Terlihat rumah sederhana bercat dominan pink juga biru muda yang ditempati oleh ibu dan dua anaknya. Rumah itu terlihat asri dan sejuk karena banyak tumbuhan hijau dan pohon rindang yang terawat.
"Eomma, So Hyun pulang."
"Eo, anak eomma sudah pulang? Kenapa terlambat, hm?" Tanya Kim Hee Jung, eomma So Hyun.
"Aku naik bus." So Hyun tersenyum.
"Ne? Biasanya Jungkook mengantarmu pulang, apa kalian sedang bermasalah?"
"Aniyo."
"Kenapa wajahmu terlihat kusut, hm? Kau dipanggil guru lagi? Atau benar bertengakar dengan Jungkook?"
So Hyun tidak menjawab pertanyaan ibunya, ia masih memikirkan Taehyung yang babak belur karena tangan Jungkook dan juga masalah itu bersangkutan dengan dirinya.
"So Hyun, kau seharusnya merubah sikapmu, jangan bersikap seperti laki-laki, ubah penampilanmu seperti perempuan pada umumnya, dan-"
"Aku ingin menjadi diriku sendiri, eomma. Jika ini sudah sifatku dari kecil, tidak akan bisa diubah."
"Tapi So Hyun, jika kau tidak bisa berubah, setidaknya belajar yang rajin, toh kau sudah SMA tahun ketiga, sebentar lagi lu-"
"Ige mwoya?" So Hyun mengambil surat-surat yang berantakan di meja.
Hee Jung ceroboh, mengapa ia tidak menyembunyikannya saat So Hyun sudah pulang tadi. Ia hendak mengambilnya lagi, takut So Hyun mengetahui isi surat itu. Tapi dengan sigap, So Hyun menjauhkan kertas itu dari Hee Jung. So Hyun membacanya. Air matanya mulai menetes.
"Ige mwoya?" Nada bicaranya meninggi. "Jika eomma menyuruhku rajin belajar agar bisa lulus dengan nilai bagus, apa eomma bisa membiayai kelulusanku?"
"So Hyun itu-"
"Ige mwoya, eomma? Kenapa hutang eomma banyak? Dan Eomma tidak pernah bercerita padaku?" So Hyun menangis sekeras-kerasnya.
Hee Jung berusaha mengulas senyumnya, menarik So Hyun ke dalam pelukannya. "So Hyun, jika eomma tidak berhutang, bagaimana kita bisa hidup?" Hee Jung mengelus-elus rambut So Hyun yang menangis tiada hentinya itu.
"Apa gaji Seokjin Oppa tidak cukup?"
"Dengar So Hyun, Seokjin hanya seorang karyawan biasa. Eomma juga hanya pelayan."
"Bukankah Oppa bekerja di perusahaan yang besar, eomma?" So Hyun melepas dekapan Hee Jung.
"Walaupun perusahaan besar, jika pangkatnya tidak tinggi, tetap saja gajinya juga tidak tinggi."
So Hyun mengelap air matanya dan mendengus lelah dengan kehidupan ini.
"Eomma, bagaimana jika So Hyun tidak sekolah saja?"
"Hah? Hajimaa! Kau harus sekolah. Hanya kau harapan eomma untuk merubah kehidupan kita. Jadi belajar yang rajin, ya?"
"Eomma-"
"So Hyun jangan membantah, ne? Apa kau ingin terkena marah Seokjin lagi, hm?"
So Hyun sangat kesal jika Hee Jung menyuruhnya untuk belajar, padahal belum tentu Hee Jung bisa membiayai biaya kelulusannya.
"Bukannya sekolahmu dibiayai orang tua Jungkook sampai lulus. Jadi belajar yang rajin, ne?"
Ya Jeon Jungkook.
So Hyun bisa berteman dekat dengan Jungkook karena So Hyun pernah menolong Jungkook yang dihadang oleh orang yang ingin merampas mobilnya.
Flashback On
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTS✔
Romantizm[COMPLETED] Bagaimana jika pembullyan-penindasan masih terus terjadi? Apa bisa berujung pada percintaaan? Atau malah menghalanginya? Kim Taehyung, seorang anak yang pendiam dan sering dibully-ditindas oleh teman sekelasnya. Siapa sangka, dia malah m...