Chill

28.8K 4.9K 556
                                    

Setelah Sha pikir-pikir lagi, masih ada 2 chap lagi setelah ini 🤗














Happy reading-!








Tyra merenggangkan tubuhnya sehabis bangun tidur. Badannya pegal-pegal. Tebak, siapa kira-kira oknum yang seharusnya bertanggung jawab atas ini semua?

Ia masih setengah sadar, matanya belum sepenuhnya terbuka. Suaminya tidak ada di kamar. Kemana ya si gembul itu?

"Mas Jeffeeyyyyyy!" panggilnya dengan suara serak.

"Captainnn Jeffeyyyy! Spada?! Yuhuuuu!"

Pintu kamar tiba-tiba terbuka, ada Jeff di sana. Berjalan ke arahnya sambil membawa nampan berisi sarapan.

"Morning sweet heart, how was your sleep?" tanya Jeff setelah menaruh nampan itu ke meja samping kasur.

Tyra terbengong menatap Jeff. Asal kalian tau, Jeff hanya menggunakan celana bokser diatas lutut, tanpa kaos.

"Astaghfirullahalladzim." Tyra menutup mukanya dengan selimut.

Jeff terkekeh. Tyra mengintip  kemudian, "Mas Jeffey nda pake baju hihihi." ujarnya.

"Emang kenapa kalo nggak pake baju?"

Tyra menutupi wajahnya dengan selimut lagi, "ganteng plus sexy nggak ada akhlak..." dibalik selimut, pipi Tyra merona merah.

"Semalem kan adek udah liat juga." celetuk Jeff.

"Oiya! Mas tadi tanya how was my sleep?! Adek baru bobo jam 3 pagi! Badan pegel-pegel, mas masih tanya kaya gitu?!" Tyra berkacak pinggang.

Jeff tertawa renyah, lesung pipinya nampak, "dek, kalo adek lupa, adek masih telanjang sekarang. Itu dadanya keliatan."

"MAS JEFFEYYY!"

--

Setelah pagi yang dramatis untuk kedua pasutri itu, mereka akhirnya sudah duduk rapi di ruang keluarga.

Omong-omong, Mark dan Jeno menginap di rumah Haechan. Bersama Nana pula. Mereka sudah pergi sejak kemarin pagi, oleh karena itu Jeff berani meminta jatah dari Tyra semalam. Sesungguhnya Tyra tidak bisa membayangkan akan bagaimana keadaan rumah keluarga Sasoengko jika penuh dengan anak-anak itu.

Semoga saja, Mark tidak membakar rumah.

Tyra berbaring di paha Jeff, sambil menonton sinetron favoritnya.

"Ada gitu ibu-ibu kaya dakjal gitu sifatnya?!" Tyra mengomel.

"Ya kan namanya juga cuma sinetron adek."

"Tapi kasian Cinta sama Samudra tau Mas!" Tyra merengut sebal. Ia bangkit dari tidurnya ia bahkan hampir saja melempar remot tv ke layar tv.

Jeff geregetan, "lucuuu banget si adek!" Ia lalu menciumi pipi Tyra berkali-kali.

Tyra berteriak heboh, "kumis sama jenggot mas nusuk-nusuk wajah adek ih!" Tyra merasa kegelian. Rambut pendek yang tumbuh di atas bibir dan janggut suaminya itu terasa kasar menggelitik wajahnya.

"Biarin, abisnya kamu gemes banget."

"Ih ayo ke kamar mandi! Adek cukurin. Udah berapa hari mas nda cukur kumis sama jenggot?!"

"Eh beneran mau cukurin?" tanya Jeff.

Tyra berdecak, matanya memutar bosan, "mau apa enda?"

Jeff langsung berlari ngibrit ke kamar mandi, "mauu mauu ayo cepetan adek!"

Ketika Tyra sampai di kamar mandi, Jeff sudah duduk manis di atas kloset duduk.

"Masa adek yang cukurin, mas Jeffey yang duduk si?"

Jeff menghela nafas, salah terus ia dihadapan istrinya.

Jeff tiba-tiba mengangkat tubuh Tyra, mendudukannya di atas wastafel. Sekarang istrinya itu tampak lebih tinggi darinya.

"Ayo cepet cukurin."

Tyra bergerak mengambil alat cukur dan foam cukur di gelas sebelahnya.

"Welcome to Tyra's barbershop~"

Setelah Tyra selesai meratakan foam putih di sekitar rahang suaminya ia lalu tertawa terbahak-bahak.

"Mas Jeffey kan mukanya kaya om-om ya? Sekarang kaya aki-aki!" Tyra tertawa geli.

"Heh! Sembarangan! Adek mau punya suami aki-aki?" Jeff mencubit pipi mulus Tyra.

"Kata Ten, asal kaya, banyak duit yang nggak abis 7 turunan, ya kenapa enda?" Setelah dipikir-pikir, prinsip Ten sebenarnya boleh saja.

Cuan is everything.

"Ini Mas kan kaya 7 turunan, duitnya nggak abis-abis. Ganteng pula, dek. Kurang apa lagi coba?"

Tyra terlihat berpikir sebentar, "eumm... kurang waras? Mark sama Jupiter kan suka aneh karena turunan Mas Jeffey!"

"Enak aja!" Jeff memajukan wajahnya menciumi wajah istri mungilnya itu.

Tyra tentu saja histeris, wajahnya ikut berlumuran foam cukur!

"Mas Jeffeyyyy ih nakaal! Nanti adek bilangin Mark sama Jeno loh biar ps nya diumpetin!"

--

Pukul 3 sore, Mark dan Jeno kembali ke rumah.

"Mommyyyy!" Teriak Jeno, suaranya seperti menahan marah.

Tyra masih santai di dapur, nanti juga anak itu datang sendiri ke depannya.

Tanpa diduga, Jeno masuk dengan tubuh basah dan penuh lumpur.

"Jupiter kenapa?!" tanya Tyra tapi tak berani mendekat. Ia takut, anak bungsunya sedikit brutal.

"Jeno jatuh di selokan pertigaan Mom, tadi tiba-tiba turun dari mobil mau ngejar layangan." Mark datang dengan mata berlinang air mata. Ia sebagai saksi mata sibuk menertawakan Jeno sedari tadi.

Jeff tiba-tiba muncul, "terus mobilnya gimana? Jeno naik mobil lagi abis jatoh? Joknya kotor nggak?"

"Ada gitu ya daddy yang lebih mentingin mobil? Anaknya yang jatoh, khawatir sama mobilnya." Jeno mendengus.

"Mandi dulu Jupiter, di kamar mandi luar aja. Cepetan! Jangan ngotorin lantai!"

Jeno menghentak-hentakan kakinya ke lantai, merajuk.

"Yang kalian lakuin itu jahat! Kejam!" kata Jeno. Setelah mendapat pelototan Tyra, ia bergegas ke kamar mandi.

"Duh gusti, kenapa anak sama suami Tyra kaya gini?"

--

Tbc

Sha space

Nda tau mau nulis apa, Sha ngantuk mau bobo 😭🙏🏼

√ Keluarga Masa Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang