Awkies uwuies 1.91k kali dibaca 😗
Tap tap ⭐-!
Happy reading!
"Aa' nanti makanannya tinggal dipanasin yaa? Inget, apinya jangan besar-besar. Eh tapi kalo nda yakin, pesen makanan aja deh, daripada dapur Mommy kebakaran lagi." Tyra teringat kejadian 2 tahun lalu, saat ia terpaksa meninggalkan kedua anaknya sendirian di rumah. Tyra trauma. Dapur mereka terbakar, walau hanya menyebabkan kerugian kecil, dan kedua anaknya baik-baik saja.
Tyra memang tidak memperkerjakan ART sejak ia menikah hingga sekarang. Ia suka mengurus rumah tangga dan tidak suka jika ada orang asing yang menyentuh barang-barangnya.
"Iya Mom, Mark bisa kok. Jeno juga pasti bisa. Kan udah private nyalain sama matiin kompor kemarin sama Mommy." Balas Mark.
Tyra dan Jaehyun ada acara hari ini. Berangkat dini hari. Acara kerja merangkap kencan. Lumayan, mereka akan ke Bogor. Seharian penuh, entah nanti malam pulang atau tidak.
Anak-anaknya sudah setuju dengan syarat mereka tidak akan mendapatkan adik baru. Mark dan Jeno sudah terlalu tua jika memiliki adik bayi.
Tidak mungkin kan Tyra sama Jeff punya anak lagi...?
——
"Mas beres kerjaan jam berapa?" Tyra bertanya setelah merebahkan dirinya diranjang hotel. Mereka baru saja sampai hotel dan Jeff sudah harus pergi untuk survey proyeknya.
"Sekitar sebelum jam makan siang." balas Jeff sambil mengenakan sepatunya. Tyra jadi takut suaminya kelelahan. Sepanjang perjalanan tadi Jeff yang menyetir, tidak mau digantikan.
"Okaay! Nanti kalo Mas udah selesai kita makan siang bareng yaa mas, terus jalan-jalaan yeayyy-!" Memang tujuan utama Tyra ikut ke sini adalah untuk kencan berdua dengan suaminya. Refreshing, terakhir kali mereka pergi liburan berdua adalah saat kedua anaknya berlibur ke Canada bertemu grandpa dan grandmanya.
Jeff berdiri, berjalan ke arah Tyra lalu mengecup kepala Tyra lembut sebelum mengusaknya, "Iya sayang, mas berangkat dulu ya."
Tyra mengangguk penuh semangat. Jeff kemudian berbalik dan berjalan ke arah pintu keluar. Sebelum akhirnya suara Tyra terdengar, "Eungg, Tyra boleh belanja dulu nda sambil nunggu mas...?"
Jeff lalu terkekeh, tentu saja istrinya itu akan berbelanja. Hedon.
"Iya, boleh kok."
"Pake blackcard mas ya?"
——
"Jeffeyyy mauu minum!"
Jeff bangkit dari duduknya, lalu beberapa saat kemudian kembali sambil membawa segelas air putih untuk istrinya itu.
Tyra yang sedang bergelung dengan selimutnya kemudian minum dengan khidmat.
"Uftt sebel! Kenapa hujan deres sii! Padahal kan mau jalan-jalaan sama Jeffeyy!" Tyra menggerutu, acara liburannya gagal karena hujan deras. Hujannya tidak reda-reda, dingin, dan mereka malas keluar.
"Yaudah, kan kalo kita tambah sehari lagi di sini ngga masalah." Belum ada 3 detik, pinggang Jeff sudah mendapatkan cubitan dari Tyra.
"Terus kalo kita pulang-pulang rumah kita udah porak poranda karena dirampok gimana? Eh bukan, kalo kebakaran? Atau kaya kapal pecah? Mas lupa ya? Anak kita itu suka lebih serem dari perampok?!" Tyra kapok, ia tidak mau meninggalkan kedua anaknya lebih dari dua hari sendirian. Setidaknya jika ditinggal sehari, kerusakan yang ditimbulkan masih bisa ditangani.
Jeff meringis, benar juga. Kedua anaknya itu memang ajaib. Dulu sekali, saat mereka berdua masih SMA, Jeff dan Tyra meninggalkan mereka untuk bekerja. Tyra masih sibuk mengurusi cabang toko rotinya. Mark dan Jeno melakukan tarbrak lari. Korbannya seekor kucing anggora milik tetangga mereka. Tewas ditempat, innalillahi.
Tyra dan Jeff langsung ditelfon oleh ketua rt lingkungan rumah mereka. Masalahnya runyam.
Jeff meletakkan laptop dipangkuannya ke nakas, kemudian ikut menarik tubuh Tyra untuk berbaring dan bergelung dalam selimut.
"Eyyy Jeffeyy mau apaaa?!" Tyra berusaha melepaskan pelukan suaminya. Tapi gila, mana mungkin ia bisa menandingi tenaga suaminya.
"Cuddle." Jeff menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Tyra.
Tyra tersenyum, lalu mengelus-elus rambut Jeff lembut.
"Jeffeyyy, kita beneran udah nikah ya...? Terus punya anak dua?" Tanya Tyra sambil memandang langit-langit kamar hotelnya.
Jeff mendongak sebentar, kemudian mengecup dagu Tyra.
"Kamu nda nyangka ya dek?" Tyra hanya mengangguk sebagai balasan.
"Kayanya baru kemaren kita ketemu di taman kota, kamu beliin aku arum manis warna ungu..." Tyra sedang bernostalgia.
"Terus pulang-pulang aku dimarahin ayah kamu. Dikiranya aku yang bikin kamu nangis karena mata kamu merah." Okay, tidak ada salahnya Jefferson ikut bernostalgia.
"Mas..." Tyra memanggil Jeff lembut, "pengen pacaran keliling Bandung naik motor lagi."Katanya.
Jeff mengecup pipi Tyra berkali-kali, gemas sekali istrinya ini.
"Tapi sekarang kita udah kalah sama yang muda dek. Tuh, udah ada Dilan sama Milea. Kita pensiun aja." Memang, dulu sewaktu pacaran mereka sering berkeliling kota Bandung dengan motor pitung milik Jeff. Entah itu hanya sekedar berkeliling, atau mencari wedang ronde hangat untuk ayah Tyra.
"Ngomong-ngomong, motor pitung Mas dimana ya? Nda dijual kan?" Tyra menanyakan keberadaan motor pitung penuh kenangan itu.
"Oh, ada di garasi rumah kita yang di Bandung. Mas pikir sewaktu-waktu bisa dipake lagi."
——
Omake :
"Mark! Lo tau motor pitung warna merah putih punya Daddy dulu nda?" Jeno bertanya pada Mark yang sedang sibuk membalas pesan dari Haechan.
"Ada kan, di rumah Bandung. Mau lo pake emang?"
"Iya, mau coba gue pake buat pdkt, barangkali bisa nerusin jejak Daddy sama Mommy." Jeno bersiul senang.
——
Tbc
Sha's space :
Jadi kemaren aku pusing sama sakit mata gara-gara kebanyakan liat hp sama laptop. Yang glasses user pasti tau.
Anw, kalo misal double up mau bahas apa? Dijawab dong di sini :(
Aku mau lanjut nonton drama dulu aw
![](https://img.wattpad.com/cover/217873177-288-k927248.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
√ Keluarga Masa Gitu?
Fanfiction[END] Ini cerita tentang keluarga Jung, besannya, dan menantu-menantunya. KMG side story > Pasutri Gaje Jaeyong, Johnten, Markhyuck, Nomin, Yuwin. 🏅#1 di tag #Nomin 130620 🏅#2 di tag #Markhyuck 260220 🏅 #1 di tag #Markhyuck 🏅 #1 di tag #nct 040...