Hap!
Tangan So Hyun ada yang mencekalnya.
"Kamcagiya?" *ungkapan terkejut*"
So Hyun langsung menghempaskan tangan Taehyung, "Neo mwohanya?!""Kim So Hyun, apa kau membenciku?"
So Hyun mengerutkan dahinya, kenapa Taehyung aneh, "Jelas-jelas aku membencimu, kenapa masih bertanya, hah?!"
"So Hyun, jangan kasar." Tegur Hee Jung.
"Eomma, aku pergi dulu." Kata So Hyun dengan muka kusut.
"Ta-tapi aku tidak membencimu!" Teriak Taehyung.
So Hyun tertegun, air matanya hampir saja menetes, tapi segera ia hapus. "Bodoh."
Ceklek!
Tiba-tiba ada seseorang masuk. Hee Jung bernapas lega setelah mengetahui siapa yang masuk, karena ia kira itu adalah Kim Tae Hee, tapi ternyata Park Jimin.
"Cewek tomboy? Kenapa kau di sini? Ingin menyakiti Taehyung lagi?" Tanya Jimin sembari menyilangkan tangannya di depan dada.
"A-ani, kenapa kau menuduhku seperti itu?"
"Aku senang kau akan dikeluarkan." Jimin menyunggingkan senyum puas.
So Hyun langsung keluar dari ruang inap Taehyung tanpa membalikkan badan berpamitan pada eomma-nya ataupun Taehyung.
"Annyeong Ahjumma, Taehyung." Sapa Jimin yang langsung merubah ekspresi seceria mungkin di hadapan Taehyung setelah memasang wajah setajam elang pada So Hyun.
"Jimin, boleh aku tanya?"
"Hm."
"Apa benar So Hyun yang mendorongku?"
Ekspresi Jimin langsung berubah menjadi kesal, "Hya Taehyung-ah! Bukan hanya sekali kau tanya begitu padaku, bahkan ribuan kali dari kemarin."
"Aku hanya ingin memastikan lagi."
"Apa kau ingin membelanya? Jelas-jelas dia yang mendorongmu, dia tepat di belakangmu waktu itu, siapa lagi jika bukan So Hyun." Dengus Jimin.
"Biarkan dia terima akibatnya, toh dia dari awal memang tidak menyukai keberadaanmu, sekarang giliran kau yang balas dendam?"
Taehyung memukul lengan Jimin dan mengisyaratkannya jika ada Kim Hee Jung di sini.
Sontak Jimin langsung menutup mulutnya dan merutuki kebodohannya. Bisa-bisanya dia bicara tentang keburukan So Hyun di depan ibunya sendiri.
"Apa ini yang dikatakan kakakmu, eh ani, maksudku Park Chanyeol saat kau sadar dari koma dulu? Balas dendam."
Jimin kaku, ia tidak bisa berkata-kata lagi. Secara tidak langsung kelakuan Jimin sama saja dengan saudaranya, tepatnya kakak tirinya itu yang hanya selisih berapa bulan.
"Jika aku ini dirimu yang dulu sakit, aku akan membencimu karena kau bukan kakak yang baik dan mencuci otak adiknya dengan perlakuan yang jahat."
"Tap-tapi Taehyung, bukan begitu maksudku. Ak-aku hanya-"
"Hanya apa?"
"Hanya ingin memberi....... Arkhhhh... Taehyung kau menjebakku!" Kesal Jimin.
Taehyung hanya menahan tawa, "Kau takut aku membencimu, kan?" Goda Taehyung.
"A-ani!" Jimin langsung mengalihkan pandangannya.
"Tapi dilihat dari ekspresimu, kau memang takut aku membencimu." Goda Taehyung lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIGHTS✔
Romance[COMPLETED] Bagaimana jika pembullyan-penindasan masih terus terjadi? Apa bisa berujung pada percintaaan? Atau malah menghalanginya? Kim Taehyung, seorang anak yang pendiam dan sering dibully-ditindas oleh teman sekelasnya. Siapa sangka, dia malah m...