Author tak menanggung segala bentuk kebaperan dan kegemesan yang mengakibatkan guling guling atau teriak teriak seperti orang gila.
❀ HAPPY READING ❀
Pernahkah kalian menyukai sesuatu hingga dalam tahap keterlaluan? Hingga seaneh apa pun tingkahnya tetap terlihat lucu dan imut di matamu? Kalau kata orang itu adalah gejala dari orang yang mengidap penyakit bucin alias buta cinta.Dan sekarang kalian akan diperkenalkan pada salah satu pengidap penyakit serius ini. Perkenalkan namanya Biru dan dia baru saja dinyatakan positif terkena virus bucin dan itu sudah terverifikasi oleh dokter cinta yaitu saudara Bagas.
Pasien gawat bucin ini terus saja tersenyum seperti orang gila hanya karena melihat Cinta yang sedang bermain bola bekel di depan kelas bersama beberapa teman wanita di kelasnya. Bukan hal yang aneh karena itu terjadi setiap ada yang membawa permainan jaman mereka kecil. Katanya mengulang masa kecil yang bahagia agar mereka tumbuh jadi manusia yang bahagia.
"Gue denger dari sepupu kampret gue katanya Cinta abis ditembak Kak Dony." Biru masih melihat Cinta dengan senyum seribu wattnya mengangguk membenarkan.
"Kok lo tenang aja sih?"
"Udah ditolak." Kini Bagas mengerti kenapa Biru tersenyum seperti orang bodoh ternyata itu penyebabnya.
"Jangan ngetawain Kak Dony ntar kualat baru tau rasa." Biru menghentikan kegiatannya mengawasi Cinta lalu beralih pada Vano.
"Kualat gimana?" tanya Biru tak mengerti maksud Vano.
"Ya kualat kayak misalnya lo nembak Cinta eh Cinta malah nolak lo." Biru tersenyum kecil ingat bahwa Cinta mengatakan akan menembaknya tanggal 5 mei nanti.
"Gue nggak bakal nembak Cinta." Bagas memegang kepalanya pening dengan jawaban Biru. Sementara Vano bergerak lebih bar-bar dia mengetuk kepala Biru.
"Tok tok tok apa ada otak di dalam?" tanyanya dengan nada yang sering digunakan Dora saat bertanya, "Apakah kalian melihat Swiper?''
Dan setelahnya Bagas menjawab pertanyaan Vano itu sama-sama menggunakan nada Dora.
"Aku tak melihatnya? Apakah sudah hilang?" Beruntung Biru dalam suasana hati yang baik, jika tidak jangan tanyakan apa yang terjadi pada Bagas dan Vano, kalian tak akan bisa membayangkannya.
"Gue nggak nembak Cinta karena dia bilang dia mau nembak gue." Bagas bergidik ngeri saat melihat senyum Biru yang begitu cerah menyilaukan mata.
"Maksud—"
"Biru~~~" panggil Cinta bak penyanyi seriosa langsung mengalihkan perhatiannya, peduli setan dengan dua temannya saat ada Cinta yang memanggilnya.
"Cinta dapet dare, katanya Biru harus beliin Cinta jajan."
"Lo main bekel gimana ceritanya bisa ada dare," komen Vano yang langsung mendapat jurus cubitan bayangan dari Biru yang tak bisa dilihat oleh Cinta.
"Eh ketahuan banget ya bohongnya? Cinta lagi bokek." Dengan polosnya Cinta malah mengaku.
"Sekarang?" Cinta mengangguk lalu menarik tangan Biru untuk ikut ke kantin.
"Biru," bisik Cinta saat Cinta tepat berada di depan kelas Bulan dan kebetulan Bulan lagi berada di depan kelas sedang berbincang- bincang dengan topik yang tak diketahui Cinta.
"Apa?"
"Rangkul Cinta, Cinta mau manas-manasin Bulan." Biru hanya bisa terkekeh, tapi ternyata Biru tak hanya sekedar merangkul saja lelaki itu mencium pipi Cinta saat Bulan tepat melihat ke arah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Manito
Roman pour AdolescentsBertahun tahun akhirnya cinta menyadari bahwa seseorang yang selama ini membantunya adalah manitonya yang masih menjalankan tugasnya selama bertahun tahun untuk menjaga Cinta. Namun, Cinta tak pernah tau siapa manitonya, yang ia tau hanya ada dua ka...