10

537 125 8
                                    

Ketentraman di kelas Biru terusik dengan adanya grusak-grusuk dari Cinta yang bolak balik mencari baju olah raganya. Gadis itu yakin bahwa ia membawa baju olah raga, orang tadi dia bawanya di totebag hitam miliknya, tapi saat ditinggal ke kantin untuk membeli aqua tiba-tiba seragamnya sudah lenyap ditelan bumi.

Kini Cinta benar-benar kesal sampai ke ubun-ubun. Dia bisa memakan orang saking kesalnya. Bahkan Ayana yang biasanya mengganggunya sama sekali tak berani mengganggunya.

"Nta, beli aja di kopsis ya."

Cinta menatap tajam ke arah Gea. Ini bukan masalah seragam saja, tapi sekarang Cinta sedang diganggu dan Cinta adalah anak yang paling tidak suka diganggu. Dia tak seperti tokoh cerita novel dimana tokoh utamanya hanya pasrah saat diganggu, Cinta sangat-sangat berbeda. Gadis itu pendendam. Dia akan membalasnya lebih kejam.

"Cari di loker dulu deh siapa tau lo naro di sana." Cinta menghela napas lebih baik mengikuti sarah Tiara.

Gadis itu ke lokernya diikuti oleh ketiga kawannya takut takut jika Cinta membuat rusuh walaupun sebenarnya pawang Cinta hanya Biru seorang.

Cinta membuka lokernya dan menemukan seragam olahraga di lokernya.

"Ada tuh, makanya jang—"  Omongan Ayana berhenti saat sadar bahwa baju itu bukan seragam cinta, Itu seragam baru apalagi ada sebuah pesan yang biasa diberikan manitonya.

Jangan bete. Jangan marah. senyum. Kamu cantik saat senyum

M.

Cinta menoleh ke kanan dan kiri mencari-cari siapa sebenarnya manitonya. Bagaimana dia bisa tahu bahwa dia butuh seragam olah raga. Jika pun tahu pasti teman sekelas.

"Biru?" Satu nama itu terlintas di kepalanya.

"Sebenernya tadi Kak Dony sempet ke kelas mau ketemu sama Windys terus liat lo ngamuk-ngamuk jadi gue kasih tau kalo lo nyari seragam olah raga lo." Cinta menoleh ke arah Gea.

"Haduh, siapa sih ini si manito. Kalo Cinta nggak tau siapa Manitonya gimana caranya bilang makasih?" Cinta sengaja berteriak siapa tahu si manitonya ini ada disekitarnya. Dan benar ada seseorang yang mengulum senyum mendengar Cinta mengatakan itu.

"Kalo gue muncul sekarang berarti peran manito gue harus kelar Nta. Tunggu tiga bulan lagi," katanya lalu meninggalkan tempat persembunyian.

-o0o-

"Nta, Nta sini Nta lo harus liat!" Nessa berteriak dari depan tempat sampah kelasnya.

"Apa sih lo teriak-teriak kayak di hutan," kata Ayana yang datang bersama Cinta dari dalam kelas.

"Itu seragam lo ada di tempat sampah." Cinta langsung cepat-cepat melihat ke arah yang ditunjuk teman kelasnya itu.

"Anjing!" Itu bukan Cinta, tapi Gea yang langsung nimbrung ke arah mereka.

"Siapa?" tanya Tiara yang ikut emosi. Mereka berempat itu adalah satu paket memang sering bertengkar, tapi jika salah satu diganggu jangan tanya apa yang bisa mereka lakukan karena siapa pun tak akan ingin melihat itu.

"Gue nggak tau," ujar Cinta lalu menutup tempat sampah itu lalu tersenyum.

"Tapi, bukan berarti gue nggak bakal tau. Tunggu aja pasti dia nggak bakal puas kalo cuma sekali ngerjain gue." Cinta bukan gadis polos seperti yang banyak orang duga ya walaupun gadis itu kadang bodoh dan tak peka, tapi pelajaran hidup yang dia dapat dari drama sangatlah banyak, jadi jangan kaget jika dia bisa berpikir seperti itu.

"Terus lo mau nunggu dia ngerjain lo gitu?" Cinta tersenyum kecil lalu menggeleng.

"Ada gunanya sekolah masang CCTV di depan kelas walaupun Cinta nggak bisa bolos," katanya sambil menunjuk ke arah CCTV.

✅ ManitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang