Kesialan itu mulai datang saat orang tuanya tiba-tiba saja menikahkan dirinya dengan sosok pria yang belum pernah ia kenali sama sekali.
Kim Yerim pikir jika dirinya menerima pernikahan itu, maka semuanya akan baik-baik saja, asalkan gadis itu melak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎵BTS (V & RM) - 4 O'Clock
MY WIFE
Satu bulan berlalu. Tak ada yang berubah, hanya ada Seungyeon, Yeri, dan juga Jihyo. Hanya mereka saja yang masih tetap pada pendirian mereka untuk selalu mendukung Yeri. Menyemangati wanita itu agar kuat menghadapi semua cobaan ini.
Selama ini perawatan yang diterima Yeri seperti tak ada perubahannya, wanita itu terkadang masih menangis tanpa sebab, bergumam sendiri sembari mengelus perutnya. Membuat Seungyeon dan Jihyo yang menyaksikannya merasa bersalah atas apa yang telah dilalui Yeri selama ini.
Yeri mengalami sedikit trauma atas hujatan yang terus datang tanpa henti selama satu bulan ia dirawat dirunah sakit. Entah dari mamanya, papanya, papa mertuanya, dan juga dari pasangan suami istri yang kini akan meresmikan hubungan mereka kepublik. Jungkook dan Sana.
Tapi, setelah dokter mengabarkan bahwa kandungan Yeri baik-baik saja, Jihyo dan Seungyeon akhirnya bisa bernafas lega, bahkan keadaan Yeri berangsur membaik setelah wanita itu melihat hasil USG kandungannya yang hanya bergambar hitam dan putih.
"Apa dia Sleepy ku?."tanya Yeri berbinar, wanita itu memeluk foto hasil USG dengan sangat erat.
Jihyo yang masih sibuk mengemasi baju Yeri untuk dibawa pulang hanya terkekeh kecil."Dia selalu memiliki posisi seperti ayahnya, dulu juga saat mama mengandung Jungkook, dia selalu memiliki posisi nyungsang, seperti yang dilakukan Sleepy sekarang."
Yeri tersentum, walaupun kelamin anaknya belum terlihat, Yeri bahagia benih itu masih mau bertahan dirahimnya sampai sekarang.
"Apa semua sudah siap? Kalau sudah mari kita pulang."ujar Seungyeon yang mendapat tatapan aneh dari Yeri."Maksudku kalian, kalian berdua yang pulang, karena aku memiliki rumah sendiri."gugup Seungyeon yang mengundang gelak tawa Jihyo.
"Iya. Dan kamu menyewa rumahmu itu disebelah rumah baruku dan Yeri, benar atau benar?."tebak Jihyo lalu dihadiahi cengiran dari Seungyeon.
Memang Seungyeon sengaja membeli rumah yang bertetanggan dengan rumah Yeri, selain untuk berjaga-jaga kalau wanita itu membutuhkan bantuannya, Seungyeon juga akan mencoba meluluhkan hati wanita itu. Walaupun pada akhirnya itu hanya tidak mungkin.
Yeri menatap Jihyo."Apa mama akan tinggal bersamaku?."tanyanya sembari membantu Jihyo mengemasi barang.
Jihyo mengangguk, apa gunanya kembali kerumah besar itu jika harus pertemu suami angkuhnya dan juga para anak durhaka yang telah melawannya.
"Tapi mama kan tidak pernah hidup susah, dan soal mobil mama yang dijual, suatu hari nanti Yeri akan menukarnya."
"Jangan ditukar, tukar saja dengan ini."Jihyo mengelus perut Yeri yang semakin membesar."Lahirkan dia dengan keadaan sehat. Antara ibu dan anak, keduanya harus sehat."