Jaemin meremat sebuah testpack di tangannya. Jeno bilang ia harus melakukan test di rumah terlebih dahulu sebelum ke dokter. Cuma untuk memastikan saja.
Dengan gerakan perlahan Jaemin membuka genggaman tangannya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaemin menghela nafas nya. Ia menunduk dalam, kedua tangannya bergerak meremat helai merah muda nya kuat. Tanpa sadar air mata nya lolos begitu saja membasai kedua pipi nya yang kini sudah memerah
Ceklek
"Jaemin, giman—Hei? Are you okay?"
Jeno berjalan menghampiri Jaemin yang terduduk di atas closet. Ia melirik sebuah testpack yang ada di tangan Jaemin. Ah, negative rupanya.
"Sshh, it's okay. Don't cry, hmm?" Ia bergerak membawa tubuh Jaemin ke dalam dekapan nya
"I'm sorry. ." Lirih Jaemin
Jeno mengangguk, ia mengusap punggung suami nya dengan lembut
"We can try again next time. Lagi pula, for now I don't really want a child."
Dapat Jeno rasakan kedua tangan Jaemin yang mengepal kuat setelah ia melontarkan kalimat tersebut.
— Nikah Muda —
Mereka tetap pergi ke dokter untuk memeriksa kesehatan Jaemin. Dokter bilang, Maag Jaemin sedang kambuh dan ia kurang asupan nutrisi. Jaemin memang sedang melakukan diet, tapi ia diet sehat kok. Mungkin memang keadaan sedang tidak mendukung
"Mau makan sesuatu?"
Jaemin menggeleng lalu memalingkan wajah nya menatap ke luar jendela. Jeno yang melihat itu lantas menghela nafas nya singkat. Ia meraih tangan Jaemin lalu menggenggam nya erat
"Jaemin—"
"Jeno," sela Jaemin
"Kenapa, hm?"
"Aku kangen adikku."
Usapan jemari nya terhenti begitu saja. Ia bahkan hampir saja menginjak rem secara mendadak.
Jaemin menoleh menatap Jeno dengan sepasang mata bulat nya yang seolah memohon
"Jen, aku ajak Minhee ke rumah ya?"
"Hmm."
Oke, Jeno tidak bisa menolak permintaan pria manis itu. Mungkin ketentraman hidup nya akan sedikit berkurang.