MY WIFE [✔]

✔14

🎵Eddy Kim - When Night Falls

MY WIFE

"Ya! Bagiku kamu tak lebih dari wanita pemuas nafsuku, wanita sepertimu hanya pantas berada dibawahku bukan didalam hatiku."

_______________

Kata paling kasar yang pernah keluar dari mulut Jungkook, bulir bening yang sudah ditahannya pun tak bisa dihentikan lagi saat tanpa permisi mereka jatuh diatas pipi Yeri.

Jungkook melenggang pergi meninggalkan Yeri dimeja makan sendiri, pria itu juga tidak tau kalau sejatinya Yeri sudah menangis karena perkataannya yang menyayat hati.

Atau mungkin Jungkook tau, tapi dia mengabaikannya karena rasa gengsi yang besar? Jadi, pria itu hanya mencoba acuh dan pergi kekamarnya dengan Sana.

Yeri mengusap air matanya kasar, apakah ini permainan yang Jungkook katakan dulu saat mereka baru menikah, apakah ini yang dimaksudkan dengan permainan takdirnya?

"Mungkin ini terakhir kalinya, mungkin untuk kesekian kalinya aku mengutuk bibirku karena selalu mengatakan ini, tapi aku pastikan ini kali terakhirku mengatakan, aku mencintaimu Jeon Jungkook."gumam Yeri lalu mengembalikan piring yang sempat ia pakai untuk makan ke tempat cuci piring.

Yeri kembali kekamarnya, niatnya untuk tidur dan melupakan sejenak masalah perkataan Jungkook yang hanya menganggapnya wanita pemuas nafsu.

Yeri menatap langit-langit kamarnya, kini beribu kata andai mucul diotak kecilnya.

Andai Jungkook sekarang bersamanya, tidur bersama, bercanda bersama, andai Jungkook membacakan dongeng tidur untuknya dan untuk sleepy, andai dan andai jika semua itu Yeri miliki, Yeri pastikan ia adalah wanita yang paling bahagia dimuka bumi ini.

Sayangnya, itu hanya delusi seorang ibu hamil yang kurang belaian seperti Yeri, tak ada kenyataan untuk mewujudkan semua itu, semuanya hanya ada dibayangan Yeri saja, dan tak akan pernah menjadi nyata.

Yeri mengelus perutnya yang masih rata, sampai saat ini Yeri masih bersyukur, ia tidak mengalami morning sickness seperti yang sering ibunya katakan saat hamil dirinya dulu, mungkin karna sleepy mengerti keadaan ibunya, jadi dia tidak menyusahkan Yeri mungkin.

"Tetap sehat disana ya sleepy, mama akan selalu menjagamu."gumam Yeri lirih, tak ada air mata lagi, Yeri tak ingin matanya sembab esok pagi, karena besok ada pertemua keluarga dirumah besar Jeon, Yeri tak mau membuat keluarga itu melemparkan banyak pertanyaan kepadanya.

Yeri mulai memejamkan matanya, baru saja wanita itu ingin pergi kealam mimpi, matanya kembali terjaga, seketika bayangan ayam pedas dikedai dekat taman terlintas dipikiran Yeri, membuat keadaan perutnya semakin tak karuan.

Yeri menggelengkan kepalanya, ini sudah malam, mana mungkin kedai itu masih buka, setidaknya malam ini Yeri harus tidur dulu, barulah esok pagi ia akan makan sepuasnya ayam pedas itu.