11 - FOLLOW MY HEART

59 44 1
                                    


Sore hari ini, aku menghabiskan waktuku berdua dengan Aurora dengan menghirup aroma khas Lavender yang tertiup angin. Tentu saja Manager Sejin tidak benar-benar membiarkan aku hanya pergi berduaan saja dengan Aurora. Manager Sejin mengikutiku dengan mobil terpisah. 

Sesaat setelah sampai di Kebun Lavender ini, Aurora ijin untuk sholat dan saat itu juga Manager Sejin menghampiriku untuk menanyakan cara mengemudiku yang nyaris membahayakan diriku dan Aurora.

Manager Sejin bersikeras akan menyetir mobil yang ku pakai saat nanti kembali ke London. Aku berusaha menenangkannya tapi tidak berhasil, dan terpaksa aku meng-OKE-kan Manager Sejin menyetir mobilku nanti. 


*******


Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 PM saatnya untukku dan Aurora kembali ke London. Sungguh menyenangkan melihat wajah Aurora yang tersenyum setiap saat. Hitchin Lavender Farm memberikan banyak gift untukku dan Aurora. Dan tentu saja aku sendiri juga menghadiahi Aurora sebuah bouquet besar bunga Lavender.

Aurora sama sekali tidak terkejut pada saat mendapati Manager Sejin sudah berdiri di dekat mobil. Bahkan Aurora mengucapkan terima kasih kepada Manager Sejin karena tidak membiarkan diriku yang mengemudikan mobil ini kembali ke London.

Aku begitu iri dengan bunga Lavender itu, Aurora tidak mengalihkan pandangannya dari bunga yang sedari tadi dia pangku. Aku menawarkan untuk ditaruh di bagasi, tapi Aurora menolak dan liat, sekarang bunga itu menutup sebagian tubuhnya. 

"Aurora, aku kembali ke Seoul tanggal 31 besok", jelasku lirih. "31 Agustus? Berarti hari Selasa besok ya?", tanyanya sambil seakan menerawang menebak hari. "Iya.." aku mengangguk. "Besok senin kamu ada jam kuliah Ra?", tanyaku memberanikan diri. "Hanya ke perpustakan saja di pagi hari", jawabnya. "Setelah itu, apa ada kegiatan lain?", tanyaku penasaran.

"Tidak, hanya menghabiskan hari di perpustakaan saja mencari bahan untuk paperwork-ku", terangnya. "Menghabiskan hari?", tanyaku dengan nada bingung tidak tahu maksud ucapan Aurora. Apa dia akan bermalam di perpustakaan untuk menghabiskan harinya?

"Iya, hari selasa aku sudah janji bertemu dengan Prof. Balmain untuk mendiskusikan paperwork-ku. Dan karena dari 2 minggu lalu waktuku tersita untuk persiapan acara inaugurasi, jadi sedikit terbengkalai", terangnya.

"Kalau aku kasih waktu 3 jam untuk kamu menyelesaikan paperworkmu, bisa?", tanyaku memaksa. Dia hanya terdiam dengan mimik wajah penasaran sampai dahinya berkerut.

"Jeon Jungkook, besok kamu..." Manager Sejin yang jelas menguping pembicaraanku dengan Aurora tiba-tiba mengucapkan sesuatu. Dengan sigap aku memotongnya dan mengatakan ke Aurora, "Besok aku ingin kamu mengajakku keliling London".

Dari pantulan kaca spion tengah, sudah terlihat mata Manager Sejin yang tampak tidak setuju dengan apa yang barusan aku katakan ke Aurora.

"Kenapa harus aku?", tanya Aurora polos. "y-ya karena kamu udah lama tinggal di sini, jadi aku hanya percaya padamu", jawabku salah tingkah mencoba memberikan jawaban yang make sense untuk Aurora.

"Aku yakin Manager Sejin jauh lebih paham tentang London", tegas Aurora dengan lirikan mata yang membuatku gugup. "Tidak, Manager Sejin orang Korea, bagaimana dia bisa tahu tentang London", jawabku menyakinkan Aurora yang dibalas dengan ketawa kecil yang terdengar meledekku.

Okey, Manager Sejin memang sudah tahu banyak tentang seluk beluk London, tidak hanya London tapi hampir semua negara yang kerab aku kunjungi, Manager Sejin paham betul.

Perjalanan panjang hari ini berakhir dari depan bangunan tempat tinggal Aurora. Bangunannya tidak tinggi hanya 3 lantai saja. Manager Sejin membantu menurunkan semua barang Aurora dan meletakkan tidak jauh dari kami berdiri. 

I CHOOSE THAT STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang