Pertemuan pertama

69.4K 6.6K 1K
                                    

Sorry for typo

— Nikah Muda —

"Mama apa-apaan sih? Aku masih muda ma, aku gak mau nikah dulu"

Mood Jeno benar-benar buruk. Barusan sang ibu mengatakan bahwa ia akan menikah dengan seseorang pilihan kedua orang tuanya. Jika hanya perihal dijodohkan Jeno tidak akan mempermasalahkan, tapi ia juga di paksa untuk menikah secepatnya. Itu yang jadi masalah.

"Ini demi kebaikan kamu, Jeno. Nikah muda bukan jadi masalah, kamu cuma tinggal jalanin aja. Mama yakin kamu gak akan nolak kalo kamu udah liat calon suami kamu nanti."

What? Calon suami? Astaga! Rasanya Jeno bisa gila saat ini juga

"Gak mau ma, aku gak mau—"

"Jeno, ini demi keberlangsungan perusahaan kita." Sela sang ayah dengan tegas

Jeno terdiam. Kedua tangannya mengepal kuat di sisi tubuhnya.

Ternyata kedua orang tuanya berbohong ketika mereka mengajaknya mengadakan pertemuan dengan klien mereka. Karena pada kenyataannya mereka ingin pergi bertemu dengan keluarga calon suami nya

Tunggu, calon suami? Astaga! Ingin rasanya Jeno berteriak lalu meloncat keluar dari mobil

"Papa mau kamu bisa nikah dan punya anak secepatnya. Dulu juga papa sama mama nikah di seusia kamu, dua puluh dua tahun."

Jeno mengabaikan ucapan sang ayah. Ia jengkel, sungguh. Ia sangat tidak suka jika hidupnya di samakan dengan kehidupan orang lain sekalipun itu kehidupan kedua orang tuanya

"Nah, dah sampe."



— Nikah Muda —



Jeno hanya diam. Fikirannya melayang jauh memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan ketika ia sudah menikah dengan seseorang pilihan kedua orang tuanya

"Jeno, jangan bengong terus." Ujar sang ibu memecah lamunan Jeno

Si sulung keluarga Lee lantas menghela nafasnya berat. Kaki jenjangnya terus melangkah mengikuti kedua orang tuanya. Hotel mewah milik keluarga calon suaminya tak luput dari pandangannya. Design hotel itu sungguh cocok dengan seleranya, Jeno tidak berbohong

"Dengan tuan Lee?"

Sang ayah memgangguk kepada seorang pelayan yang baru saja bertanya padanya

"Silahkan ikuti saya tuan."

Pelayan itu membawa mereka menuju pintu besar berukir emas yang nampak sangat mewah dan lagi-lagi membuat Jeno langsung jatuh cinta

Jeno menundukan kepalanya ketika pintu besar itu terbuka. Ia hanya belum siap untuk bertemu langsung dengan keluarga calon suami nya. Itu saja.

"Maaf udah bikin kalian nunggu lama."

"Gak masalah," balas seseorang yang bisa Jeno tebak adalah ayah dari calon suami nya

"Nah, ini anak pertama saya. Nama nya Lee Jeno."

Ucapan sang ayah sontak membuatnya mengadahkan kepalanya. Jeno itu orang yang pemberani, ia juga sangat mahir memainkan ekspresinya. Itulah sebabnya kini ia terlihat tetap berwibawa walau dalam hati ia sudah berteriak ingin pulang

"Ah Jeno, saya Siwon." Ujarnya

Pria dewasa itu merangkul pinggang wanita cantik di sampingnya "Ini istri saya, Yoona."

Jeno hanya tersenyum seraya mengangguk menanggapi ucapan Siwon

"Mari masuk tuan."

Suara pelayan tadi menengahi mereka. Mereka langsung disuguhi oleh meja makan yang lumayan besar di tengah ruang aula. Sudah menjadi pemandangan biasa bagi Jeno, namun ia hanya tak habis fikir mengapa mereka harus menyiapkan meja makan sebesar itu hanya untuk pertemuan keluarga

"Silahkan duduk."

Jeno menatap dua orang pemuda yang sudah duduk di bangku meja makan. Salah satu pemuda itu menunduk, namun pemuda yang satunya justru mengadahkan kepalanya dengan angkuh

Jeno memalingkan wajahnya ketika kedua pemuda itu bergerak bangkit dari duduk mereka untuk menyambut kedatangan ia dan kedua orang tuanya

"Perkenalkan, ini putra bungsu saya nama nya Na Minhee—"

"Perkenalkan, ini putra bungsu saya nama nya Na Minhee—"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda bersurai hitam itu membungkuk hormat. Ia tidak mengatakan sepatah kata pun dan itu membuat Jeno sedikit kesal. Ia kira hanya wajahnya yang angkuh, tapi ternyata sikap nya juga

"—Dan ini putra sulung saya, sekaligus calon suami Jeno."

Pemuda bersurai blonde yang berdiri di sebelah Minhee mengadahkan kepalanya. Ia tersenyum lembut lalu membungkuk hormat

"Perkenalkan, saya Na Jaemin."

— Nikah Muda —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







— Nikah Muda —


Actually, gak banyak yang mau aku sampaikan. Aku cuma mau bilang kalo book ini aku remake karena out of plan, sorry.

One more, book ini mpreg. Hope you like it.

Stay safe guys!

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang