Di dunia ini hanya ada dua orang yang berani mengusik seorang Biru, pertama adalah ibunda tercinta dan kedua adalah gadis yang sedang duduk di depan Biru.
Gadis itu memainkan hp-nya sementara Biru sibuk mengepang gadis itu sebanyak dua sesuai dengan permintaan dari Cinta.
"Biru." Biru hanya berdehem dia terlalu khusuk dalam membuat kepangan di rambut Cinta terlihat sempurna.
"Tata nitip coklat kemaren buat Biru," kata Cinta masih bermain hp yang sesekali biru intip ternyata gadis itu bermain candy crush.
"Terus mana coklatnya?" tanya Biru padahal ia sudah amat sangat yakin bahwa coklat itu sudah dicerna oleh perut Cinta bahkan kemungkinan besar sudah dikeluarkan pagi ini.
"Udah di perut Cinta," katanya tanpa rasa bersalah dan Biru selalu memaklumi semua yang dilakukan oleh Cinta.
"Udah selesai." Cinta mengambil cermin dan setelah melihat pantulan rambutnya di kaca dia tersenyum puas. Biru memang berbakat mengepang rambutnya.
"Makasih. Biru emang yang terbaik," kata Cinta dan Biru tak menjawab apapun selain anggukan kepala.
"Cinta, Biru." Dari jendela ada yang memanggil Cinta.
"Kak Dony," sapa Cinta sedangkan Biru hanya mengangguk.
"Ini buat kalian." Dony memberikan sandwich pada kedua tetangganya itu.
"Wah makasih Kak." Cinta dengan senang hati menerima kedua sandwich itu.
"Itu yang satu buat Biru lho Nta." Dony menunjuk ke arah Biru, dia hafal dengan kelakuan Cinta yang tak pernah rela berbagi makanan.
"Biru udah sarapan tadi, jadi ini buat Cinta, iya kan Biru?"
"Gue jawab nggak pun bakal tetep lo makan." Cinta mengembungkan pipinya lalu memberikan satu sandwich di tangannya pada Biru, tapi Biru kembali memberikan Sandwich itu ke Cinta.
"Makan nih, kasihan pipi lo kalo kempes," kata Biru sambil mencubit pipi gembul Cinta, walaupun kesal Cinta tak pernah menolak makanan.
"Ini buat lo, gue tau cinta bakal makan punya lo." Dony memberikan satu lagi sandwich miliknya pada Biru yang malah membuat Cinta penasaran apakah Dony nasih punya sandwich lainnya hingga akhirnya dia mendekat ke arah jendela hingga wajah Dony dan dia sangat dekat.
"Masih ada lagi Kak?" Cinta memang bersikap biasa saja, tapi Dony berbeda wajah lelaki itu memerah.
"Jangan deket-deket." Biru menarik Cinta ke belakang.
"Ih Biru, Cinta bukan kucing jangan ditarik kerahnya," protes Cinta. Dan lagi-lagi Dony tertawa dengan kelakuan dua orang di depannya itu.
"Udah, udah jangan berantem, kalo mau ntar ke kelas gue aja, nyokap bawain banyak," kata Dony.
"Sip, makasih Kak Dony," kata Cinta lalu menjauh dari kedua lelaki itu untuk memakan sandwich itu.
"Lo nggak usah manjain dia Kak," kata Biru yang malah dibalas tawa oleh Dony.
"Gue sama lo nggak beda," kata Dony lalu pamit pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Manito
Teen FictionBertahun tahun akhirnya cinta menyadari bahwa seseorang yang selama ini membantunya adalah manitonya yang masih menjalankan tugasnya selama bertahun tahun untuk menjaga Cinta. Namun, Cinta tak pernah tau siapa manitonya, yang ia tau hanya ada dua ka...