Sudah siap tahu siapa manitonya???
Ya udah kalo gitu.
Jangan siyok ya.-o0o-
Ada dua hal yang membuat Biru kebingungan. Pertama adalah cara supaya Cinta percaya padanya. Karena logikanya mengatakan bahwa Cinta tak akan percaya dengan mudah setelah Bulan memberikan video rekaman dia yang meletakkan dasi di loker Cinta.
Kedua, siapa manusia laknat yang memberikan perhatian pada Cinta? Apa dia menyukai cinta juga? Apa itu berarti dia punya rival selain Dony. Segala pemikiran itu berkecamuk hingga ia tak sadar guru Fisikanya terus memperhatikan Biru yang sibuk mengacak-acak rambutnya.
"Gue kepikiran kalo orang yang selama ini bantuin Cinta itu Kak Dony," kata Gio mencoba memberi memberitahu apa yang ada di otak.
"Nah bener juga tuh. Ga usah lo acak-acak rambut, mending lo pikirin gimana cara—"
"Hehh Bulan!" panggil Biru pada Bulan yang berjalan depan kelasnya.
Langkah Bulan langsung terhenti saat pujaan hati memanggil walaupun dia tahu bahwa kemungkinan besar Biru memanggilnya hanya karena seorang Cinta. Namun, tak apa, dia perlu mendengar apa yang akan disampaikan Biru untuk tahu apakah Cinta termakan bujukannya atau tidak.
"Ngapain lo manggil dia?" tanya Bagas sambil menahan tangan Biru, bagaimanapun juga sebagai satu satunya makhluk waras di perkumpulan lelaki tampan dia harus tahu rencana Biru agar tak terjadi hal yang tak diinginkan.
"Gue banting."
"Oh oke. Silahkan." Bagas melepas tangan Biru membuat teman-temannya mempertanyakan kemana perginya otak Bagas.
"Kok lo biarin sih?" tanya Gio sambil menunjuk ke arah Biru yang mendekat ke arah Bulan.
"Nggak apa-apa, nggak mungkin juga Biru mukul cewek," kata Bagas masih memperhatikan Biru.
"Biru pernah mukul cewek anjir!" kata Vano heboh.
"Anjing gimana nih?"
"Mampus dah si Bulan. Biru kalo mukul orang ngeri anjir." Abraham ingat Reno yang babak belur dipukul Biru karena ketahuan mengintip Cinta dan teman-temannya yang mau ganti baju olahraga, menjadi merinding.
"Serius lo Biru mukul cewek? Kapan? Dimana? "
"Di video gim sih mukul, kalo di real life nggak tau, belum pernah liat." Kepala Vano langsung menjadi sasaran teman-temannya.
"Anjing gue pikir beneran."
"Tapi, kalo beneran gapapalah, biar seru. Kesel gue sama si Bulan. Gara-gara dia Biru bad mood dan tugas fisika kita terancam gagal." Mereka mengangguk menyetujui ucapan Gio.
"Jadi biarin aja nih kalo baku hantam?" tanya Bagas.
"Gapapa banget."
Beralih dari para lelaki hobi gibah menuju ke Biru yang kini berhadapan dengan Bulan.
"Maksud lo apa ngomong gitu sama Cinta?"
"Oh kalo lo manitonya?"
"GUE BUKAN MANITONYA!" teriak Biru hingga beberapa siswa yang lalu lalang kaget, anak yang biasanya hanya bicara dengan Cinta tiba-tiba berteriak macam preman.
"Sayangnya Cinta percaya kalo lo manitonya." Biru menggenggam tangannya kuat kuat menyalurkan emosinya karena ia sadar bahwa yang berada di depannya ini seorang wanita.
"Denger Biru, ini bukan salah gue sepenuhnya. Ini juga salah lo sama sama salah Cinta." Biru tak percaya Bulan masih menyangkal.
"Salah gue apa anjing?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Manito
Teen FictionBertahun tahun akhirnya cinta menyadari bahwa seseorang yang selama ini membantunya adalah manitonya yang masih menjalankan tugasnya selama bertahun tahun untuk menjaga Cinta. Namun, Cinta tak pernah tau siapa manitonya, yang ia tau hanya ada dua ka...