Biru hafal bahwa Cinta memiliki mood swing yang begitu mengerikan. Dalam sedetik dia bisa tersenyum bahagia seperti anak kecil yang baru mendapatkan permen. Sedetik kemudian dia bisa mengalahkan mak-mak yang galaknya bagai singa betina yang sedang PMS.
Namun, perubahan seperti sekarang ini jarang terjadi. Sejak gadis itu kembali dari 'janjian pipis dengan Gea' yang tentu saja itu bohong, dia kembali dalam keadaan kepala yang menunduk dan raut wajah yang sedih. Jika tak salah ingat Cinta dulu seperti itu saat Johwang sakit.
Ingin rasanya Biru bertanya kenapa, tapi Cinta di sampingnya kini tampak tak ingin berbicara sepatah kata pun.
"Cinta!!!" Gea mendekat ke arah Cinta dan Cinta dengan spontan duduk tegak.
"Cinta duduk sama Gea."
Manik Biru langsung melebar, bagaimana ceritanya Cinta tiba-tiba ingin duduk bersama Gea? Apa Biru ada salah? Apa tadi dia keterlaluan menggoda Cinta hingga dia pindah tempat duduk?
Biru memegang lengan Cinta. "Kenapa pindah?"
"Bukan mukhrim," jawab Cinta membuat Biru tak memiliki kalimat yang cocok untuk menjawabnya.
"Nta, lo marah sama gue." Cinta menggeleng, tapi matanya berkata hal lain. Manik coklat Cinta bergetar dan Biru yakin hanya butuh beberapa detik lagi Cinta akan menangis.
"Ini." Biru memberikan sapu tangannya pada Cinta lalu membiarkan Cinta pergi. Ia takut jika Cinta marah dan menangis karenanya, jadi dia memutuskan membiarkan Cinta pergi.
"Apaan tuh tadi? Permasalahan rumah tangga?" goda Gio dari belakang.
Sementara Cinta kini duduk di samping Gea berusaha mati-matian menahan air matanya.
"Anjir lo kenapa sih?" tanya Gea bingung dan khawatir. Sementara Cinta dia tiba-tiba menarik napas panjang, menghapus air mata yang bahkan belum tumpah lalu berjalan menuju ke arah Biru.
"Biru!" Biru menoleh ke arah Cinta.
"Biru inget kita pernah main manito dulu bareng Alice, Kak Dony sama Kak Hany?" Biru mengangguk.
"Kalo misal Biru jadi manito Cinta. Apa Biru bakal ngelakuin semua yang Cinta pengen?" Lagi-lagi Biru mengangguk.
"Asal nggak melanggar hukum, kita sepakat kayak gitu." Cinta mengangguk lalu menelan ludahnya dengan susah payah.
"Apa kalo misal Cinta pengen Biru jadi pacar Cinta dan Biru adalah manito Cinta, Biru bakal mau jadi pacar Cinta?"
"Iya," jawab Biru lantang bermaksud mengatakan bahwa ia akan menjadi pacar Cinta, tapi tentu maksud Cinta adalah hal lain.
"Okee. Kelas mau mulai semangat belajar Biru," kata Cinta yang bukannya duduk malah berjalan keluar kelas.
"Nta, lo mau kemana?" Biru menahan tangan Cinta persis seperti sinetron yang sering ditonton Bagas.
"Cinta ngantuk, mau bobok di UKS," kata Cinta melepaskan tangan Biru lalu pergi begitu saja meninggalkan Biru yang terus bertanya ada masalah apa hingga Cinta terlihat sangat berbeda.
**✿❀ MANITO ❀✿**
Biru mengusak rambutnya bingung, ia tak tahu harus bertingkah seperti apa pada Cinta yang sangat jelas menghindarinya. Saat di UKS untuk memberikan makanan pada Cinta, gadis itu menolaknya. Padahal seluruh dunia juga tahu bahwa Cinta tak akan pernah menolak yang namanya makanan.
Awalnya Biru pikir Cinta benar-benar sakit, tapi setelah dia melihat Dony ikut datang dan membawakan makanan untuk Cinta di UKS dan bagian parahnya adalah Cinta menerimanya membuat Biru kesal bukan main hingga tanpa sadar dia membanting pintu UKS dan menerima beberapa nasihat panjang dari penjaga UKS.

KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Manito
Genç KurguBertahun tahun akhirnya cinta menyadari bahwa seseorang yang selama ini membantunya adalah manitonya yang masih menjalankan tugasnya selama bertahun tahun untuk menjaga Cinta. Namun, Cinta tak pernah tau siapa manitonya, yang ia tau hanya ada dua ka...