Cinta bukanlah orang yang pemikir, semua juga tahu bahwa anak itu lebih suka langsung melakukan apa pun tanpa dipikir lebih dulu. Namun, terima kasih pada Biru dan juga Dony yang berhasil membuatnya berpikir hingga kepalanya rasanya ingin pecah.
"Nta, lo nggak sakit kan?" Cinta menoleh ke arah Tiara yang ada di sampingnya.
"Nggak Cinta nggak sakit." Walaupun Cinta sudah mengatakan bahwa ia tak sakit, Tiara masih menempelkan tangannya ke arah kening Cinta.
"Nggak panas kok." Cinta berdecak, memang siapa yang mengatakan di panas?
"Udah dibilang Cinta nggak sakit ih." Tangan Tiara yang masih di keningnya di tepisnya pelan.
"Terus kenapa lo diem aja? Laper? Kan lo udah makan Nta?" Bukan menjawab Cinta malah menghela napas pelan.
"Nta, lo nggak salah makan kan?" Ayana langsung mendapat tatapan kesal dari Cinta. Dia sedang butuh waktu untuk berpikir, tapi temannya itu terus saja membuat suara yang membuatnya terganggu.
"Kalian diam dulu kenapa sih? Cinta lagi mikir nih!"
"Anjir, gue nggak tau sakit lo separah itu Nta." Kadang Cinta berpikir kenapa dia harus memiliki teman seperti mereka?
"Cinta cuma mikir ya bukan berdarah-darah apanya yang parah?"
"Lo!" jawab ketiga temannya bersamaan benar-benar kompak.
"Lo nggak pernah mikir Nta sebelumnya." Gea dan Ayana mengangguk membenarkan ucapan Tiara.
"Itu karena Cinta nggak ada masalah. Sekarang Cinta lagi ada masalah berat makanya Cinta pusing nih sekarang."
"Lo punya masalah? Apa nih? Wifi rumah lo di cabut? Atau Johwang sakit?"
"Ah gue tau, lo pasti bingung mau nonton drama apa abis Crash Landing On You tamat, iya kan?"
"Bukan bukan, gue yakin masalah lo karena lo nyari jodoh buat si Johwang iya kan?" Memang selama ini masalahnya selalu se-sepele itu?
"Udah Cinta bilang ini masalah berat. Masa kalian bilang itu masalah berat sih."
"Sebenernya yang bilang masalah itu tadi termasuk masalah berat itu lo sih." Cinta menghela napas ia baru sadar bahwa dia memang sedikit aneh.
"Tapi, masalah kali ini beda."
"Ya udah sih cerita nggak usah sok kayak orang sakit gigi yang nggak bisa ngomong."
"Ini masalah cinta."
"Iya gue tau ini masalah lo masa masalah gue sih." Ingin rasanya Cinta men-sleding kepala Ayana yang sudah menyebalkan sejak lahir.
"Maksud Cinta bukan cinta namaku, tapi as in love, sarang, amor atau apalah bahasa lainnya." Itulah kadang Cinta merasa kesal dengan namanya sendiri.
"Oke oke jadi kenapa? Cerita sama kakak."
"Cinta lebih tua dari kamu ya!"
"Sebulan aja sombong lo. Udah mau cerita gak lo?!" Ayana memang teman ribut Cinta yang tak pernah lelah mengajak membuat keributan.
"Cinta cerita, tapi jangan dipotong." Cinta menceritakan semuanya dari awal dia meminta Biru menjadi pacarnya hingga pada pengakuan Dony yang kini membuatnya ikut pusing.
"Gue nggak liat ada masalah di sini." Itu komentar pertama yang dikeluarkan oleh Gea. Dia sangat yakin bahwa semuanya baik-baik saja.
"Tapi, sekarang Cinta bingung kenapa Kak Dony ngomong gitu."
"Lo tuh kerjaan udah nonton drama tiap hari masa gak belajar dari sana sih?" Memang apa yang bisa dipelajari dari drama?
"Gue tau ini mungkin nggak bakal masuk ke otak lo yang seumprit itu, tapi dengerin gue. Mereka berdua itu lagi ngerebutin lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Manito
Teen FictionBertahun tahun akhirnya cinta menyadari bahwa seseorang yang selama ini membantunya adalah manitonya yang masih menjalankan tugasnya selama bertahun tahun untuk menjaga Cinta. Namun, Cinta tak pernah tau siapa manitonya, yang ia tau hanya ada dua ka...