Sang Fajar sudah menyapa pagi. Gue mengerjapkan mata berkali - kali. Ohh, ini tanggal berapa? What?! Ini kan hari pertama gue masuk sekolah. Aduhh, mana udah jam setengah tujuh lagi. Pasti telat nihh..
Saat gue menuruni anak tangga menuju ruang keluarga, nyokap sudah menyambut dengan hangat dengan baju polkadot yang dikenakannya. Ngapain nyokap pake baju itu? Bagaikan gadis yang berumur lima belas tahun saja. Maafkan anakmu ini mak, kali ini gue ga peduli sama emak. Gue pokoknya nggak boleh telat. Masa hari pertama langsung telat.
Gue berlari secepat mungkin tanpa menggubris nyokap yang manggil.
"Ham, makan dulu," ucap nyokap sambil menyodorkan roti sandwich warna merah muda yang sudah disiapkan sebelumnya.
"Maaf ma, Ilham kayaknya udah telat deh. Ilham sarapan di sekolah aja," kata gue sambil terus berlari tanpa henti dan menghilang dari hadapan nyokap gue. Ada rasa bersalah di hati. Gue nggak mau dikutuk jadi batu sama nyokap!
Gue ke sekolah dengan berjalan kaki, jadi cukup lama untuk gue sampai sekolah. Pengen sih naik angkot, tapi kata emak gue jalan aja, sekalian olah raga. Lagian uang jajan gue dicegat jatah sama nyokap.
Sesampainya di sekolah, gue terperangah saat melihat sekolah yang bernuansa abu - abu itu. Iya sih..beberapa kali sempat lewat, tapi ga nyangka wujud dari dekatnya kayak gini. Wow! Benar kata orang kalau sekolah ini berbasis internasional.
"Woy, sini lo!" titah cowok yang memakai seragam putih abu di depan lapangan. Dia berbincang dengan siapa? Dengan gue?
"Iya, lo yang ada di depan gerbang," katanya lagi sambil menunjukkan arah telunjuknya ke depan gerbang sekolah
Gue menengok kekanan dan kekiri memperhatikan apakah ada orang selain gue di depan gerbang? Nyatanya tidak ada satu orangpun yang ada di gerbang kecuali gue.
Dengan langkah ragu, gue berjalan kedepan tempat cowok yang memanggil gue berdiri. Banyak pasang mata yang memperhatikan gue. Rasanya malu kalau diliat begitu.
"Anak baru?" tanya cowok itu pada gue dengan suara beratnya.
"Iyy..ya kak"
"Kelas berapa lo?"
"Kelas 11 MIPA 1, kak"
"Lo tahu, sekarang jam berapa?" tanyanya ganas. Eh buset, ganasnya lebih dari singa yang ada di kebun binatang safari.
"Jam tujuh lebih lima menit kak," jawab gue sekenanya.
Rahang cowok bermata coklat itu mengeras dan sedikit mendongakkan dagunya. Kini, suasana makin mencekam. Kalau sekolah gue yang dulu sih hukumannya kalau telat masuk sekolah gak dibolehin masuk sama pak satpamnya. Gue jadi penasaran, sekolah di sini itu kayak gimana sih hukumannya??
..Dan ternyata hukuman yang diberikan di sekolah ini lebih berat. Hadohhh, kok nyokap sekolahin anaknya di sekolah yang kejam kayak gini sih. POKOKNYA GUE HARUS ADU-IN. Tapi..kontan mata gue terbuka lebar ketika melihat gadis cantik di barisan siswi. Papan di depan barisan itu tertulis kelas IPS. Binar matanya bagaikan rembulan di malam hari. Apakah ini yang namanya cinta?
"Woy, anak baru! Pokoknya lo harus berdiri di tengah lapangan sampai upacara selesai. Denger nggak lo?!" akibat bentakan yang diberikan kakak kelas tersebut, jantung gue mau copot tahu nggak? Lagi ngeliatin cewek cantik juga. Dan yang membuat gue salah tingkah saat memperhatikan tuh cewek, cewek itu melirik gue juga! Walupun dengan tatapan yang sinis sih. Suatu saat nanti, gue yakin gue akan tahu siapa nama tuh cewek.
***
Baru saja lima menit, kaki gue berasa lemas. Asli, gue kagak bohong. Eh, kagak jadi deng. Gue masih kuat. Tahu nggak karena apa? karena gue selalu ngebayangin cewek tadi itu. Cantik banget.
Tuh kan, baru saja gue omongin tuh cewek langsung muncul. Asli, penasaran gue. Cewek itu kayak apa ya? tampangnya judes tapi manis gitu dehhh.. Saat dia berlalu dihadapan gue, ada wangi harum aroma tubuhnya.
"Lo pasti capek ya? Nih minum!" ucap cewek berambut coklat itu sambil menyodorkan gue minuman air mineral. What?! dia ngasih gue minum?! mimpi apa gue semalem? Gue nggak nyangka bakalan terjadi. Terimakasih kakak yang telah memberikan hukuman. Ternata ada hikmah dibalik ini semua.
"Jangan ngelamun aja deh lo, kerjain hukuman yang gue kasih!"
Oh, jadi cewek yang ngasih gue minuman itu hanya sekedar imajinasi? Sialan. Sekarang gue tarik deh kata - kata gue yang berterimakasih pada hukuman. Gerutu gue kesal.
lima belas menit.
Dua puluh menit.
Tiga puluh menit.
Akhirnya, selesai juga hukumannya. Siapa sih kakak kelas resek yang ngasih gue hukuman? Suatu saat nanti, gue mau bales dendam ke dia. Emangnya gue nggak takut sama lo pada?! NGGAK! Eh, tunggu dulu. Gue 'kan anaknya culun nan tak kuat untuk melawan kakak kelas itu? Kelihatannya dia paling berkuasa di SMA Tenshi 08 ini.
"Eit, hukuman lo gue tambah karena telah tidak fokus pada hukuman. Muterin lapangan dua kali. Habis itu lo boleh ke kelas lo."
Huft, ternyata sekolah ini bikin peraturan yang ketat serta hukuman yang berat. Sekolah gue yang dulu aja nggak kayak gini. Gue beranjak dari tempat gue berdiri. Sewaktu gue mulai mau berlari, sekonyong - konyong tubuh gue terhuyung, tatapan gue burem. Apa ini? Gue nggak bakalan pura - pura, semua menjadi gelap. Ini bukti nyata bahwa gue pingsan.
Kira - kira gimana keadaan Ilham setelah pingsan? Tunggu aku up ya..Jangan lupa VOMENT (Vote dan komen)
Jangan lupa follow :
Instagram : sofiebastaman
Twitter : seblakmachaluvv
Tiktok : sofiebastt
See u!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMIRA : JANGAN PAKSA MEMBENCIMU (SUDAH TERBIT)
Genç Kurgu[SEBAGIAN PART UDAH DIHAPUS] S E L E S A I #1 on makeover 12-04-2020 #23 on ceritasma 27 - 05 - 2020 Almira Azzahra Putri Ayu. Cewek itu sukses membuat cowok bernama Ilham jatuh cinta pada dirinya. Kata orang, Ilham cowok paling culun yang pernah h...