Asik chap depan chap terakhir 😗🤘
Happy reading-!
Semua anggota keluarga Sasoengko sedang ada di rumah. Mereka semua sedang senggang, makanya memutuskan untuk family time di rumah.
Ten sedang melihat-melihat ponselnya, mau berbelanja online.
"Chan, delokno." Ten memperlihatkan layar ponselnya ke arah Haechan.
"Baju apa itu mom? Kok tipis, berenda terus nerawang gitu?" Haechan bingung, apa nggak dingin kalo pake baju kaya gitu?
"Ini namanya lingerie, besok Mommy beliin waktu kamu nikah."
Kening Haechan mengerut, "nda mau ah momm, buat apa baju tipis kaya gitu?"
"Buat nyenengin suami. Mommy punya satu lemari tuh."
"Nih kamu mau warna apa? Design yang kaya gimana? Ayo pilih, nanti mommy jadiin hadiah nikahan."
Haechan bergidik ngeri, entah kenapa firasatnya jelek.
"Daddy! Mommy aneh banget!" Haechan langsung berlari menerjang tubuh daddynya yang baru saja muncul dari garasi.
"What happened sweety?" Jo mengendong tubuh Haechan lalu mengayunnya pelan.
"Haechan mau dibeliin lingerie buat hadiah pernikahan, kenapa coba? Padahal cuma baju tipisss kaya gitu."
Jo langsung menurunkan Haechan dari gendongannya. Ia lalu berjalan menuju istrinya yang duduk santai di sofa.
"Ten, please jangan ajarin anak kamu aneh-aneh." Jo memohon.
"Ini tuh trik biar cepet dapet cucu!" balas Ten sengit.
"No! Haechan masih polos, Ten..."
"Setelah dia masuk redroom sampe nemu kondom kamu bilang dia masih polos?" Ten, dan mulut vulgarnya.
"Oh! Redroom tuh kamar merah yang diujung lorong itu Dadd? Kata Mommy itu playgroundnya Daddy sama Mommy! Khusus pasutri atau pasusu doang ya?"
Jonathan speechless. Ten malah tersenyum bangga. Senyumnya seperti senyum bangga seorang ibu ketika anaknya berani ke sekolah sendiri.
"Ah besok Echan mau minta playground kaya gitu juga ah sama kak Mark!"
"NO BABY BEAR, NO!"
--
"DADDYYY KAK DERY NAKAL BANGET SAMA ECHAN!" Haechan berlari menuju Jo yang sedang sibuk menggiling biji kopi di dapur.
Ia lalu bersembunyi di balik tubuh Jonathan yang besar. Tempat persembunyian paling aman. Ia tidak terlihat jika berada di belakang tubuh daddynya.
Jo hanya berdiri pasrah, tak bisa berbuat banyak. Haechan kadang juga bisa bertransformasi menjadi maung seperti mommynya.
Demi tuhan, Jo masih sayang nyawa. Ten dan Haechan terlalu ganas. Apalagi jika menyangkut uang. Mata Ten berubah menjadi hijau.
Beberapa saat kemudian, Dery muncul. Nafasnya terengah-engah, "Dadd liat Echan?"
Haechan mengangkat lengan Jo lalu menelusupkan kepalanya di ketiak daddynya, "apa?! Mau apa kak Dery jelek?!"
"Dadd! Echan nakal! Echan bajak hp Dery!"
"Nda! Kak Dery yang nakal!"
"Echan!"
"Kak Dery!"
"Kamu Echan!"
"Kak-"
"Kalian berdua sama-sama nakal." Ten memotong perdebatan kedua anaknya.
"Kalian berisik, mommy agek turu enak-enak malah brebeki kuping!"
"Mom! Itu Echan nakal banget sama Dery!" Dery mengadu pada mommynya.
Karena sesungguhnya Haechan dan Ten juga sering bertengkar, jadi Dery dan Ten ada di satu tim.
"Kamu ngapain nduk?" Tanya Ten sambil menyeduh teh.
Ten dan teh, adalah perpaduan yang sempurna.
"Nda ngapa-ngapain!" kata Haechan yang masih mengintip di sela ketiak Daddynya.
"Dia ngehack hp Dery, ngechat Dejun macem-macem!"
"Ngechat gimana?" Tanya Jo.
"Katanya Dery ngebet nikah, dilompatin sama adeknya. Kesepian, tiap malem peluk guling."
"Loh, tapi emang bener kan Der?" Jo menyeletuk.
"Dadd ayo tos!" Haechan dan Jo memang satu tim.
"Masa kamu sama adekmu mau nikah bareng-bareng? Jangan lah, ndak ada duit, nabung dulu. Nanti kita kere." ujar Ten.
"Emangnya kita bisa kere Mom?"
--
Ten sedang sibuk membereskan koleksi perhiasan dan berlian miliknya. Haechan membantu, duduk di samping Ten dengan wajah tertekuk.
"Cuma batu kecil kaya gini kok bisa mahal banget sih?" Ia menggerutu.
"Besok kalo kamu udah nikah sama Mark, minta mas kawin berlian ya Chan? Atau alphard aja deh alphard, mommy udah bosen sama punya daddy kamu."
"Dih, mommy matre banyak maunya." Haechan mencibir.
"Heh, kalo kita ndak matre, kita ndak hidup. Lagi pula kita matre kan buat tampil cantik juga."
Ten memandang anaknya dari atas ke bawah, "kamu montok loh Chan, harusnya laku mahal."
"Mommy akhlakless banget..."
Tiba-tiba pintu ruangan dibuka dengan kasar, Dery masuk ke dalam ruangan dengan berlari.
"Mom! Dery di chat sama Mama samq Babanya Dejun!"
Ten terbengong-bengong, "kenang opo?"
"Gara-gara baca chatnya Echan! Disuruh nikahin Dejun cepet-cepet!"
"Terus gimana ini Mom? Dery harus gimana?" Dery panik, ini semua gara-gara Haechan!
"Yowis, arep piye meneh? Nikah yo nggari nikah."
Haechan tersenyum tanpa dosa, "cepet kan Kak nyusul Echan nikahnya?"
Hendery rasanya ingin mengetok kepala Haechan dengan kotak perhiasan.
"Mom! Masa nikahnya bareng-bareng?"
"Yo ndak papa, sekalian nikah massal ya oleh." kata Ten enteng.
--
Tbc
Sha's space
Asik-asik joss 😋
Eh ngomong-omong kayanya banyak readers baru 😶
halo readers baru 👋🏼
Oiya, sebelum cerita ini end, Sha mau tanya kesan pesan kalian baca cerita receh ini apa dong...
Ayo dijawab 😠🤘

KAMU SEDANG MEMBACA
√ Keluarga Masa Gitu?
Fanfic[END] Ini cerita tentang keluarga Jung, besannya, dan menantu-menantunya. KMG side story > Pasutri Gaje Jaeyong, Johnten, Markhyuck, Nomin, Yuwin. 🏅#1 di tag #Nomin 130620 🏅#2 di tag #Markhyuck 260220 🏅 #1 di tag #Markhyuck 🏅 #1 di tag #nct 040...