Muak

52.3K 6.2K 856
                                    

Sorry for typo

— Nikah Muda —

Jaemin beranjak dari posisinya untuk duduk bersandar pada headboard ranjang. Ia tidak menyangka bahwa akhir nya ia tertidur juga karena biasa nya ia tidak pernah bisa tidur lagi jika terbangun di tengah malam

Dilirik nya Jeno yang masih terlelap di sebelah nya. Wajah pemuda Lee itu tetap tampan walau dalam keadaan apapun.

Ia bergerak turun dari ranjang untuk segera membersihkan dirinya lalu berniat memasak sesuatu untuk sarapan mereka. Namun Jaemin langsung meringis ketika melihat isi lemari es Jeno, hanya ada soda dan beberapa kotak susu rasa coklat disana. Tidak ada satu pun bahan makanan yang bisa ia masak

Akhirnya Jaemin memutuskan pergi ke mini market untuk membeli beberapa bahan makanan, tentu saja ia tak lupa meninggalkan pesan kepada Jeno agar pemuda itu tidak akan kebingungan mencari nya ketika ia sudah bangun nanti

"Selamat pagi."

Jaemin hanya tersenyum membalas sapaan kasir minimarket. Saat ini sudah pukul sepuluh pagi, tak heran kalau suasana mini market sudah lumayan ramai

"Jeno suka daging sapi," gumam Jaemin seraya memilih kemasan daging sapi yang ada di lemari es

"Jeno gak suka brokoli," tangannya bergerak meraih dua wortel berukuran besar lalu memasukan nya ke dalam keranjang kecil yang ia bawa

"Jeno alergi seafood,"

Beruntung Jaemin memiliki ingatan yang sangat baik sehingga ia masih bisa mengingat betul apa yang ibu Jeno katakan padanya kala itu. Tentang apa saja yang Jeno sukai dan yang tidak Jeno sukai.

"Jeno gak suka susu strawb—"

Brak

"Astaga! maaf kak, saya gak sengaja" ujar pemuda bersurai hitam yang baru saja menabrak Jaemin lumayan keras

"Kakak gapapa kan?"

Jaemin terdiam menatap pemuda itu tepat di kedua matanya. Walaupun pemuda itu memakai masker namun Jaemin masih bisa melihat matanya, tatapan mata yang terasa sangat tidak asing

"A-ah, iya saya gapapa" ujar Jaemin

Pemuda itu mengangguk "Yaudah kalo gitu, saya permisi. Sekali lagi maaf, kak."

Dahi nya berkerut bingung. Pemuda itu memanggilnya kakak padahal ia bahkan tidak tau berapa usia Jaemin. Ditambah lagi saat ini Jaemin juga sedang memakai masker dan topi, wajah nya jelas tidak terlihat

"Ngapain mikirin gituaan sih? Dasar Na Jaemin." Gumam Jaemin seraya mengedikan bahu nya acuh


— Nikah Muda —


"Dari mana?"

Jaemin terlonjak kaget ketika ia baru memasuki apartementnya dan suara Jeno langsung menyapa indra pendengarannya. Untung saja kantung belanjaan yang ada di tangannya tidak terlempar

"A-abis dari minimarket beli bahan makanan, kan tadi aku udah kirim sms ke kamu."

Ia berjalan dengan langkah canggung melewati Jeno yang masih menatap nya datar

"Kamu mau makan apa Jen?" Tanya Jaemin mencoba agar suaranya tidak terdengar kikuk

Jeno menghela nafas "Apa aja." setelah nya ia beranjak pergi menuju ruang utama lalu menyalakan teleivisi

Sebenarnya Jaemin sudah menyiapkan jawaban jika Jeno bertanya atau menyinggung soal malam pertama, namun nampaknya si Lee itu juga tidak terlalu peduli dengan persoalan malam pertama mereka

"Daging tumis aja kali ya?" Gumam Jaemin seraya menatap daging sapi yang tadi ia beli

Setelah mempertimbangkan dengan begitu kebimbangannya, akhirnya Jaemin memutuskan untuk membuat daging tumis. Menu sederhana yang Jeno suka, kata ibu nya sih begitu

"Na, nanti siang sepupu gue—"

Jaemin membalikkan tubuh nya "Na?" Tanya nya seraya menatap Jeno dengan dahi yang berkerut bingung

Jeno mengatupkan bibir nya. Dalam hati nya ia juga bertanya pada dirinya sendiri, mengapa ia memanggil Jaemin dengan sebutan Na? Itu sungguh di luar kendali nya

"A-ah, sorry maksud gue, Jaemin." ujar Jeno seraya menggaruk belakang kepala nya yang tak gatal

"Nanti siang sepupu gue mau kesini sama tunangannya, Chenle juga ikut kayaknya" ulang nya

Jaemin mengangguk "Oke," itu artinya ia harus memasak lebih banyak dan lebih bervariasi

"Oh ya, lo gak usah masak buat mereka, biar gue delivery aja."

Ujar Jeno sebelum akhirnya sosoknya menghilang di balik pintu dapur. Jaemin hanya mengedikan bahu nya, padahal ia sudah berniat memasakan sesuatu untuk tamu mereka



— Nikah Muda —


Sepupu yang Jeno maksud adalah Mark Lee dan Lee Haechan dan itu membuat Jaemin merotasi kedua matanya jengah. Jelas ia mengenal keduanya, toh mereka sudah berteman seja sekolah menengah pertama

"Loh, kalian udah saling kenal?"

Haechan berdecak "Lo bego apa gimana sih Jen? Jaemin kan temen SMP kit—"

"Mau minum apa?" Sela Jaemin

Senyuman manis terukir di wajah nya. Kedua mata bulat nya menatap pasangan Lee bergantian

"E-ehm. .apa aja asal jangan bir." Ujar Mark

Jeno mengerenyit menatap Mark dan Haechan yang terlihat agak canggung. Namun sesaat setelah nya ia lantas mengedikan bahu nya acuh, masa bodo dengan sepasang Lee itu.

"Gimana malam pertama lo?" Tanya Mark setelah Jaemin beranjak pergi ke dapur

"Tidur."

Mark mendengus kecil "Bukannya bokap lo mau cepet-cepet punya cucu?"

"Lagi pula Jaemin juga bukan tipe orang yang bakal nolak permintaan suami nya, dia pasti mau—"

"Lo pikir gak capek resepsi seharian? Gila aja lo kalo gue langsung ngajakin si Jaemin bikin anak."

Selamat, kalian baru saja mengetahui bagaimana Jeno yang sebenarnya.

"Heh sipit," panggil Haechan

"Sipit? Apa-apaan lo gendut?!" Seru Jeno bersungut

"Lo belom kenalin Jaemin ke adek lo ya? Atau jangan-jangan, lo emang gak berniat buat ngenalin Jaemin ke adek—"

"Ngomong apaan si lo?" Sela Jeno

Si pemuda berkulit tan menatap Jeno serius "Kalo bukan sekarang, mau kapan lagi? Cepat atau lambat Jaemin pasti bakal tau soal dia."

"Ck, gak usah bahas bocah kurang ajar itu dulu bisa gak sih? Gue muak."



— Nikah Muda —

Ngantuk bgt aku begadang terus dari kemarin :((((

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang