34 - JEBAL

11 2 0
                                        


Enggak, enggak, enggak.... itu bukan dia, itu bukan dia

Ini hanya kebetulan saja. Kebetulan namanya sama. 

Tapi bagaimana mungkin, wajahnya benar-benar mirip dengannya.

Tidak... tidak.... tidak, ini hanya mimpi. 

Aku rasa, aku terlalu gugup untuk menghadapi acara Summertime Ball yang tinggal menghitung hari sehingga aku melamun dan ngelantur.

Lagipula dia tidak akan kesini, dia artis pengisinya, buat apa dia kesini lebih cepat.

Aku hanya bisa mondar mandir didalam ruang istirahat staf ini. Badanku dingin semua, nyawaku seperti melayang. Aku benar-benar diserang rasa panik.

"Aurora tenang, tenang.... tarik nafas dalam", ucapku menenangkan diri sendiri.

.

.

"Ra..." Sura Kate memecahkan keheningan. 

Dari belakang Kate, aku melihat sosoknya muncul. 

Ya Tuhan, apa benar yang mataku lihat ini. Apa benar itu dia.

"Hi....", sapa sang laki-laki tinggi berkulit putih dengan setelan jaket dan celana kulit hitam ini.

", sapa sang laki-laki tinggi berkulit putih dengan setelan jaket dan celana kulit hitam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku tinggalkan kalian untuk bicara", ucap Kate.

"Kate, wait...", Aku mencoba menghentikan Kate, tapi usahaku sia-sia. Kate terlalu cepat melangkah. Dan sekarang, aku hanya berdua dengannya di ruangan ini.

"Maaf kalau aku membuatmu tidak nyaman", ucapnya lagi.

Aku berusaha menenangkan diriku. Rasa dingin di sekujur tubuhku mulai terasa, hingga membuatku seakan mengigil. 

"Gimana kabarmu Ra?"

"Maafkan, jika selama in...",

"Hmmm maaf, tapi saya harus pergi", ucap cepat memotong pembicaraannya sembari mengambil tasku dan bergegas pergi.

Tapi....

Aku bisa merasakan tangannya memegang lenganku.

"Ra, aku kangen kamu".

Ucapan yang terlontar darinya, mampu membekukan tubuhku. 

.

.

P.O.V Jungkook

"Ijinkan aku untuk menjelaskan semuanya Ra".

Beberapa detik aku menahannya pergi. Aurora sama sekali tidak menatapku. 

Dan....

"Tolong lepaskan tanganmu", ucapnya.

"Ra..."

I CHOOSE THAT STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang