✔29 (End) + Trailer

7.4K 475 203
                                    

🎵Kim Jong Wan - Gravity

MY WIFE

5 tahun kemudian.

Anak kecil berumur lima tahun, dengan antusias berlari kesana kemari menyalami para teman-teman disekolah barunya.

Tak dapat dipungkiri lagi, senyum merkah nan ceria itu sangat memikat siapapun untuk berkenalan dengan gadis cilik berambut hitam pekat sebahu dan poni tengah yang menambah kesan imut pada dirinya.

Dia Jeon Hyena, putri dari Jeon Jungkook dan Kim Yerim.

Dilansir dari cara bicara, tingkah laku, mata dan hidung, sangat menduplikat dengan Kim Yerim, mamanya. Sedangkan bibir dan lesung pipit, sangat menduplikat dengan Jeon Jungkook, papanya.

Hyena melambaikan tangannya pada Jungkook, memberi kecupan tangan manja lalu melenggang pergi masuk kedalam kelas barunya.

Hari ini, genap lima tahunnya, Hyena sudah diperbolehkan masuk sekolah kanak-kanak, Jungkook juga tak melarang jika anaknya itu ingin masuk sekolah diusinya yang masih terlalu muda. Baginya, asalkan Hyena bahagia dan dapat tersenyum, bunuh diri pun rela Jungkook lakukan jika itu dibutuhkan.

Hyena duduk dibangku yang masih kosong, gadis cilik itu tak duduk sendirian, ada seorang pria kecil yang sudah duduk mendahului Hyena disana.

Dengan percaya dirinya Hyena mengulurkan tangannya pada pria cilik itu, memberi kode untuk berkenalan dan menjadi teman.

"Aku Hyena, Jeon Hyena. Siapa namamu?."tanya Hyena antusias, gadis cilik itu masih setia mengulurkan tangannya yang tak kunjung dibalas oleh pria cilik disebelahnya.

Pria cilik itu menatap Hyena sekilas, lalu menerima uluran tangannya dengan ekspresi dingin.

"Jung Jaesha."ucap Jaesha singkat, kini, pria cilik itu kembali membaca buku yang sebelumnya ia baca saat Hyena belum datang.

Hyena mempautkan bibirnya, cih dingin sekali, padahal teman-teman yang lain sangat senang berkenalan dengan Hyena karena gadis cilik itu sangat ceria dan pandai bicara, tapi teman sebangkunya sekarang ini mungkin sangat anti dengan adanya Hyena disampingnya.

Tak mau ambil pusing, Hyena memilih mengambil buku gambarnya dan mulai menghambar segala yang ada dikelasnya, kesan pertama sekolahnya harus digambar dengan sangat indah. Dan ditunjukan pada papanya.

Saat sedang fokus menggambar, Hyena tak menyadari bahwa sendari tadi Jaesha menatap gadis cilik itu dengan tatapan kagum, bayangkan saja, bocah cilik seperti Hyena pintar sekali menggambar, bahkan gambarannya bisa dikatakan mirip sekali dengan lukisan.

"Gambaranmu bagus."puji Jaesha untuk pertama kalinya, entahlah, walaupun Jaesha terkenal dingin, bahkan pada kedua orang tuanya sekaligus, tapi bersama Hyena ia merasa sedikit hangat.

Hyena tersenyum, ternyata teman sebangkunya itu bisa memuji juga."Papaku selalu menyuruhku untuk belajar matematika, tapi aku sangat membenci pelajaran itu, dan aku lebih suka menggambar."

Jaesha berbinar, dirinya dan Hyena bertolak belakang."Aku sangat pintar matematika, papaku bilang matematika itu nilai baku, dan mudah dihafal. Sedangkan menggambar, aku sangat membencinya."

Hyena berfikir sejenak sembari mematuk-matukan krayon yang ia pegan kearah bibirnya."Wah, berarti kita saling membutuhkan bukan? Bagaimana kalau kita jadi teman selamanya."ujar Hyena sembari mengajukan jari kelingkingnya kepada Jaesha.

Jaesha menerima jari kelingking Hyena, mereka tertawa bersama lalu tak lama kemudian guru datang menghampiri kelas mereka.

Kelas berlangsung hingga sore hari, kini waktunya Hyena untuk pulang dan menunggu jemputan dari sang papa.

MY WIFE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang