"Payung?"
Dengan matanya yang memerah karena menangis, So Hyun menoleh ke belakang.
"Ta-Taehyung?"
"M-mian. Aku t-tidak sengaja lewat di sini.
"Ke-kenapa kau menangis di sini? Kau bisa demam."So Hyun tidak menjawab, bahkan tangisannya malah semakin menjadi-jadi.
Taehyung bingung, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan apa yang harus ia lakukan.
Ia memberanikan diri mengulurkan tangannya. "Kajja, kita ke kelas." sambil mengulas senyum tipis.
Mendengar itu, tangisan So Hyun mereda. "Kenapa kau di sini?! Kenapa kau memayungiku?!" Nada So Hyun meninggi.
"Ke-kenapa? Karena aku tidak tega melihatmu kehujanan. Dingin," tutur Taehyung.
"Kka! Aku tidak butuh bantuanmu." So Hyun perlahan berdiri dan berjalan meninggalkan Taehyung dengan agak pincang, karena lututnya terasa perih.
Taehyung segera mendekati So Hyun lagi dan mencekal tangannya. "Aku antar ke UKS, obati lutut dan sikumu."
So Hyun segera menepis tangan Taehyung. "Aku bilang pergi, kka! Kau tak dengar?"
"Shireoyo, kau ingin kemana?"
"Aku tidak pantas berada di sini!"
Tiba-tiba...
Klip!! Duar!!!
"So Hyun!" Taehyung meraih tangan So Hyun dan menariknya ke dalam pelukannya. Keduanya sama-sama terkejut karena petir yang sangat menggelegar tadi.
Jaket yang Taehyung pakai sekarang basah karena berpelukan dengan So Hyun yang keadaan seragamnya sedang basah.
So Hyun segera melepas pelukan itu. "Phabo-ya! Bajumu basah!"
"A-aniya! Gwaenchanha. Kau harus ke UKS." Taehyung menarik So Hyun agar berjalan di sampingnya di bawah satu payung ini. Ia meraih pundak So Hyun hingga menempel pada badannya agar tidak kehujanan, karena payung yang Taehyung bawa kecil dan hanya cukup untuk satu orang saja.
Sedangkan, dari kejauhan di dekat gerbang sekolah, ada seseorang yang mengumpat berulang kali.
Banyak siswa-siswi yang melihat perilaku aneh Taehyung karena sekarang berani mendekati So Hyun yang dulu sering membullynya.
Mereka bertambah heran ketika Taehyung dan So Hyun memasuki ruang UKS. Hanya berdua.
"Duduk," ujar Taehyung.
So Hyun hanya menurutinya.
Taehyung mengeluarkan hoodie dari dalam tasnya, dan memakaikannya pada So Hyun.
"Aaa ... chamkanman, nanti hoodiemu bisa basah."
"Gwaenchanha, aku sudah memakai jaket sendiri."
So Hyun hanya diam dan menuruti perkataan Taehyung. Ia tidak percaya jika Taehyung benar tidak akan membencinya.
Taehyung mengambil alkohol, obat merah, kapas dan plester luka.
Taehyung menuangkan alhokol ke kapas, lalu berjongkok dan membersihkan luka di lutut dan siku So Hyun. Terasa dingin.
Ia juga menuangkan obat merah itu di kapas agar lukanya tidak infeksi.
"Arkh ... perih," rintihnya.
"M-mianhae. Tahan, hanya sebentar, ya? Ja-jangan seperti anak kecil."

KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTS✔
Romance[COMPLETED] Bagaimana jika pembullyan-penindasan masih terus terjadi? Apa bisa berujung pada percintaaan? Atau malah menghalanginya? Kim Taehyung, seorang anak yang pendiam dan sering dibully-ditindas oleh teman sekelasnya. Siapa sangka, dia malah m...