Sebagai seorang pelajar Biru adalah seorang siswa yang rajin belajar atau mungkin bisa dikatakan dia sudah terbiasa sejak almarhum bundanya selalu menyuruhnya belajar sejak kecil.
Namun, kekhusukan belajar Biru terganggu dengan datangnya suara dering hpnya yang terus menjerit-jerit. Biru menghela napas merasa terganggu, tapi setelah melihat nama yang ada di sana adalah nama Cinta ia bertanya-tanya kenapa Cinta menelponnya padahal Cinta sangat hafal jadwal Biru yang tak bisa ia ganggu.
"Halo, gue lagi be—" Biru menghentikan omongannya sejak yang didengar adalah suara tangis seketika panik menguasainya bertanya-tanya apa yang membuat Cinta menangis sebegitu menyedihkannya hingga gadis itu bahkan tak bisa bicara dengan jelas.
"Cinta, Cinta lo dimana?" Cinta masih menangis dan Biru makin panik.
"Ummmahhuaaaa." Hidup bersama Cinta hampir sepanjang hidupnya Biru bisa tahu apa yang dikatakan Cinta.
"Gue ke sana sekarang." Biru langsung berlari keluar rumah menuju ke rumah di sampingnya dengan buru-buru.
"Cinta buka pintunya Cin!" Biru mengetuk-ngetuk pintunya dan yang membuka adalah Alice dengan wajah datar. Tanpa sopan santun Biru langsung menerobos masuk ke dalam.
"Lo bener-bener nggak belajar dari masa lalu. Biru, Biru," gumannya terkesan terlalu santai untuk ukuran kakak yang tahu adiknya menangis.
"Cinta!" Biru membuka pintu kamar Cinta dramatis dan Cinta pun tak kalah dramatis, gadis itu langsung memeluk Biru dengan wajah yang masih berurai air mata.
"Cup cup jangan nangis, gue di sini cup cup." Biru balik memeluk Cinta mencoba menenangkan gadis itu.
"Jangan nangis lagi besok gue traktir bakso Bang Bobby."
"Dua mangkok," kata Cinta di sela tangisannya dan Biru mengangguk, memang segampang itu membuat Cinta berhenti menangis.
"Sekarang lepasin pelukannya, ingus lo nempel di baju gue." Cinta melepaskan pelukannya lalu nyengir lebar, jika seperti itu siapa yang bisa marah padanya.
"Pakai baju Cinta aja." Untung Biru terlahir sabar menghadapi Cinta, jika tidak tali silahturahmi itu mungkin sudah putus beberapa tahun yang lalu.
"Baju lo nggak bakal pas di gue Cinta." Lagi-lagi Cinta nyengir tanpa dosa sepertinya gadis itu memang sepolos itu.
"Iya juga ya."
"Udah nggak usah ngurusin baju gue, sekarang kasih tau gue kenapa lo nangis?" Wajah Cinta langsung berubah menjadi lesu.
"Gu Seungjun mati," katanya dengan lemas sementara Biru berusaha mengingat nama-nama hewan peliharaan Cinta yang diberi nama korea.
"Itu manusia atau hewan peliharaan lo?" tanya Biru hati-hati dan benar saja Cinta langsung Menatapnya nyalang.
"Biru!"
"Apa?" tanya Biru merasa tak bersalah.
"Biru nggak tau Gu Seungjun? Demi apa Biru?" Cinta mengatakan itu seolah Biru tak tau bahwa presiden mereka adalah bapak Jokowi.
"Emang lo tau Vajilongkorn?" Cinta mengerutkan dahinya tak tahu siapa yang dimaksud Biru.
"Nggak lah Cinta belum kenalan."
"Ya sama gue juga belum kenalan." Cinta menghela napas.
"Udah lah si Gu Seungjun itu siapa?" tanya Biru.
Dan mulailah Cinta yang menceritakan rangkuman isi drama Crash Landing On You dari awal hingga akhir ditambah dengan keluh kesahnya dan rasa kesalnya pada penulis yang tak membuat Gu Seungjung dan Seo Dam memiliki ending yang bahagia seperti Ri Jeong Hyeok dan Yoon Se ri.

KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Manito
Подростковая литератураBertahun tahun akhirnya cinta menyadari bahwa seseorang yang selama ini membantunya adalah manitonya yang masih menjalankan tugasnya selama bertahun tahun untuk menjaga Cinta. Namun, Cinta tak pernah tau siapa manitonya, yang ia tau hanya ada dua ka...