02.calon mama mertua sadis masak:(

268 94 102
                                    

Kesan pertama boleh kelihatan bobroknya.
Kesan kesekian barulah kelihatan ancurnya;(--Rumi nangis loh ini^-^
.
.
.

"Udah bagus belum Bi?"

"Udah rapih?"

"Udah cocok belum nih?"

"Pantes nggak sih Bi?"

"Ini berantakan ta Bi?"

"Bi coba lihat ini! Aneh nggak sih?"

"Ini kok risih ya Bi?"

"Apa gini aja?"

"Bi!"

"Enaknya gimana ya Bi?"

"Bagusnya yang gimana ya Bi?"

"Apa gini aja?"

"Bi!"

"Diginiin apa gimana ya Bi?"

"Apa yang kayak gini aja?"

"Bi!"

"Bian?"

"Ih Bian. Serius ini Bi!"


Bian yang namanya sedaritadi disebut-sebut hanya menatap jengah orang yang ada di hadapannya ini.

Matanya sesekali berkedip dengan hidung yang kembang-kempis sendirinya.

Dirinya hanya menatap dengan malas sang kekasih yang sibuk dengan dunianya sendiri.

Tau apa yang dilakukan Rumi saat ini?

Pertama melepas kunciran dari karet hasil karya Sasa sahabatnya, kemudian tangannya dengan lihai menyisir rambut menggunakan jari dan menguncir rambutnya dengan karet yang sama, oke normal.

Setelah itu tangannya menaruh rambut nya di bahu bagian kanan. Diganti di bahu bagian kiri. Dibiarkan berada di punggung. Eh salah, di bahu kiri aja. Bahu kanan lebih cocok. Tapi bagusan bahu kiri. Eh tapi risih, bahu kanan aja. Tapi dipunggung lebih bagus. Di bahu kanan ajalah. Ehh di punggung aja, apa di bahu kiri?

Dan pada akhirnya Rumi menegur Bian yang sedaritadi mendiamkannya. Bukannya memberi saran bagaimana yang cocok untuk Rumi orang itu malah memandangi sang kekasih sambil mengerjab-ngerjabkan matanya.

"Kayaknya sama aja deh sayang," ucap Bian pada akhirnya suaranya dibuat sepelan dan selembut mungkin.


Bian sebenarnya sudah hampir dibuat frustasi oleh tingkah aneh Rumi. Bagaimana tidak? Menurutnya mau di bahu bagian kanan, bahu bagian kiri atau dibiarkan di punggung pun rasanya sama saja.


Sama sekali tidak merubah penampilan Rumi.

Dan satu lagi. Ini mereka masih di parkiran sekolah loh! Bian yang sudah siap duduk di atas motornya dan Rumi yang masih berdiri di hadapan Bian. Emang penting banget nata rambut sekarang? Bumi masih ada udara kan? Kalo naik motor masih suka ada angin ribut kan?

ARBIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang