*London - 27 Agustus 2032*
Aku dan para Hyung hari ini berhasil tampil memukau dan membuat Royal Albert Hall gemuruh dengan tepukan tangan para tamu undangan ditambah standing ovation yang cukup membuktikan bahwa kami masih kompeten di atas panggung. Tentu saja daya maghnet kuat Manly ketampanan yang kami miliki ikut berperan serta di setiap teriak-teriakan bagai kilat menyambar indah memenuhi seluruh ruangan menyebutkan nama kami.
Setibanya di hotel, tentu saja Manager Sejin tidak melepaskan kami begitu saja untuk beristirahat, dia minta para Hyung berkumpul di kamarku. "Besok sore jam 4, kita ke Kingston University. Saya sudah meminta Noona untuk menyiapkan wordrobe kalian." papar Manager Sejin.
"Saya mendapatkan list tamu undangan VVIP dari Ms. Lissey yang sudah bisa dipastian kehadiran mereka di acara itu, dan percayalah, mereka semua adalah orang-orang hebat di bidang seni", tambahnya dengan nada suara penuh penekanan seraya body language-nya ikut mengintimidasi.
"Dan percayalah Manager Sejin, aku akan mematahkan badan Jungkook kalau sampai dia melukai orang lagi", timpa Jimin sambil menyeringai senyuman sinis dengan kepalan tangan kanannya seperti ingin meninju ke arahku. "Lissey? Siapa Lissey? Apa Lissey yang disebut Manajer Sejik ini salah satu teman wanita yang bersama Aurora tempo hari?" Entahlah, gumamku.
Sejak kejadian 2 hari lalu di Zizzi Italian Resto, aku sama sekali tidak bisa berhenti memikirkan gadis berhijab yang yaaa, dia cukup manis dengan kepala berbalut pashmina panjang berwarna hitam yang menutup rambutnya dengan menawan.
"Sungguh, aku melihat kalung itu dikenakannya, tapi kenapa dia bertingkah seolah-olah dia tidak mau aku melihat dirinya dengan kalung itu", gumamku penuh penasaran hingga tak sadar kalau Yoongi Hyung ternyata memperhatikanku entah sejak kapan dengan senyum yang ditarik ke satu sisi saja seperti sedang mengejekku.
"Kook, kamu ini kenapa?", tanya Yoongi Hyung dengan tangan dilipat didepan dadanya. "Kenapa memang?" tanyaku balik sambil ikut melipat kedua tanganku di depan dada bidangku. "kamu ngapain berbicara sendiri sama tirai?" ledek Yoongi Hyung sambil tertawa kaku khas Hyung saat melihatku. "Aniyo" jawabku cepat. "Pam mok-ja" ajaknya seraya berjalan berlalu menuju pintu. "Jungkook-ah, Kaja..." timpanya kesal karena melihatku belum juga beranjak dari dudukku.
-Pam mok-ja = ayo makan-
~ di sebrang sana di siang harinya ~
Aku tiba di Town House Kingston University dengan kondisi gedung tampak riuh lalu lalang dipenuhi para mahasiswa sedang memberikan sentuhan akhir di area pameran. Bingkai-bingkai lukisan dengan berbagai ukuran bergantungan di sana, karya seni rupa hingga manekin-manekin cantik berbalut aneka warna kain yang tertata indah hasil karya tangan dingin para mahasiswa pun ikut andil dalam acara inagurasi besok.
Aku memantapkan langkah menuju Hall dimana sedang berlangsung gladi resik untuk penampilan mahasiswa dari seni balet, musik hingga drama. Lissey dan Steve ditunjuk oleh Prof. Dr. Colette Balmain sebagai ketua pelaksana inagurasi tahun ini. Dan aku sendiri bersama Alex berperan sebagai floor director, kami berdua bertanggung jawab atas ratusan penampil di dalam Hall.
"Aurora, come on, they all here" sapa Alex yang mengisyaratkan aku harus segera beranjak ke panggung untuk menyempurnakan nada, akupun mengikuti Alex dari belakang. Hari ini latihan terakhirku dengan tim sebelum tampil esok malam. Aku sendiri jadi ikut tampil memimpin pertunjukan mashup lagu BTS.
Tak lama Lis menghampiri naik ke panggung dengan secarik kertas yang dia sodorkan cepat ke arahku dan membagikannya ke semua tim, "Guys, ini urutan kalian tampil, nggak usah khawatir karena nanti akan dipandu oleh Alex dan Aurora dari backstage." tegas Lis dengan mengkibar-kibarkan secarik kertas di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CHOOSE THAT STAR
Romance*JUNGKOOK FANFICTION* Mencintai dan terobsesi adalah dua hal yang berbeda. Mencintai muncul dengan ketulusan hati tapi terobsesi muncul karena ego semata. Jika keduanya kamu rasakan di waktu yang bersamaan maka itu tidak akan berakhir baik. Di saat...