Redroom

39K 6.7K 1.4K
                                    

Niatnya nda mau update, tapi kangen notif wp Sha rame hehe 😭👍🏻




Happy reading-!






Haechan berjalan mengendap-endap masuk ke suatu ruang di ujung lantai 2 rumahnya. Mommynya suka melarangnya masuk ke sini. Ketika ia bertanya pada kakaknya pun, kakaknya menyuruhnya untuk tidak usah kepo.

Sekarang pukul 2 pagi, semua orang belum bangun untuk sahur. Haechan berniat untuk mengecek apa isi ruangan rahasia itu. Daddynya bilang itu hanya kamar tamu biasa, tapi Haechan merasa tidak percaya. Haechan berkali-kali melihat Mommy atau Daddynya keluar dari ruangan itu.

Aneh kan?

Makanya Haechan sangat penasaran dengan isi ruangan itu.

Haechan berhasil mengambil kunci ruangan itu dari laci ruang kerja daddynya kemarin. Yah, mesti harus berakting bermanja-manja terlebih dahulu. Tak apa, yang penting kunci ditangan.

Haechan melihat kearah sekelilingnya untuk memastikan keadaan. Ia lalu mencoba membuka pintu ruangan itu dengan hati-hati.

Ceklek

Haechan tersenyum senang. Ia masuk ke dalam ruangan itu. Gelap, Haechan mencoba mencari di mana letak saklar lampu.

Ketika akhirnya ruangan itu terang, yang pertama kali Haechan lihat adalah ranjang besar dengan tiang dan kelambu.

Eh...?

Haechan mengedarkan pandangannya keseliling ruangan. Ruangan ini didominasi warna merah. Bahkan ranjang dan kelambu yang Haechan lihat tadi berwarna merah. Haechan lalu menyadari, dinding di ruangan ini tebal sekali, sepertinya sengaja dibuat kedap suara.

Aneh sekali, mengapa kamar tamu harus dibuat kedap suara?

Haechan berkeliling, ada sofa panjang berwarna merah di sudut ruangan, lemari berwarna merah pula di sebelahnya. Saat ia berusaha membuka lemari itu, tidak bisa. Lemari itu dikunci. Haechan mendengus, padahal ia penasaran sekali dengan isi lemari itu.

Ia lalu mendudukan dirinya di atas ranjang. Apakah ini adalah ruangan penyiksaan? Haechan melihat ada borgol dinakas samping ranjang. Bulu kuduknya merinding.

Haechan lalu memberanikan diri untuk membuka laci nakas meja. Ada dua laci di sana.

Laci pertama, ia menemukan satu kotak hadiah dengan pita. Ketika ia membuka kotak itu, haechan menyerengit bingung. Banyak sekali bungkusan kecil warna-warni. Haechan cemberut, sepertinya itu permen. Ada tulisan berbagai macam rasa disetiap bungkusnya.

Laci kedua berisi kumpulan album foto. Haechan mengambil semuanya. Seperasaan, album foto kakaknya dan dirinya ada dirak buku. Lalu ini album foto apa?

Haechan menemukan foto daddynya saat masih muda.

Rambutnya mohawk, dengan eum apa itu? Semacam riasan hitam di mata. Apa daddy adalah seorang anak punk dulu?

Ia lalu menemukan foto daddynya bersama teman-temannya. Haechan yakin ia tidak salah melihat, tapi ada Daddy Kak Mark dan Ayah Nana di dalam foto itu! Mereka semua berpenampilan sama. Terdapat tulisan "Anak Garang Mama" di foto tersebut. Haechan menahan tawa.

Ketika ia membalik halaman selanjutnya Haechan menemukan foto Mommynya di sebuah tempat mirip Bar. Mommynya terlihat cantik sekali, tapi mommynya juga terlihat panas dan nakal. Wow Haechan terpana, sepertinya Mommynya mantan anak nakal dulunya.

Foto-foto selanjutnya, Haechan melihat daddynya yang sudah tampak lebih 'normal'. Di beberapa foto Haechan kembali melihat Daddy Kak Mark dan Ayah Nana yang juga sudah tidak tampak seperti anak punk.

√ Keluarga Masa Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang