30. Tidak!

426 66 17
                                    

Taehyung sedang duduk di tepi danau memakai baju serba putih. Dia tidak tahu mengapa dia bisa berada di sini. Tapi rasanya angin yang sepoi-sepoi ini sangat sejuk dan membuat hatinya tenang. Apalagi rerumputan yang hijau dan kicauan burung, menambah asri lestarinya tempat ini. Taehyung rasanya tidak ingin meninggalkan tempat ini.

Tiba-tiba ada seseorang laki-laki yang menepuk pundaknya dari belakang.

Mengerutkan keningnya, "Nugu?" Tanya Taehyung.

Pria itu tersenyum, "Kim Jung-Hyun, ayah dari perempuan yang kau cintai."

"P-perempuan yang kucintai?"

"Ne, kenapa kau bisa berada di sini?"

Taehyumg berpikir sejenak mengingat-ingat kejadian yang menimpanya. Semakin ia mengingat, kepalanya terasa sakit. "Arkh.... a-aku tidak tahu ini dimana, dan kenapa aku bisa di sini."

"Apa kau tidak ingin pulang?"

Taehyung menghela napas lelah, "Aku tidak mengingat apapun, dan aku tidak akan meninggalkan tempat yang terlalu surga bagiku."

"Kau membuat orang yang kau sayangi menangis. Terutama perempuan yang kau cintai."

"Hhhh, aku tidak mencintai siapapun, dan aku tidak mengenal siapapun!" Sarkasnya.

Pria itu tersenyum lalu duduk di samping Taehyung menatap danau yang ada di depan mata. "Kembalilah, banyak orang yang menunggumu."

"Aku-"

"Jaga anakku baik-baik, jangan sakiti dia."

"Anakmu?"

"Yang jelas, kau sangat mencintainya. Jadi jangan membuatnya menangis, kembalilah ke alam-mu. Kau belum waktunya berada di sini. Pulang."

~Taehyung! Taehyung! Bangun, jika tidak aku akan menamparmu di bawah hujan~

Taehyung sontak langsung memegang telinga dan kepalanya yang terasa sakit.

"S-suara siapa itu?" Tanya Taehyung pada pria yanga ada di dekatnya.

"Itu suara perempuan yang kau cintai."

~Kalau kau tidak bangun aku aku akan menamparmu, memukulmu lalu aku akan menjauhimu, membencimu!~

Suara itu terdengar lagi dan membuat telinga Taehyung berdengung. Gendang telinga Taehyung serasa ingin pecah.

"Arkh..... a-apa dia membenciku?"

"Dulu. Sekarang dia mencintaimu, dia mengancammu seperti itu agar kau bangun, dia rindu padamu. Pergilah..."

Seketika, Taehyung meneteskan air matanya.

-----

So Hyun memegang tangan Taehyung yang bebas dari infus. Sudah seminggu ia terbaring seperti ini dan tidak memberikan tanda-tanda untuk membuka matanya. Kata Dokter Choi, keadaanya mulai membaik, hanya saja menunggu Taehyung sadar dari koma-nya agar bisa ditindaklanjuti.

Waktu So Hyun banyak ia gunakan untuk menunggu Taehyung di rumah sakit, membuka matanya. Kepala Taehyung yang diperban, dan luka-luka kecil yang ada di tubuhnya, membuat Hati So Hyun terasa ngilu melihat ini semua.

Kim Tae Hee yang melihat itu ingin ikut menangis, tapi rasa gengsinya menguasai dirinya. Ia tidak melarang So Hyun mendekati Taehyung, tapi ia juga tidak mengajaknya berbicara basa-basi, hanya seperlunya saja.

Namjoonlah yang membujuk Tae Hee agar tidak membencinya. Ia juga merasa bersalah karena mengasari gadis ini, padahal dia yang menyelamatkam nyawa anak bungsunya itu. Dia juga sudah tahu jika anak itu saling mencintai, Tae Hee hanya diam saja, tidak tahu harus merestuinya atau tidak.

LIGHTS✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang