Judulnya sahur, tapi nulisnya waktu pagi-pagi 👍🏻
Ini ceritanya situasi sahur di setiap rumah keluarga di cerita ini 😶🤘
Happy reading-!
Haechan terbangun dengan mata membulat terkejut. Apa iya barusan tidak salah dengar?
Rumahnya berada dekat dengan masjid, sehingga seruan adzan, sahur, dan sebagainya sangat jelas terdengar dari sini. Dan apa yang baru saja ia dengar barusan? Seruan untuk membangunkan sahur dengan suara Mimi Peri!
Suaranya centil mendayu. Membuat Haechan yang masih setengah sadar setelah terbangun karena alarm ponselnya langsung sadar 100%.
Haechan bergidik. Seram sekali, rasanya Haechan berada di khayangan karena dibangunkan oleh seorang peri.
Haechan lalu bangkit dari kasurnya, berjalan ke lantai satu rumahnya. Di meja makan sudah ada semua anggota keluarganya. Sepertinya ia sendiri yang telat bangun.
Ten menatap putra bungsunya, "baru mau dibangunin, eh udah bangun sendiri. Udah cuci muka belum kamu?"
Haechan menggeleng, "Echan berasa tinggal di khayangan, dibangunin sahur sama ibu peri."
Hendery yang jelas tau apa maksud adeknya itu tertawa. Ia tadi juga kaget ketika mendengar suara peri jadi jadian itu.
"Gimana dek? Semangat pagi? Dibangunin sama ibu peri moodbooster." Canda Dery.
Haechan menatap tajam kakak isengnya itu, "sabar Haechan, lagi puasa. Sabar disayang Kak Mark."
"Nggak disayang Daddy nih?" Jo tiba-tiba bertanya.
"Nda ah, udah sering banget disayang Daddy sampe Echan aja nda boleh punya pacar." Savage sekali kamu Haechan.
Mau tidak mau Ten dan Dery tertawa. Ada-ada saja pasangan bapak-anak ini.
"Udah ayo sahur dulu, nanti keburu imsyak. Yang selesai sahurnya paling lama jodohnya Mimi Peri, plus bonus cuci piring sendiri." Ujar Ten.
Lalu, keluarga kecil Sasoengko itu berebutan makan sahur.
--
"Sayang, coba bangunin ayah lagi coba. Buna berkali-kali bangunin nda mau bangun." Widya capek sendiri membangunkan Yoshua suaminya untuk sahur.
Tanpa berlama-lama, Nana bergegas menuju kamar utama di rumah itu.
Sedikit brutal, langsung membuka pintu dengan cara yang tidak bisa bilang halus. Lari ke arah kasur king size dengan sang ayah di atasnya, lalu menjatuhkan diri diatas tubuh ayahnya.
Suara erangan Yoshua terdengar tertahan.
"Ayaaahhh ayo sahur!"
"Cium dulu ayahnya." Balas Yoshua dengan mata masih terpejam.
"Ihh nda mau, ayah bau iler hihi." Nana malah meledek.
"Enak aja!" Lalu Yoshua menciumi pipi anak semata wayangnya dengan kasih sayang. Berbuah rengekan dari Nana tentu saja.
"Udah ayoo kita sahur, keburu imsyak."kata Yoshua.
Nana mengulurkan kedua tangannya, meminta gendong.
"Yaanpun anak siapa sii manja banget!" Yoshua gemas.
Setelah Nana nyaman dalam gendongan piggy back Yoshua, pasangan ayah dan anak ini berjalan menuju ruang makan.
"Ayah, kalo ada cowo yang deketin Nana mau pdkt Nana harus gimana...?" Tanya Nana tiba-tiba.
"Ganteng sama kaya ngga?" Balas Yoshua.
![](https://img.wattpad.com/cover/217873177-288-k927248.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
√ Keluarga Masa Gitu?
Fanfiction[END] Ini cerita tentang keluarga Jung, besannya, dan menantu-menantunya. KMG side story > Pasutri Gaje Jaeyong, Johnten, Markhyuck, Nomin, Yuwin. 🏅#1 di tag #Nomin 130620 🏅#2 di tag #Markhyuck 260220 🏅 #1 di tag #Markhyuck 🏅 #1 di tag #nct 040...