Sorry for typo
— Nikah Muda —
Jeno mengusap lembut punggung Ryan yang sudah terlelap. Karena kamar milik Ryan baru akan direnovasi esok hari, jadi untuk sementara anak itu tidur di kamar nya terlebih dahulu.
Apa yang Yunseong katakan itu benar, Ryan bukanlah anak yang rewel. Ia sangat penurut. Ryan selalu mematuhi apa yang Jaemin katakan.
Ceklek
Jeno mengadah menatap Jaemin yang baru saja memasuki kamar mereka
"Siapa yang nelpon?" Tanya nya
Jaemin meletakan ponselnya di atas laci "Minhee." Sahutnya singkat. Ia melirik sekilas ke arah jam dinding, jam sudah menunjukan pukul sembilan malam, pantas saja Ryan sudah tertidur.
"Oh ya, gimana kabar dia?"
"He's okay. Sometimes, morning sick is indeed a little more painful." Ia duduk di kursi meja riasnya
"Kamu belum makan malem Jen."
Jaemin meraih satu lembar kapas lalu menuangkan cairan pembersih wajah disana.
Melakukan beberapa tahapan kebersihan serta kesehatan kulit wajah memanglah penting, itu sudah menjadi kegiatan rutin Jaemin.Jeno menghela nafasnya pelan. Ia bangkit dari posisinya lalu berjalan menghampiri Jaemin.
"Temenin aku makan ya?" Pinta nya
Gerakan tangan Jaemin berhenti. Ia menatap Jeno lewat pantulan cermin.
"Okay."
— Nikah Muda —
Jaemin menatap Jeno yang tengah melahap makan malam nya. Sesekali ia terkekeh ketika Jeno membalas tatapannya seraya tersenyum manis.
Kedua tangan mereka saling bertautan di atas meja, Jeno menggengam tangannya erat. Jaemin senang, Jenonya menjadi sangat manis belakangan ini.
"Kamu tau gak? Chenle menang juara satu singing contest dua hari yang lalu."
Jaemin membelak "Really?!"
Jeno mengangguk sebagai jawaban.
"Dia itu sebenernya jago nyanyi, tapi emang anaknya suka insecure aja. Kalo kata papa, bakat Chenle itu nyanyi, tapi passion nya ngoceh." Ia tekekeh
Si pemuda Lee meletakan sendoknya di atas piringnya yang sudah kosong. Malam ini Jeno hanya memakan dua potong cheese cake, ia bilang ia sedang tidak dalam mood yang baik untuk mengkonsumsi makanan berat
"Kalo bakat kamu apa Jen?"
"Bakat aku bikin kamu jatuh cinta."
Seketika Jaemin tertawa. Itu terdengar konyol, tapi sialnya itu adalah kebenaran.
"Sini," ujar Jeno seraya menepuk paha nya
Jaemin bangkit dari duduknya untuk menghampiri Jeno lalu duduk menyamping di pangkuan sang suami. Satu tangannya mengalung di leher yang lebih tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda
FanfictionKalo bukan karena bokap sama nyokap nya, Jeno gak akan sudi nikah muda.