Happy reading :)
Seorang Jo Yuri masih setia menunggu kekasihnya di halte bus dekat sekolah. Sudah 30 menit jam pulang sekolah berakhir, tapi kekasihnya itu belum menampakkan dirinya juga. Yuri teringat kalau Hyewon bilang dia akan sedikit terlambat. Yuri duduk di halte itu sambil mendengarkan lagu dari hpnya. Langit mulai gelap dan rintik-rintik air hujan mulai turun di sana. Sudah 1 jam Yuri menunggu, tapi sang kekasih belum juga menampakkan dirinya. Yuri mencoba menghubungi Hyewon tapi tidak juga diangkat. Tiba-tiba ada seseorang yang memegang tangan Yuri.
"Yena oppa?" ucap Yuri kaget karena Yena ada di sebelahnya. Hampir saja ia berteriak karena tiba-tiba dipegang.
"Yuri, ayo pulang," ajak Yena.
"Aku lagi tunggu Hyewon oppa," jawab Yuri.
"Hyewon gak akan ke sini," jawab Yena.
"Dia udah janji mau pergi sama aku. Gak mungkin dia ingkar janji," balas Yuri berdiri melepas tangan Yena.
"Gak mungkin, tapi udah berapa kali dia gak datang dan bahkan gak hubungin kamu? Udah berapa kali kamu tungguin dia kaya orang gak jelas begini?" tanya Yena mulai marah.
"Oppa gak tau apa-apa. Lagi pula itu urusan aku sama Hyewon oppa. Oppa gak berhak ikut campur dalam hubungan aku !" balas Yuri marah juga.
"Ya ya kalau begitu tunggulah oppa kamu sampai dia datang !" ucap Yena meninggalkan Yuri dan masuk ke mobilnya.
Yuri kembali duduk dengan perasaan kesal. Entah dia kesal dengan Yena atau karena ucapan Yena memang benar. Yuri masih mencoba menghubungi kekasihnya, tapi belum juga ada jawaban.
"Oppa, oppa ke mana? Apa oppa lupa? Apa aku gak lagi jadi yang terpenting buat oppa?" tanya Yuri dalam hatinya.
Total sudah dua setengah jam Yuri menunggu Hyewon. Hujan semakin deras mengguyur bumi. Hawa dingin mulai merasuki tubuh Yuri. Yuri mencoba menghangatkan dirinya dengan menggesekan kedua tangannya, tapi itu tidak berhasil.
"Ayoo pulang," kata seseorang menarik tangan Yuri.
"Yahhh ! Yena oppa ! Mau apalagi? Udah aku bilang aku lagi tunggu Hyewon oppa !" ucap Yuri.
"Mau sampai berapa lama kamu tungguin dia? Tadi aku liat dia pergi sama Chaeyeon dan Sakura !" balas Yena yang membuat Yuri terdiam.
"Hiks hiks... Apa susahnya sih buat minta maaf dan bilang kalau gak jadi pergi. Apa aku udah gak berarti lagi buat Hyewon oppa," ucap Yuri yang sudah runtuh pertahanannya.
Yuri sebagai wanita pasti tentu merasakan sakit hatinya karena berkali-kali diabaikan kekasihnya seperti itu. Yena langsung membawa Yuri dalam pelukannya dan mengelus punggung Yuri.
"Maaf, aku bukan bermaksud ikut campur hubungan kamu. Tapi aku kasihan sama kamu kalau harus kedinginan seperti ini dan membuatmu sakit," bisik Yena pelan.
"Oppa, tolong antar aku pulang," ucap Yuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher
FanfictionKang Hyewon, guru Matematika baru di Produce High School harus menolong seorang murid berprestasi bernama Jang Wonyoung yang hidupnya jauh dari kebahagiaan. Gender bender content... (Cerita hanya fiksi belaka yang tidak sesuai dengan kenyataan dan t...