Sorry for typo
— Nikah Muda —
*flashback chapter Haeadline when Jaemin call Haechan*
"Hallo Na? Kenapa nelpon?"
Haechan mengapit ponsel nya di bahu. Pagi ini ketika ia sedang sibuk menyiapkan sarapan untuknya dan Mark, Jaemin tiba-tiba menelpon nya.
'Hari ini ketemuan, bisa?' Tanya Jaemin di sebrang sana
Si pemuda Lee berfikir sebentar "Bisa, mau jam berapa?"
'Satu jam dari sekarang. Kita ketemuan di resto kamu aja.'
Haechan menganggukan kepalanya walau ia tau Jaemin tidak akan melihatnya
'Oh ya,' Jaemin membali berujar
'Nanti aku dateng sama asisten pribadi Jeno and he is not on our side. Do your acting, if I make a lie, counter it with a lie too. Dia asisten Jeno, jelas dia bakal bilang ke Jeno tentang apa yang udah kita omongin.'
Gerakan tangan Haechan berhenti sesaat mendengar penuturan panjang Jaemin
"A-apa 'kebohongan' yang lo maksud?" Cicitnya
'Semua. Apapun yang keluar dari mulut aku nanti, itu semua kebohongan.' Sahut Jaemin cepat
'You know? Jeno's personal assistant also lied to me. Aku gak suka bawahan pembohong.'
— Nikah Muda —
*flashback chapter Si Pengganggu when Jaemin talk to Haechan*
"Mulai hari ini, kamu jadi asisten pribadi saya tuan Huang."
Jaemin meraih gelas wine nya lalu menyesap minuman beralkohol itu perlahan "Leave me alone with Haechan." Titahnya seraya meletakan kembali gelas wine nya di atas meja
Renjun dan Joseph lantas mengangguk dan segera pergi dari ruangan itu.
"Ngapain lo ngambil Renjun?" Tanya Haechan
Jaemin mengangkat bahu nya sekilas "Aku tertarik sama dia." Ujar nya
"Aku tau Renjun orang yang royal, dia pengabdi yang setia. Iya kan?"
Haechan menatap Jaemin lamat. Dalam hati ia terus mengumpat. Jaemin terlalu teliti dan sangat intens, bahkan di hari pertama nya bertemu dengan Renjun ia sudah bisa membaca karakter pria Huang itu
"Renjun ngingetin aku sama seseorang," Jaemin kembali membuka suaranya
"Seseorang yang rela ngelakuin apapun demi orang yang dia sayang. Sayang yang aku maksud bukan cuma soal percintaan, tapi juga soal persahabatan." Ia meraih gelas wine nya lalu kembali menyesap minuman itu
"By the way, aku rasa aku terlalu banyak bohong belakangan ini."
Haechan mendengus kecil
"Resiko." Ujar nya
"Kalo lo cape, ya berhenti."
Jaemin mendengus "Berhenti? Ini udah hampir setengah jalan, aku gak bisa berhenti gitu aja. Aku udah korbanin semuanya, waktu, tenaga, fikiran bahkan perasaan." ia mengepalkan tangannya "Aku udah kasih tubuh aku ke Jeno, itu alasan terbesar kenapa aku milih buat terus lanjutin semua nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda
FanfictionKalo bukan karena bokap sama nyokap nya, Jeno gak akan sudi nikah muda.