Sorry for typo
— Nikah Muda —
Jeno menarik selimut tebal yang menyelimuti tubuhnya dan Jaemin hingga sebatas leher ketika Jaemin mengeratkan pelukannya.
"Dingin?" Tanya nya
Jaemin mengangguk.
Tangan Jeno bergerak mengusap punggung telanjang Jaemin perlahan. Padahal ac kamar mereka sudah ia matikan, tapi Jaemin masih tetap kedinginan
"Mau aku buatin teh?"
Jaemin mengangkat kepalanya menatap Jeno "Is it okay?" Cicitnya
Jeno tersenyum lalu mengangguk "Of course babe" ia memajukan wajahnya untuk mencium bibir Jaemin sebelum akhirnya ia turun dari ranjang dan memakai pakaiannya
"Tunggu sebentar."
Jaemin menatap kepergian Jeno dalam diam. Ia melirik jam dinding. Ternyata baru pukul lima pagi, ini masih terlalu pagi untuk memulai aktifitas. Ditambah lagi tubuhnya masih terasa begitu lelah.
Ia mendudukan tubuhnya lalu bersandar pada headboard ranjang dalam beberapa saat. Dengan gerakan perlahan Jaemin turun dari ranjangnya untuk memakai atasan piyamanya dan kembali naik ke atas Ranjang. Ia menyelimuti tubuh bagian bawahnya yang masih tidak mengenakan sehelai benang pun
Ceklek
Jeno masuk ke dalam kamar mereka dengan membawa secangkir teh hangat di tangannya. Harum melati yang menenangkan mulai menyeruak masuk memenuhi kamar mereka
"Thank you" ucap Jaemin seraya mengambil cangkir teh itu dari tangan Jeno
"Urwell"
Jeno tersenyum menatap Jaemin yang tengah menyesap teh melati itu.
"Tadi aku ke kamar Ryan dulu sebentar," ia kembali membuka suaranya "Aku kira dia udah bangun, ternyata masih tidur" tersirat kekecewaan pada nada bicara Jeno
Jaemin terkekeh kecil lalu meletakan cangkir teh nya di atas laci yang terletak di sebelah ranjang
"Ini masih jam setengah enam pagi Jen, kamu aneh-aneh aja."
Jeno mencebik samar "Iya ya. ." Cicitnya
Jaemin kembali terkekeh. Entah mengapa Jeno menjadi bertingkah menggemaskan seperti ini padahal tadi malam pemuda itu tidak ada beda nya dengan hewan buas
"Lama-lama kamu kayak Ryan juga"
"Iyalah aku kan papa nya hehehe"
Jaemin terdiam seketika. Ia terkejut dengan ucapannya sendiri dan tanggapan yang Jeno berikan.
"Hei, kenapa?" Jeno menatap Jaemin khawatir "Sakit?" Tanya nya lagi
"E-engga kok,"
Jaemin menepuk sisi kosong di sebelahnya
"Sini tiduran lagi."
Jeno tersenyum menatap Jaemin lalu membawa tubuh pemuda manis itu ke atas pangkuannya secara tiba-tiba hingga membuat sang empu memekik terkejut
"How was last night hmm?" Tanya nya seraya mengecupi leher Jaemin
Jaemin mengadahkan kepalanya mempersilahkan Jeno untuk menjangkau leher serta bahunya lebih jauh
"I-i enjoy it. ." Cicit Jaemin
Tangan Jeno bergerak turun lalu meremas bokong Jaemin
"How about we continue—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda
FanfictionKalo bukan karena bokap sama nyokap nya, Jeno gak akan sudi nikah muda.