Chapter 5

397 16 0
                                    

Sudah beberapa hari ini aku hampir selalu bersama Rena-chan, setiap istirahat aku langsung menuju atap sekolah untuk memakan bekalku disana bersama Rena-chan meski sering kali Rena-chan mengabaikanku seakan aku tidak ada disana, tapi tak jarang juga Rena-chan mau memakan makanan yang kutawarkan tapi itu hanya berlaku jika makanan yang kutawarkan adalah makanan pedas.

Setiap pulang sekolah aku selalu mengajaknya pulang bersama tapi dia langsung menolaknya dan meninggalkanku begitu saja.

"Mau apa lagi kau?" tanya Rena-chan saat aku mengukutinya, alasanku mengikutinya karena aku mengajaknya mengerjakan tugas yang diberikan sensei karena aku dan Rena-chan satu kelompok.

"Kita harus mengerjakan tugas kelompok Rena-chan" kataku sedangakan Rena-chan terus berjalan tak memperhatikanku.
"Tunggu Rena-chan" kataku karena ia semakin mempercepat jalannya sehingga aku harus berlari kecil untuk mengikutinya.

"Sudah kubilang aku tak peduli dengan tugas yang kau bicarakan, lebih baik kau cepat pulang dan kau kerjakan sendiri tugasmu"

"Tapi ini kerja kelompok, kita harus mengerjakan bersama"

"Aku ada urusan, sebaiknya kau pergi sebelum aku menghajarmu" kata Rena-chan sambil menatapku tajam tapi aku mencoba menghiraukannya saja.

"Baiklah, karena besok hari minggu, besok pagi aku akan kerumahmu" kataku.

"Terserah kau aku tak peduli" kata Rena-chan langsung pergi meninggalkanku.

Jurina POV End

'Dasar mengganggu saja' batin Rena sambil meninggalkan Jurina yang masih diam dibelakangnya.

"Aku bingung kenapa dia selalu menggangguku" gumam Rena karena memang akhir-akhir ini Jurina selalu mendekatinya, tapi entah kenapa Rena tidak bisa untuk memyakiti Jurina seperti ada sesuatu yang menahannya, biasanya Rena akan langsung menghabisi orang yang mengganggu ketenangannya sedikit saja.

Setelah Rena pikir-pikir, Jurina adalah satu-satunya orang disekolah yang berani dekat-dekat dengannya selain Black, bahkan Jurina mengatakan bahwa ia ingin berteman dengannya yang sontak membuat Rena terkejut.

Tiba-tiba saja Rena kembali teringat perkataan Jurina beberapa hari yang lalu.
'Tapi saat aku menatap matamu aku menyadari bahwa sebenarnya kau adalah gadis yang baik' kata-kata itu selalu teringiang dikepalanya setiap kali ia bertarung kata-kata itu selalu mengganggunya.

'Apa benar aku gadis yang baik' batin Rena sambil memandangi tangannya yang sering kali bermandikan darah, mungkin sebentar lagi tangan bersih itu akan kembali bermandikan darah dari para korbannya.

"Kau kenapa Gekikara?" tanya seseorang yang entah sejak kapan sudah berada disamping Rena.

"Black!, sejak kapan kau disini?" tanya Rena terkejut karena tiba-tiba saja Black ikut berjalan disampingnya.
"Sejak kau terus memandangi tanganmu itu" kata Black.

"Kau mengagetkanku, apa tak bisa kau tidak datang tiba-tiba begitu" kata Rena sambil memasukkan tangannya dikedua saku jaketnya.

"Bukan aku yang datang tiba-tiba, tapi kau yang terus melamun dari tadi" kata Black.
"Apa yang terjadi padamu Gekikara?" tanya Black tiba-tiba.

"Apa maksudmu?" tanya balik Rena.
"Akhir-akhir ini kau bertingkah tidak seperti biasanya" kata Black.

"Apa yang kau katakan aku tak mengerti" kata Rena tak mengerti apa yang dimaksud Black.
"Saat bertarung kau tidak seperti biasanya, seperti ada yang menahanmu" kata Black.

"Mungkin hanya perasaanmu saja" kata Rena meski sebenarnya ada sesuatu yang menahnnya, setiap ia bertarung kata-kata Jurina sering terngiang dikepalanya.

Change YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang