Jurina POV
Hari pertama sekolahku berjalan cukup baik meski awalnya aku harus kesulitan menemukan kelas karena semua orang takut kepadaku hanya karena nama keluargaku sama dengan siswa nakal yang paling ditakuti disekolah, bahkan saat aku memperkenalkan diri dikelas semua langsung takut untung saja Watanabe-san menjelaskan bahwa aku tidak ada hubungan dengan siswa nakal itu.
Aku berada dikelas 2-A bersama Watanabe-san yang sekarang kupanggil Mayuyu, ia menyuruhku memanggilnya begitu agar lebih akrab, aku senang bisa satu kelas dengan Mayu tapi ada sesuatu yang menggangguku karena ternyata aku juga satu kelas dengan Matsui Rena atau yang biasa dikenal Gekikara yankee yang paling ditakuti disekolah, tapi aku belum melihatnya karena dia tidak masuk sekolah, dari informasi yang kudapat dia jarang sekali masuk sekolah bahkan dalam seminggu dia hanya masuk dua atau tiga kali, aku jadi penasaran orang seperti apa Gekikara itu.
Saat ini aku sedang makan dikantin dengan Mayu dan beberapa teman baruku seperti Kizaki Yuria, Kimoto Kanon dan Yagami Kumi.
"Jurina, kalau boleh tau kenapa kau pindah kesini?" tanya Yagami Kumi yang lebih akrab dipanggil Kuumin.
"Aku hanya ingin hidup mandiri, kebetulan keluargaku punya rumah yang tidak dipakai disekitar sini jadi aku memutuskan untuk tinggal disana" jawabku.
"Jadi kau sekarang tinggal sendiri?" tanya Yuria yang terlihat tak percaya jika aku tinggal sendiri.
"Ya begitulah"
"Oh ya Jurina bagaimana kalau pulang sekolah nanti kami mampir kerumahmu, boleh kan?" kata Mayu dan aku dengan senang hati memperbolehkannya.
"Ya, tentu saja tapi maaf kalau rumahku masih berantakan karena aku belum membersihkan semuanya".
"Ya tak masalah"
.
.
.
.
.
Seperti yang sudah direncanakan aku, Mayu dan yang lainnya sepulang sekolah kerumahku karena mereka ingin berkunjung, aku senang dihari pertamaku sekolah aku langsung bisa akrab dengan teman-temanku.
"Masuklah, maaf rumahku masih berantakan" kataku mempersilahkan teman-temanku masuk.
"Kalian duduk saja dulu aku akan buatkan minuman" kataku sambil menuju dapur untuk membuat minuman."Maaf merepotkan"
"Tak masalah, aku senang kalian berkunjung kesini" kataku sambil membuat jus jeruk untuk mereka, tak butuh lama aku selesai membaut beberapa jus jeruk yang langsung kusuguhkan kepada para tamuku.
"Silakan dinikmati"
"Terima kasih" Kata mereka sambil meminum jus jeruk yang kubuat.
"Oh ya aku masih penasaran dengan Gekikara, aku jadi ingin bertemu dengannya" kataku yang sontak membuat mereka terkejut bahkan Yuria sampai tersedak minumannya.
"Sudah kubilang jangan dekat-dekat denganya Jurina" kata Mayu dan aku tau itu tapi aku tetap penasaran.
"Aku tau itu tapi tetap saja aku penasaran" kataku.
"Meski begitu kau jangan dekat-dekat dengannya Jurina dia sangat berbahaya, dia pernah memaksaku memakan makanan super pedas sampai hidungku berdarah dan dia hanya tertawa melihatnya" kata Kuumin yang terlihat ngeri saat mengatakan itu.
"Bahkan Gekikara pernah membuat kakak kelas masuk rumah sakit karena ia memasukkan pensil kehidungnya" kata Kanon.
"Yang ia pikirkan hanya kekerasan" tambah Yuria.
"Bukankah itu terlalu berlebihan" kataku setengah tak percaya dengan cerita mereka.
"Karena itulah kau jangan dekat-dekat dengannya" kata Mayu kembali memperingatkan dan aku hanya mengganggu mengerti meski sebenarnya aku masih penasaran.
"Sudahlah kita jangan membahasnya lagi" kata Yuria meminta mengubah topik pembicaraan.
Setelah itu kami melanjutkan pembicaraan kami hingga tak terasa hari sudah hampir malam dan Mayu beserta yang lainnya memutuskan untuk pulang."Sudah hampir malam, kami pulang dulu Jurina"
"Begitu ya, terima kasih sudah berkunjung"
Setelah mereka pulang aku memutuskan untuk membersihkan rumahku karena ada barang-barang yang belum kubereskan.
.
.
.
.
.
SKIPE TIME
.
.
.
.
.Sudah seminggu aku sekolah disini semua berjalan dengan baik dan menyenangkan, saat ini keadaan kelas dipagi hari cukup ramai karena memang kelas belum dimulai terdengar suara teman-temanku yang sedang saling becanda sementara aku hanya memandang keluar menikmati pemandangan, kebetulan tempat dudukku berada dipojok belakang didekat jendela.
Kelas yang awalnya ramai tiba-tiba langsung sepi saat seseorang tiba-tiba masuk, mungkin sensei sudah memasuki kelas tapi aneh pelajaran baru dimulai lima belas menit lagi tapi kenapa sensei sudah datang, tapi aku menghiraukan hal itu dan tetap memandang pemandangan diluar hingga seseorang tiba-tiba mendatangiku.
"Oi! Ini tempat dudukku bisa kau pergi dari sini" kata seseorang itu padaku sontak aku langsung menoleh dan melihat gadis dengan penampilan yang mencolok, ia mengenakan seragam yang sama denganku dibalut dengan jaket hijau tua dan mengenakan kalung bertuliskan 'ROCK' dan yang lebih mencolok gaya rambutnya yang memberi kesan nakal padanya ditambah dua bekas luka didekat matanya.
"Apa maksudmu?" tanyaku karena ia tiba-tiba saja menyuruhku pergi padahal ini adalah tempat dudukku.
"Sudah kubilang ini tempat dudukku, cepat pergi dari sini aku sedang malas menghabisi orang saat ini " katanya sontak aku yang mendengarnya langsung tersulut emosi, apa-apaan dia tanpa sopan santun ia menyuruhku pergi.
"Ini tempat dudukku, kau cari tempat saja sendiri" kataku yang sudah tersulut emosi, aku tak tau siapa gadis tak tau sopan santun ini.
Bukannya menjawab perkataanku ia malah memandangiku sambil menggigit kukunya."Nee Okotteru?" kata gadis itu dengan senyumannya yang terlihat mengerikan sambil memandangiku sementara aku melihat teman-temanku yang sedang memandangiku dengan wajah yang mengatakan bahwa aku sedang dalam bahaya.
"Apa maksud-" aku tak sempat menyelesaikan kata-kataku karena tiba-tiba saja Mayu menarik tanganku.
"Maafkan dia Gekikara-san, dia murid baru disini jadi dia tidak tau, aku akan membantunya mencari bangku, ayo Jurina" kata Mayu sambil menarikku keluar kelas.
"Ada apa Mayu?" tanyaku setelah ia menarikku keluar kelas."Sudah kubilang Jurina, kau jangan berurusan dengan dengannya" kata Mayu.
"Jadi dia yang bernama Gekikara itu" kataku yang batu menyadari bahwa yang berhadapan denganku adalah murid paling ditakuti disekolah.
"Ya begitulah, aku tau kau kesal dengannya tapi lebih baik mengalah dari pada membuat masalah" kata Mayu dan aku masih tidak terima jika harus mengalah dengan siswa tak tau sopan santun itu."Tapi Mayu"
"Sudahlah lebih baik kita kegudang mengambil bangku, aku akan membantu membawanya"
"Baiklah" kataku dengan enggan melangkahkan kakiku menuju gudang, aku ingat saat pertama kalibakunmasuk kelas aku disuruh duduk dibangku yang ternyata tempat duduk Gekikara karena tempat itu yang satu-satunya kosong, aku masih kesal dengannya meski aku tau kalau itu memang tempat duduknya yang membuatku kesal adalah bagaimana ia menyuruhnya pergi seenaknya.
Setelah aku dan Mayu mengambil bangku digudang aku langsung menempatkannya disamping tempat dudukku sebelumnya yang sekarang ditempati Gekikara, dia sempat sekilas melihatku yang saat ini duduk berjarak satu meter darinya sebelum ia kembali melihat pemandangan lewat jendela seperti yang kulakukan tadi sementara aku masih memandangnya dengan wajah kesal hingga sensei datang dan pelajaranpun dimulai.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Change You
FanfictionSebuah kisah tentang siswa pindahan dan siswa nakal yang ditakuti semua siswa disekolah, awalnya hubungan mereka tidak hingga suatu saat murid pindahan mempunyai tujuan untuk merubah siswa nakal untuk menjadi lebih baik. Wmatsui