29. Siapp

796 112 36
                                    

Happy reading :)





Setelah selesai acara pernikahan Sian dan Eunbi, Wonyoung langsung menuju ke rumah Hyewon untuk menginap malam ini. Anak itu takut kalau harus tidur di rumah sendirian. Sepanjang perjalanan, Wonyoung hanya terdiam karena banyak hal terlintas di kepalanya.



"Wony..."

"Bunny..."

"Jang Wonyoung !!"

"Kang Wonyoung !!"

"Hah?? Iyah oppa?"

"Kita udah sampai, kamu gak mau turun?" tanya Hyewon bingung karena daritadi Wonyoung tidak fokus.

"Ahh iyah oppa," jawab Wonyoung segera melepas seatbeltnya dan membuka pintu mobil.

"Kamu kenapa? Ada yang kamu pikirin? Atau kamu sakit?" tanya Hyewon memegang tangan Wonyoung.

"Aku gak apa-apa kok oppa. Aku mau langsung istirahat ya," jawab Wonyoung.

"Kamu istirahat di kamar aku ya," ucap Hyewon.

"Noo !! Gak ada ya kalian belum sah ! Wony tidur di kamar mami sama mami, kamu tidur sama papi di kamar kamu," jawab Irene yang baru keluar dari mobilnya.

"Yaelah mami. Aku juga gak bakal ngapa-ngapain kali," jawab Hyewon.

"Tetep ajah gak boleh ! Kalau mau tidur sekamar, cepetan nikah mankanya," ucap Irene.

"Minggu depan ajah kalian langsung nikah. Nanti papi dan mami bantu urus semuanya," lanjut Seulgi yang tentu saja membuat Wonyoung dan Hyewon kaget.

"Gimana Wony? Kan mami kamu udah nikah juga, jadi gak perlu tunda-tunda lagi donk," tambah Irene.

"Ihh mami sama papi nih. Wony baru selesai urusin nikahan maminya, jangan bikin tambah pusing dulu deh. Udah yukk aku anter kamu ke kamar mami," ucap Hyewon mengambil tangan Wonyoung dan menariknya menuju kamar Irene.



Perasaan campur aduk memenuhi hati keduanya setelah mendengar pernyataan Irene dan Seulgi itu. Mereka berjalan dalam diam hingga sampai di depan kamar orang tua Hyewon.



"Bunny, gak usah pikirin yang tadi mami sama papi bilang ya. Nanti aku bilang mereka nanti dulu lagi. Kamu istirahat dulu ya," ucap Hyewon tersenyum memegang pundak Wonyoung.

"Kamu gak mau cepet-cepet nikah memangnya?" tanya Wonyoung menahan tangan Hyewon yang hendak pergi.

"Siapa yang gak mau. Tapi aku akan tunggu sampai kamu siap," jawab Hyewon mengacak rambut Wonyoung dengan senyum lalu pergi dari sana.



Wonyoung mengambil napas berat setelah mendengar itu. Dia segera masuk kamar dan membasuh dirinya. Dia ingin segera beristirahat karena sudah lelah. Bukan hanya karena pernikahan maminya, tapi karena banyak hal terlintas di kepalanya.



"Wony, bangun sayang. Makan malam yuk," ucap Hyewon membangunkan Wonyoung yang masih tertidur.

"Emangnya ini jam berapa?" tanya Wonyoung menggeliat di atas kasur.

"Jam 7 malam. Yuk bangun, kita makan," ajak Hyewon.

My TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang