14. Maaf

995 157 42
                                    

Happy reading :)





Chaeyeon yang datang belakangan bersama Sakura, Hitomi, Minju, Chaeryeong, dan Lia kaget ketika sudah ada mobil polisi dan ambulance di depan rumah Wonyoung. Tampak Hyewon yang sudah penuh darah dibawa masuk ke ambulance. Hyewon langsung dibawa menuju rumah sakit terdekat. Ryujin yang menemani Hyewon di ambulance. Sementara itu Wonyoung dan Eunbi dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih dulu. Sakura dan para perempuan beserta Yeji dan para lelaki bertukar mobil karena Chaeyeon akan ke rumah sakit untuk mengurus administrasi. Sedangkan Chaewon akan membawa Sakura dan 4 perempuan lainnya untuk menemani Wonyoung di kantor polisi.



Saat sampai di kantor polisi, Wonyoung dan Eunbi dimintai keterangan secara terpisah. Wonyoung masih agak shock. Dia sulit untuk berkata-kata.



"Pak, maaf, dia masih shock sepertinya," ucap Sakura menghampiri Wonyoung. Sakura sudah daritadi memperhatikan Wonyoung yang kesulitan menjawab pertanyaan polisi.

"Bisakah nanti saja dimintai keterangannya? Dia masih remaja, pak. Mohon pengertiannya," lanjut Sakura.

"Apakah keterangan dari saya tidak cukup, pak? Tolong jangan memaksa anak saya untuk berbicara. Dia pasti sudah sangat shock dengan apa yang ia alami," ucap Eunbi datang dan memeluk Wonyoung.

"Oke. Kalian boleh pulang. Tapi tolong bekerja sama dengan kepolisian. Kami masih memerlukan keterangan anak ini," ucap polisi itu.

"Yuk Wony, kita pulang ya," ucap Eunbi membantu Wonyoung berdiri dan berjalan.

"Bu Sakura, aku mau liat pak Hyewon," pinta Wonyoung kepada Sakura.

"Wony, kamu istirahat dulu ajah. Pak Hyewon pasti udah ditangani dokter," ucap Eunbi.

"Gak mau. Aku mau liat pak Hyewon, bu Eunbi," ucap Wonyoung menangis.

"Bu Eunbi, gak apa. Kita turuti dulu saja keinginan Wonyong," ucap Sakura.



Wonyoung berjalan menuju mobil Chaewon dengan dibantu Eunbi dan Sakura. Mereka menuju ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan, tidak ada satupun dari mereka yang berbicara. Mereka bergelut dengan pikirannya masing-masing. Tapi mereka semua juga memikirkan Wonyoung. Mereka kuatir dengan Wonyoung. Mereka sesekali melirik ke arah Wonyoung yang sangat terlihat raut kesedihan di wajahnya.




"Pak Chaeyeon, gimana keadaan pak Hyewon?" tanya Wonyoung dari kejauhan yang sudah berlari.

"Wony, pelan-pelan. Nanti kamu jatuh nak," ucap Eunbi kuatir.

"Pak Chaeyeon, kok diem ajah sih. Ryujin, pak Hyewon di mana? Ji, jawab donk !!" ucap Wonyoung yang sudah sangat frustasi.

"Wonyoung, lu gak usah kuatir. Pak Hyewon lagi dioperasi kok. Sebentar lagi semuanya akan baik-baik ajah," ucap Yujin.

"Apanya yang baik-baik ajah? Pak Hyewon dioperasi? Berarti keadaannya buruk !" ucap Wonyoung yang sudah duduk di lantai.

"Hiks hiks... Kalau ajah kalian semua gak ikut campur, gak akan ada yang terluka. Semua gara-gara lu, Jin," ucap Wonyoung yang udah menangis.

"Kalau ajah kalian gak peduli sama gue, pak Hyewon gak perlu terluka kaya begini. Lebih baik gue yang ngerasain semua kesakitan itu. Harusnya gue yang ada di sana. Harusnya kalian gak ada di sini," lanjut Wonyoung.

My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang