9. Pelampiasan

550 81 11
                                    

Tok Tok Tok!!!

"Eomma, So Hyun pulang."

Kim Hee Jung langsung membuka pintu dan menarik So Hyun masuk ke kamar So Hyun. Terlihat Hee Jung berkeringat dan terengah-engah.

"Eung? Eomma waeyo?"

"Ani ani." Hee Jung mengatur napasnya, "Kau tahu tadi kakakmu sudah pulang."

Mata So Hyun membulat terkejut, "Mwoga? Dimana dia?"

"Dia sudah pergi lagi, katanya ingin ke minimarket sebentar."

"Huuftt, lalu eomma bilang apa?"

"Eomma bilang, kau sedang pergi membeli alat tulis."

"Hemm, alasan yang aneh, eomma." Canda So Hyun.

"Mwo? Yha, eomma sudah menyelamatkanmu dari kekejaman kakakmu." Hee Jung mengambil napasnya karena geram melihat tingkah lalu anak bungsunya itu. "Kau kemana? Jam delapan baru pulang?"

"Aniyaa, eomma jangan marah, hehe. Apa aku harus melakukan aegyo biar eomma memaafkanku."

"Hajima." Hee Jung geli jika melihat So Hyun bertingkah seperti anak kecil.

"Eomma ingin mengatakan sesuatu?" Terlihat dari wajah Hee Jung.

"Emm ne, So Hyun,..... kau ....bisa kan tinggal dengan kakakmu saja?"

Sekejap saja senyuman So Hyun sirna.

"N-ne?" So Hyun yang mengambil handuk hendak mandi kini mendekati Hee Jung.

"Eomma mendapat pekerjaan yang gajinya lumayan besar, tapi eomma harus menginap dirumahnya."

"Pe-pekerjaan apa?"

"Asisten rumah tangga."

"Hm? Bukannya gajinya hanya sedikit, ya?"

"Tapi dia saangat kayaa."

"Wah baik sekali dia. Eomma? Tapi kenapa harus menginap?"

"Karena itu peraturannya, So Hyun. Tadi eomma sudah bicara dengan kakakmu tentang hal ini."

"Eomma, tapi..... So Hyun takut."

Hee Jung sebenarnya juga tidak tega meninggalkan So Hyun demi uang. Tapi jika kondisi keluarga mereka seperti ini, mau bagaimana lagi. Kim Hee Jung harus mengambil kesempatan emas ini.

Hee Jung mengelus rambut So Hyun, "Uljimayo So Hyun-ah. Anak eomma nanti cantiknya hilang jika menangis. Katanya suka bela diri, tapi kok cengeng, hm?"

"Eommaa..." So Hyun memeluk Hee Jung kuat-kuat. Ini yang membuat Hee Jung tambah tidak tega. "Nanti jika Seokjin Oppa memarahiku lagi, bagaimana?"

"Hm aniya, dia marah untuk kebaikanmu. Kakakmu marah karena dia tidak ingin kamu menjadi sepertinya. Kamu harus lebih sukses."

"Apa eomma mengejekku?" So Hyun melepas pelukannya dan mengelap air matamya. "Eomma tahu kan aku tidak sepintar anak-anak SMA Anyang."

"Eung? Aniyaa, eomma yakin, So Hyun bisa sukses!" Hee Jung memeluk So Hyun erat-erat dan mencoba mengulas senyumnya.

- SMA Anyang, Seoul-

Taehyung berjalan dengan santai di lorong. Sekolah sudah lumayan ramai, karena sudah mendekati bel masuk. Taehyung berangkat sedikit kesiangan, karena saat selesai mengerjakan tugas ia malah makan dan agak larut malam bergegas ke tempat tidur.

LIGHTS✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang