8. Penasaran

937 145 13
                                    

Happy reading :)





Jang Wonyoung pergi menuju salah satu mal. Dia janjian bertemu dengan kliennya di sana.



"Haii sir," sapa Wonyoung melambaikan tangannya ke arah pria itu.

"Haii Vicky. Kamu kayanya kurusan ya," sapa pria itu sudah merangkul Wonyoung.

"Masa sih? Perasaan sir ajah kali. Sir mau ke mana hari ini?" tanya Wonyoung.

"Kita makan dulu. Vickynya sir gak boleh kurus kaya begini. Ayoo," ucap pria itu sudah merangkul pinggang Wonyoung dan menariknya.



Wonyoung mengikuti saja kemana pria itu membawanya. Mereka makan lebih dulu di salah satu restoran jepang. Setelah itu pria itu membelikan Wonyoung es krim. Mereka duduk berdua sambil mengobrol. Tapi namanya juga dibayar, Wonyoung membiarkan pria itu menyentuhnya, mengelusnya, bahkan tangan nakal pria itu sudah masuk ke pakaian Wonyoung dan mengelus punggungnya.



Ternyata kejadian itu sudah diperhatikan sedari tadi oleh seorang anak sekolah yang bernama Ahn Yujin. Dia mengikuti Wonyoung sejak keluar dari sekolah. Dia melihat Wonyoung berganti pakaian di toko Hitomi dan pergi ke mall. Yujin geleng-geleng dengan Wonyoung yang membiarkan pria tua di sampingnya menyentuh tubuh gadis itu. Yujin daritadi memotret Wonyoung. Tapi Yujin sudah tidak tahan. Rasanya dia mau menarik Wonyoung pergi dari pria kurang ajar itu.



"Ujin hyung..." ucap Yujin di teleponnya.

"Kenapa Jin?" tanya Ryujin di seberang sana.

"Ujin hyung punya nomornya Wonyoung kan? Tolong kirimin ke Yujin donk hyung."

"Mau buat apa Jin? Hyung izin dulu sama orangnya ya."

"Gak usah hyung. Nanti Yujin yang tanggung jawab kalau anaknya marah. Tolong ya hyung cepetan."

"Iya-iya Jin. Hyung langsung kirim ya."

"Makasih ya hyung."



Beberapa detik setelah Yujin mematikan teleponnya dengan Ryujin, Ryujin mengirim kontak Wonyoung kepada Yujin. Yujin dengan cepat menelepon Wonyoung.



"Siapa Vicky?" tanya pria itu saat melihat Wonyoung memegang hpnya.

"Gak tau sir, nomor gak dikenal," jawab Wonyoung.

"Angkat ajah. Siapa tau penting," ucap pria itu.

"Sebentar ya sir. Haloo.." ucap Wonyoung mengangkat teleponnya.

"Jang Wonyoung, lu lagi di mana sekarang?"

"Ini siapa ya? Nomor gak dikenal langsung marah-marah?"

"Lu gak inget suara gua?"

"Ohh tukang ngancem dan ngadu ya.."

"Sir, sebentar ya," ucap Wonyoung pergi agak menjauh.

"Mau ngapain lu?" tanya Wonyoung melanjutkan pembicaraannya dengan Yujin.

My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang