Malam ini bebeb JK upload di twitter lagu yang dia nyanyikan "STILL WITH YOU" dan jujur, yang tadinya mau tidur jadi melek dan bersemangat untuk upload part lanjutan i choose that star. Finally, buka laptop deh kitah.
Buat kalian yang sudah membaca sampai sejauh ini, makasih banyaaakkkk.
*
*
*
Rose berlari memeluk erat Aurora seketika saat Aurora turun dari mobil.
"Aurora, are you okey dear?", Rose terlihat mengkhawatirkannya akibat pemberitaan hari ini. Aku, Yoongi Hyeong dan Manager Hobeom dipersilahkan masuk ke dalam rumah. Kami semua berkumpul diruang tengah.
"Jungkook, bagaimana kalau media itu menanyakan hal-hal yang menyudutkan, apalagi itu siaran LIVE", tanya Lis.
"Aku tidak akan memberi celah untuk mereka menyudutkanku. Aku akan memberitahukan yang sebenarnya, perceraianku 2 tahun lalu bukan karena aku berselingkuh seperti isu yang beredar saat itu. Dan Aurora, aku baru bertemu dengannya minggu lalu, jadi jelas Aurora tidak seperti yang mereka beritakan."
"Lis, aku tahu dan aku juga sadar bahwa begitu banyak perbedaan antara Aurora dan aku. Sungguh, tidak ada niatan sedikitpun untuk melukai perasaan Aurora. Hatiku pernah terluka dan pernah kecewa yang teramat dalam sampai aku tak ingin mengenal lagi apa itu cinta. Tapi tahukah kamu Lis, saat kejadian di Zizzi, saat tidak sengaja aku bertabrakan dengan Aurora, saat itu juga hatiku ikut bertabrakan. Pintu besi yang terkunci rapat di dalam hatiku seolah ada yang menghancurkannya dan membuatnya terbuka. Detik demi detik setelah itu, seolah terjadi begitu saja dan menggiring pikiran dan hatiku terus tertuju kepada Aurora".
Sesaat suasana di ruang tengah terasa sunyi. Semuanya terdiam saat aku mengutarakan isi hatiku. Aku menatap satu per satu mata yang tertuju kepadaku hingga mataku menemukan Aurora yang sedang menunduk dengan kedua tangan meremat jaketku yang ada dipangkuannya.
Aku mendekatinya, aku bersimpu di depannya, ku genggam tangannya dan ku biarkan mata ini memandangnya.
"Ms. Lissey, Ms. Rose sebaiknya kita kasih space untuk mereka berdua berbicara", suara Manager Hobeom tiba-tiba memecahkan keheningan.
"Yaa, aku tunggu di mobil", ucap Yoongi Hyeong sambil menepuk bahu ku.
Langkah kaki mereka di lantai parket kayu perlahan mulai menghilang dan ruangan kembali hening, hanya aku dan Aurora.
"Aku mohon jangan menangis Aurora, ini membuat hatiku sangat sakit. Maafkan aku karena tidak sopan mengutarakan perasaanku kepada mereka", ucapku sambil mengusap manik bening yang jatuh di pipinya.
Hidungnya memerah dan matanya dipenuhi butiran bening yang terus menetes. Aurora memegang tanganku yang berada di pipinya dan mata kami saling bertaut, memandang tanpa kata.
"Ijinkan aku untuk bisa mengenalmu lebih dalam lagi Aurora", tak sadar, nada parau terdengar dari bibirku.
Aku sentuh kedua pipinya yang terasa hangat, tak kubiarkan mata ini lepas dari pandangannya dan aku memberanikan diri mendekat dan lebih dekat lagi.
Tidak ada penolakan dari Aurora hingga bibir kami pun saling bertaut, bercumbu dengan begitu lembut, bermain indah di setiap pelupuh rongga dan terus meliuk mengikuti irama syahdu.
Ini adalah ciuman terbaik yang dapat aku rasakan ketulusannya. Ketulusan akan kasih sayangku terhadap Aurora. Ciuman dengan hati yang bersih sungguh berbeda rasanya dan benar-benar ini pertama kali dalam hidupku, aku mampu merasakan ciuman tulus dari seorang wanita.
Aku biarkan tubuh Aurora terus berada di dekapanku. Memeluknya sungguh terasa nyaman dan hangat. Hatiku pun semakin yakin untuk memilikinya.
Berat rasanya aku harus melepas Aurora. Tapi aku harus segera beranjak untuk membereskan semuanya. Aku tak ingin mereka mengganggu Aurora dan aku akan melindunginya dengan sepenuh hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CHOOSE THAT STAR
Romance*JUNGKOOK FANFICTION* Mencintai dan terobsesi adalah dua hal yang berbeda. Mencintai muncul dengan ketulusan hati tapi terobsesi muncul karena ego semata. Jika keduanya kamu rasakan di waktu yang bersamaan maka itu tidak akan berakhir baik. Di saat...