudahan untuk Mark meminang Haechan. Tentunya tak lepas dari rengekan Haechan dan omelan sang ibunda.

"Jupiter! Itu Naiara dateng!" Jeno langsung melesat, meninggalkan sosis bakar yang baru ia gigit sedikit.

"Jujuuu!" Nana langsung berteriak ketika melihat Jeno.

"Nanaaaa!" Jeno menjawab. Mereka lalu berpelukan seperti teletubbies.

"Berpelukaannnn!" Nana memeluk tubuh Jeno sambil dibawanya berputar-putar.

"Yoshuaaaa!" Ini Widya, entah kenapa ia ikut berteriak.

Widya ikut memeluk tubuh suaminya, "Widya, nggak gitu." lalu Yoshua langsung menggendong sang istri pergi. Meninggalkan Jeno dan Nana yang sedang sibuk berpelukan.

——

Beberapa puluh menit kemudian, ketiga keluarga itu sudah bersenda gurau di taman belakang rumah keluarga Djung.

"Oiya, katanya ada tamu tambahan lagi ya? Tamunya Dery?"

"Iya om, tante, Dery undang Dejun dateng. Maaf ya tante, Dery asal undang gitu aja." Dery menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ey, santai aja Bang Dery! Dejun kan calonnya abang, berarti calon keluarga kita juga." Tyra menjawab.

"Aku ki sakjane pengen Dery ndisik sek nikah karo Dejun. Tapi Dejune jebul isih pengen sekolah dhuwur nganti sukses ndisik. Yowes to, tak olehke Echan nglompati kakake. Lagian calon mantuku si bagus Mark, yo rane tak sia-siake." ucap Ten. Jo hanya diam, memainkan gelas minumannya. Sedang meratapi nasibnya yang akan segera ditinggal oleh kedua anaknya.

Setelah Ten selesai berbicara, hampir semua tatapan mata tertuju pada Jeff.

"Translate Mas Jeff."

"Ya intinya Ten pengennya Hendery sama Dejun dulu yang nikah sama Dejun. Tapi Dejunnya masih pengen sekolah tinggi, jadinya biar Haechan nikah duluan sama Mark. Nggak bakal nyia-nyiain Mark." Jeff selaku translator Jawa di sini.

"Dery nggak papa kalo dilompatin adeknya?" Yoshua bertanya.

"Ya nggak papa om, Dery mah ikhlas aja. Lagian Mark sama Echan cocok. Mark juga udah mapan, mereka udah siap nikah. Daripada nunggu-nunggu lagi, menghindari Zina." nggak perlu diraguin lagi, Hendery sebagai lulusan pondok dari sd hingga smp.

Mark langsung tersipu malu, begitu pula Haechan.

"Apasi A' sok banget malu-malu." Jeno mencibir.

"Nana ini loh Jujunya nakal." Haechan menggoda.

Nana langsung memelototi Jeno, membuat Jeno langsung diam.

"Juju nda boleh nakal sama kakak sendiri."

"Iya Na..."

"Jeff, keluargamu bucin semua ya?"

Lalu mereka semua terkekeh.

——

"Nana kepengen nikah sama Jupiter juga nggak?" Ten iseng bertanya kepada Nana.

Jeff, Jo, Yoshua dan Mark, serta Jeno yang tidak ada. Mereka sedang berkumpul sambil meminum kopi di ruang tamu. Mengobrol tentang hal-hal yang mereka tak paham.

Hendery dan Dejun sedang temu kangen di halaman belakang. Melepas rindu setelah lama tidak bertemu.

"Mau si tante..."

"Boleh kan ya Widya kalo Nananya nikah cepet?" Ten bertanya pada Widya.

"Eh gimana...?" Widya balas bertanya.

Tyra mengelus dadanya, mencoba sabar. Sedangkan Haechan mati-matian menahan tawa. Takut durhaka.

"Yaudah ih, sok Nana ngomong sama ayah dulu. Minta ijin." Tyra ikut iseng.

"Ih iya ya? Biar nanti nikahnya bisa bareng sam Echan!"

Nana tiba-tiba bangkit dari duduknya, berlari ke arah ruang tamu, "AYAAHHHH NANA PENGEN NIKAH JUGAA SAMA JUJU!"

Jeno dan Yoshua kompak tersedak kopi.


——

Tbc

Sha's space

So, maaf banget kalo chap ini nda ngefeel. Sha ngerasa chap ini nda ngefeel banget :(

Maaf Sha lama nda update, buat work lainnya juga.

Semingguan ini Sha sibuk ngurusin registrasi kuliah. Alhamdulillah, Sha diterima di Undip, makasih buat doa kalian semua 😭🙏🏻

Ditambah lagi 2 hari ini Sha bedrest karena pms (seperti biasa), jadi tambah susah update.

Ditambah lagi 2 hari ini Sha bedrest karena pms (seperti biasa), jadi tambah susah update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guys ayo kita tumpengan dulu 😭🙏🏻
Makasih buat 106k kali dibacanya, hampir 20k votesnya. Sha terharu banget sungpah ciyus nda boong 😭🙏🏻

Semoga kedepannya Sha bisa lebih produktif lagi buat nulis 💖

Last but not least, berhubung besok udah lebaran. Sha mengucapkan selamat hari lebaran bagi yang merayakan. minal adzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin 😊🙏🏻💖

Maaf kalo selama ini kata-kata Sha ada yang menyakitkan dan kurang berkenan 😭🙏🏻

Stay healthy semua 💖

Sha's space terpanjang, maaf 😭🙏🏻

√ Keluarga Masa Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang